Kartosoewirjo, ISIS dan mimpi Negara Islam Indonesia


"Kami ummat Islam bangsa Indonesia menyatakan berdirinya Negara Islam Indonesia, maka hukum yang berlaku atas Negara Islam Indonesia itu ialah Hukum Islam."

Sebaris kalimat tersebut dibacakan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirdjo sang Imam Negara Islam Indonesia. Tepat 12 Syawal 1368 Hijriah atau 7 Agustus 1949 di Desa Cisampah, Kecamatan Ciawiligar, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kartosoewirdjo mengecam keputusan pemerintah RI yang menyetujui persetujuan Renville setahun sebelumnya. Dalam perjanjian itu, Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. TNI pun diperintahkan hijrah dari Jawa Barat dan Jawa Timur ke wilayah republik.

Divisi Siliwangi di Jawa Barat pun terpaksa meninggalkan wilayahnya menuju Yogyakarta dan Solo.

Kartosoewirdjo menilai keputusan Perdana Menteri Amir Syarifuddin ini sangat merugikan Republik Indonesia. Dia dan sejumlah laskar bersenjata menolak ikut hijrah.

Di tengah kekosongan bersenjata itu, Kartosoewirjo memproklamirkan berdirinya negara Islam Indonesia yang diberi nama Darul Islam. Tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia.

Pemerintah Soekarno mengganggap hal ini sebagai pemberontakan. Saat Divisi Siliwangi kembali ke Jawa Barat, mereka disambut perlawanan DI/TII.

Perang besar berkobar di belantara Bumi Priangan. Sejumlah pihak di daerah lain kemudian turut mengangkat sumpah setia pada Imam Kartosoewirjo. Amir Fatah di Jawa Tengah, Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, Ibnu Hajar di Kalimantan dan Teuku Daud Bereuh di Aceh.

Butuh perjuangan keras sebelum akhirnya TNI memadamkan semua pemberontakan itu.

Hari ini tepat 65 tahun proklamasi Negara Islam Indonesia. Semangat mendirikan Negara Islam yang berazaskan Islam tak pernah berhenti di Indonesia. Aneka gerakan tumbuh, tumbang dan berganti.

Kini yang terbaru muncul gerakan Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia. gerakan tersebut pun bercita-cita membangun sebuah pemerintahan berasaskan Islam yang menginduk pada Khalifah Abu Bakar Al Baghdadi.

Kartosoewirjo boleh dieksekusi mati regu tembak TNI. Tapi mimpi gerakan islam di Indonesia tak lantas ikut mati.

Simak kisah perlawanan Kartosoewirjo yang dikumpulkan redaksi merdeka.com hari ini. Kawan karib Soekarno yang akhirnya dieksekusi mati dengan tanda tangan sang proklamator tersebut.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar