tag:blogger.com,1999:blog-87443915875911713362024-03-05T17:15:16.688-08:00DEMA STAIKAPMembahas segala informasi tentang pendidikan terbaruAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/01602839595436952484noreply@blogger.comBlogger57125tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-88728970455644794942018-01-13T17:35:00.000-08:002018-01-13T17:35:07.429-08:00Inilah kategori Guru dan Dosen PAI Penerima Apresiasi Pendidikan Islam<div style="text-align: center;">
<i><b>Inilah kategori Guru dan Dosen PAI Penerima Apresiasi Pendidikan Islam</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditahun 2017 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengeluarkan SK Penerima Apresiasi Pendidikan Islam untuk Guru dan Dosen Pendidikan Agama Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
adapun Katerogi penerima apresiasi pendidikan agama islam, antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kategori Guru Pendidikan Islam INOVATIF</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kategori Guru Pendidikan Islam DEDIKATIF</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kategori Dosen Pendidikan Islam PRODUKTIF</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Tiga Kategori diatas, juga tercantum nama-nama para penerima apresiasi di dalam SK tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut SK DIRJEN Pendis nomor 6511 Tahun 2017</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><a href="http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/SKPenerimaAPIPAI2017.pdf">http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/SKPenerimaAPIPAI2017.pdf</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01602839595436952484noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-82393799115453595562015-11-19T10:52:00.002-08:002015-11-19T10:56:46.781-08:00ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF MODEL MILES AND HUBERMAN<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan
secara terus-menerus sampai datanya jenuh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dengan pengamatan yang terus-menerus tersebut mengakibatkan variasi data
tinggi sekali dan data yang diperoleh umumnya adalah data kualitatif,
sehingga teknik pengolahan data yang digunakan belum ada polanya yang
jelas, baku, atau pasti. Oleh karena itu, sering mengalami kesulitan
dalam melakukan analisis data.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Hal itu sejalan dengan pendapat dari beberapa orang ahli berikut ini, terkait dengan analisis data kualitatif.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">a. Miles dan Huberman,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">mengatakan bahwa yang paling serius dan sulit dalam analisis data
kualitatif adalah karena metode analisis belum dirumuskan dengan baik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">b. Susan Stainback,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">menyatakan bahwa belum ada panduan dalam penelitian kualitatif untuk
menentukan berapa banyak data dan analisis yang diperlukan guna
mendukung kesimpulan atau teori.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">c. S. Nasution,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">menyatakan bahwa melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit dan
memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan
intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti
untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari metode
sendiri yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>a. Pengertian Analisis Data Kualitatif</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Berikut ini beberapa orang ahli yang merumuskan Pengertian analisis data dalam penelitian kualitatif.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>1) Bogdan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat dipahami dengan mudah, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting untuk
dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang
lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>2) Susan Stainback</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Analisis data adalah hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif.
Hal ini berarti mengkaji dan memahami hubungan-hubungan dan konsep
dalam daya sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>3) Spradley</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Analisis dalam penelitian jenis apapun merupakan cara berpikir. Hal itu
berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk
menentukan bagian, hubungan antarbagian, dan hubungannya dengan
keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan akan dipelajari, serta membuat kesimpulan,
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu
analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan
menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan dari data
tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga
dapat disimpulkan apakah hipotesis itu dapat diterima atau ditolak
berdasarkan data yang terkumpul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>b. Proses Analisis Data Kualitatif</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Mulai kapankah proses analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai
atau dilaksanakan? Sebenarnya jika kamu pahami, analisis data dalam
penelitian ini sudah dimulai sejak sebelum memasuki lapangan penelitian,
selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Menurut S. Nasution, analisis telah dimulai sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus
sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif,
analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan
dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya analisis data kualitatif
berlangsung selama proses pengum-pulan data daripada setelah selesai
pengumpulan data.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Bagaimanakah proses analisis data seperti yang dikatakan oleh S.
Nasution di atas apabila dijabarkan dalam sebuah penelitian kualitatif?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>1) Analisis Sebelum di Lapangan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum kita
melakukan penelitian sebenarnya atau dengan kata lain sebelum kita
terjun untuk mengumpulkan data di lapangan. Analisis dilakukan terhadap
data hasil dari studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan
untuk menentukan fokus penelitian.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Sebagai
contoh, jika seseorang ingin mencari pohon mahoni di suatu hutan.
Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim, maka dapat diduga bahwa di
dalam hutan tersebut terdapat pohon mahoni. Oleh karena itu, peneliti
kemudian mengajukan usulan penelitian, di mana fokusnya adalah ingin
menemukan pohon mahoni pada hutan tersebut lengkap dengan
karakteristiknya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Begitu peneliti memasuki lapangan, dalam hal ini adalah hutan, ternyata
tidak ada pohon mahoninya. Jika penelitian kuantitatif, tentu akan
membatalkan penelitiannya. Tetapi dalam penelitian kualitatif tidak
demikian, karena fokus penelitian bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah di lapangan. Karena itu tepat sekali jika analisis
data dalam penelitian kualitatif berlangsung selama proses penelitian.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>2) Analisis Selama dan Setelah di Lapangan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan
analisis terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti
akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga
diperoleh data yang kredibel.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Secara umum, penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data banyak
menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman yang
sering disebut dengan metode analisis data interaktif. Mereka
mengungkapkan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data kualitatif
ada tiga, yaitu tahap reduksi data, display data, dan kesimpulan atau
verifikasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Analisis data kualitatif model Miles dan Hubermen terdapat 3 (tiga) tahap</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Tahap Reduksi Data</span></b></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Sejumlah langkah analisis selama pengumpulan data menurut Miles dan Huberman adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pertama, </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">meringkaskan
data kontak langsung dengan orang, kejadian dan situasi di lokasi
penelitian. Pada langkah pertama ini termasuk pula memilih dan meringkas
dokumen yang relevan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kedua, </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pengkodean. Pengkodean hendaknya memperhatikan setidak-tidaknya empat hal :</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">a.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Digunakan simbul atau ringkasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">b.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kode dibangun dalam suatu struktur tertentu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">c. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kode dibangun dengan tingkat rinci tertentu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">d. Keseluruhannya dibangun dalam suatu sistem yang integratif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ketiga, </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dalam
analisis selama pengumpulan data adalah pembuatan catatan
obyektif.Peneliti perlu mencatat sekaligus mengklasifikasikan dan
mengedit jawaban atau situasi sebagaimana adanya, faktual atau
obyektif-deskriptif.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keempat, </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">membuat
catatan reflektif. Menuliskan apa yang terangan dan terfikir oleh
peneliti dalam sangkut paut dengan catatan obyektif tersebut diatas.
Harus dipisahkan antara catatan obyektif dan catatan reflektif</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelima, </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">membuat
catatan marginal. Miles dan Huberman memisahkan komentar peneliti
mengenai subtansi dan metodologinya. Komentar subtansial merupakan
catatan marginal.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keenam, </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">penyimpanan data. Untuk menyimpan data setidak-tidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan : </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">a. Pemberian label</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">b. Mempunyai format yang uniform dan normalisasi tertentu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">c. Menggunakan angka indeks dengan sistem terorganisasi baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ketujuh, </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">analisis
data selama pengumpulan data merupakan pembuatan memo. Memo yang
dimaksud Miles dan Huberman adalah teoritisasi ide atau konseptualisasi
ide, dimulai dengan pengembangan pendapat atau porposisi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kedelapan, </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">analisis
antarlokasi. Ada kemungkinan bahwa studi dilakukan pada lebih dari satu
lokasi atau dilakukan oleh lebih satu staf peneliti. Pertemuan antar
peneliti untuk menuliskan kembali catatan deskriptif, catatan reflektif,
catatn marginal dan memo masing-masing lokasi atau masing-masing
peneliti menjadi yang konform satu dengan lainnya, perlu dilakukan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesembilan, </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pembuatan
ringkasan sementara antar lokasi. Isinya lebih bersifat matriks tentang
ada tidaknya data yang dicari pada setiap lokasi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Mencermati
penjelasan di atas, seorang peneliti dituntut memiliki kemampuan
berfikir sensitif dengan kecerdasan, keluasan serta kedalaman wawasan
yang tertinggi. Berdasarkan kemampuan tersebut peneliti dapat melakukan
aktivitas reduksi data secara mandiri untuk mendapatkan data yang mampu
menjawab pertanyaan penelitian. Bagi peneliti pemula, proses reduksi
data dapat dilakukan dengan mendiskusikan pada teman atau orang lain
yang dipandang ahli. Melalui diskusi tersebut diharapkan wawasan
peneliti akan berkembang, data hasil reduksi lebih bermakna dalam
menjawab pertanyaan penelitian. </span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Tahap Penyajian Data</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">/ Analisis Data Setelah Pengumpulan Data</span></b></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian atau penampilan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">display)</i> dari data yang dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya, mengingat bahwa peneliti kualitatif banyak menyusun teks naratif.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Display
adalah format yang menyajikan informasi secara tematik kepada pembaca.
Miles dan Huberman (1984) memperkenalkan dua macam format, yaitu :
diagram konteks <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(context chart)</i> dan matriks.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Penelitian kualitatif <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>biasanya
difokuskan pada kata-kata, tindakan- tindakan orang yang terjadi pada
konteks tertentu. Konteks tersebut dapat dilihat sebagai aspek relevan
segera dari situasi yang bersangkutan, maupun sebagai aspek relevan dari
sistem sosial dimana seseorang berfungsi (ruang kelas, sekolah,
departemen, keluarga, agen, masyarakat lokal), sebagai ilustrasi dapat
dibaca Miles dan Huberman (1984:133)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Penyajian
data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisirkan, tersusun dalam
pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami dan merencanakan kerja
penelitian selanjutnya. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data
yang yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan
memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara
menampilkan data</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">,</span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">
membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya
terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapi tujuan
penelitian. Penyajian data yang baik merupakan satu langkah penting
menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan handal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Miles and Hubermen (1984) menyatakan : ”<i style="mso-bidi-font-style: normal;">the most frequent form of display data for qualitative research data in the post has been narrative text”</i>/yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Miles
dan Huberman membantu para peneliti kualitatif dengan model-model
penyajian data yang analog dengan model-model penyajian data kuantitatif
statis, dengan menggunakan tabel, grafiks, amatriks dan semacamyan;
bukan diisi dengan angka-angka melainkan dengan kata atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">phase </i>verbal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Dalam bukunya Qualitative Data Analysis disajikan mengenai model-model penyajian data untuk analisis kualitatif. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Miles
dan Huberman dengan model-modelnya itu dimaksudkan untuk mendorong
tumbuhnya kreativitas membuat modelnya sendiri, bukan hanya sekedar
konsumen model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman menyajikan 9 model
dengan 12 contoh penyajian data kualitatif bentuk matriks, gambar atau
grafik analog dengan model yang biasanya digunakan dalam metodologi
penelitian kuantitatif statistik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model 1 </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adalah model untuk mendeskripsikan model penelitian. Dapat berupa sosiogram, organigram atau menyajikan peta geografis.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model 2 </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adalah model yang dipakai untuk memantau komponen atau dimensi penelitian, yaitu dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">checklist matrik. </i>Karena
matriks itu tabel dua dimensi, maka pada barisnya dapat disajikan
komponen atau dimensinya, pada kolom disajikan kurun waktunya. Isi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">checklist</i> hanyalah tanda-tanda singkat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model 3 </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adalah
model untuk mendeskripsikan perkembangan antar waktu. Isinya bukan
sekedar tanda cek, melainkan ada diskripsi verbal dengan satu kata atau
phase.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model 4 </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adalah matriks tataperan, yang mendeskripsikan pendapat, sikap, kemampuan atau lainnya dari berbagai pemeranan. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model 5 </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adalah
matriks konsep terklaster. Digunakan untuk meringkas berbagai hasil
penelitian dari berbagai ahli yang pokok perhatiannya berbeda.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model 6 </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adalah
matriks tentang efek atau pengaruh. Model ini hanya mengubah
fungsi-fungsi kolom-kolomnya, diganti untuk mendeskripsikan perubahan
sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan, sebelum dan sesudah deregulasi
dan yang semacamnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model 7 </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adalah
matriks dinamika lokasi. Melalui model ini diungkap dinamika lokasi
untuk berubah. Model ini berguna bagi peneliti yang memang hendak
melihat dinamika sosial suatu lokasi, tetapi memang tidak banyak
peneliti yang mengungkap hal tersebut cukup sulit.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model 8 </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">adalah menyusun daftar kejadian. Daftar kejadian dapat disusun kronologis atau diklasterkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.5pt;">
<span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model 9</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
adalah jaringan klausal dari sejumlah kejadian yang ditelitinya. Dari
deskripsi atau sajian yang diringkaskan dalam berbagai model tersebut
dapat diharapkan agar mempermudah kita untuk merumuskan prediksi kita. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Selanjutnya disarankan dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif juga dapat berupa : </span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">bagan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">, </span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">hubungan antar kategori</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">, </span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">diagram alur (flow chart)</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;">, </span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">pictogram, dan sejenisnya.</span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Kesimpulan
yang dikemukakan ini masih bersifat sementara dan akan berubah bila
ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data
berikutnya. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FI" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FI;">Tahap Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi</span></b></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: FI;">Langkah
selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan
melakukan verifikasi data. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa
kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila ditemukan bukti-bukti buat yang mendukung tahap pengumpulan
data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang
disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten
dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka
kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: FI;">Langkah
verifikasi yang dilakukan peneliti sebaiknya masih tetap terbuka untuk
menerima masukan data, walaupun data tersebut adalah data yang tergolong
tidak bermakna. Namun demikian peneliti pada tahap ini sebaiknya telah
memutuskan anara data yang mempunyai makna dengan data yang tidak
diperlukan atau tidak bermakna. Data yang dapat diproses dalam analisis
lebih lanjut seperti absah, berbobot, dan kuat sedang data lain yang
tidak menunjang, lemah, dan menyimpang jauh dari kebiasaan harus
dipisahkan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Kualitas suatu data dapat dinilai melalui beberapa metode, yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 84.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: list 84.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">mengecek <i style="mso-bidi-font-style: normal;">representativeness </i>atau keterwakilan data</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 84.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: list 84.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">mengecek data dari pengaruh peneliti</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 84.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: list 84.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">mengecek melalui triangulasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 84.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: list 84.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">melakukan pembobotan bukti dari sumber data-data yang dapat dipercaya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 84.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: list 84.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">membuat perbandingan atau mengkontraskan data</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 84.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: list 84.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">f.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">menggunakan kasus ekstrim yang direalisasi dengan memaknai data negatif</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 30.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Dengan
mengkonfirmasi makna setiap data yang diperoleh dengan menggunakan satu
cara atau lebih, diharapkan peneliti memperoleh informasi yang dapat
digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. </span><span lang="FI" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: small; line-height: 150%; mso-ansi-language: FI;">Penarikan
kesimpulan penelitian kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang
belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu objek yang sebelumnya remang-remang atau gelap menjadi jelas
setelah diteliti. Temuan tersebut berupa hubungan kausal atau
interaktif, bisa juga berupa hipotesis atau teori.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp_a6Ozcu2NGhmVgTuh_vOkKuvYXP0dbY5xBG4M9d4hSXrFDeqDvqUKosdbmayOxuMM9eBbLkyZbm3hInj2EJneDv__FaGW48KsEusYXyvWCp1PqA0tkWUWYUDSR1yO7Xrk7UohxbH6TpY/s1600/Gmbr.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp_a6Ozcu2NGhmVgTuh_vOkKuvYXP0dbY5xBG4M9d4hSXrFDeqDvqUKosdbmayOxuMM9eBbLkyZbm3hInj2EJneDv__FaGW48KsEusYXyvWCp1PqA0tkWUWYUDSR1yO7Xrk7UohxbH6TpY/s640/Gmbr.jpg" width="411" /></a></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-80620685219383914762015-11-18T09:03:00.001-08:002015-11-18T09:03:18.607-08:00SYARIFUDDIN KHALIFAH KINI DEWASA, BAYI AJAIB NON-MUSLIM AFRIKA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOO8QY47mP4kQ8bxTxU3wGutLKNNnB1sbzqo17jr74IIxaTQykXC6gpYCEVnCYT3dI5hro2dsdPRe3wfASYOELbNMm9MEvom7-EXYrRmX6yvsxPJqnkaqdcvYav7FjGxNtG09V36K_UWgo/s1600/Syarifuddin+Khalifah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOO8QY47mP4kQ8bxTxU3wGutLKNNnB1sbzqo17jr74IIxaTQykXC6gpYCEVnCYT3dI5hro2dsdPRe3wfASYOELbNMm9MEvom7-EXYrRmX6yvsxPJqnkaqdcvYav7FjGxNtG09V36K_UWgo/s640/Syarifuddin+Khalifah.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Syarifuddin Khalifah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali mengingat peristiwa tahun 90-an, dunia saat itu gempar
dengan berita besar seorang bayi berumur 2 bulan dari keluarga Katholik
di Afrika yang menolak dibaptis. “Mama, unisibi baptize naamini kwa
Allah, na jumbe wake Muhammad” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya
adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).</div>
<div style="text-align: justify;">
Ayah dan ibunya, Domisia-Francis, pun bingung. Kemudian didatangkan
seorang pendeta untuk berbicara kepada bayinya itu: “Are You Yesus?”
(Apakah kamu Yesus?).</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian dengan tenang sang bayi
Syarifuddin menjawab:“No, I’m not Yesus. I’m created by God. God, The
same God who created Jesus” (Tidak, aku bukan Yesus. Aku diciptakan oleh
Tuhan, Tuhan yang sama dengan yang menciptakan Yesus). Saat itu ribuan
umat Kristen di Tanzania dan sekitarnya dipimpin bocah ajaib itu
mengucapkan dua kalimat syahadat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bocah Afrika kelahiran 1993 itu
lahir di Tanzania Afrika, anak keturunan non Muslim. Sekarang bayi itu
sudah remaja, setelah ribuan orang di Tanzania-Kenya memeluk agama Islam
berkat dakhwahnya semenjak kecil. Syarifuddin Khalifah namanya, bayi
ajaib yang mampu berbicara berbagai bahasa seperti Arab, Inggris,
Perancis, Italia dan Swahili. Ia pun pandai berceramah dan menterjemahan
al-Quran ke berbagai bahasa tersebut. Hal pertama yang sering ia
ucapkan adalah: “Anda bertaubat, dan anda akan diterima oleh Allah Swt.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Syarifuddin Khalifah hafal al-Quran 30 juz di usia 1,5 tahun dan sudah
menunaikan shalat 5 waktu. Di usia 5 tahun ia mahir berbahasa Arab,
Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Satu bukti kuasa Allah untuk
menjadikan manusia bisa bicara dengan berbagai bahasa tanpa harus
diajarkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Latar Belakang Syarifuddin Khalifah</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin
Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang
bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang
hafal al-Quran dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima
bahasa asing pada usia 5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000
orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia
disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Swt.</div>
<div style="text-align: justify;">
Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha,
Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk
36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul
Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animisme.
Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas
penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan,
kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti
kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama
Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama
Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi
membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih
gembira lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan
Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun
berkeinginan membawa bayi manis itu ke gereja untuk dibaptis secepatnya.
Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika
mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang
aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama
usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong
jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan
RasulNya, Muhammad).</div>
<div style="text-align: justify;">
Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar.
Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit
berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang.
Tidak jadi membaptisnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Awal Maret 1994, ketika usianya melewati
dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya.
Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau
minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran
Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak
ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah
tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah
kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan
“Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat
bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal aneh. Beberapa tetangga serta
keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara.
Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi: “Fatuubuu ilaa baari-ikum faqtuluu
anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum
innahuu huwattawwaburrahiim.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang takjub menimbulkan
kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan.
Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca
Syarifuddin Khalifah adalah QS. al-Baqarah ayat 54.</div>
<div style="text-align: justify;">
Domisia
khawatir anaknya kerasukan setan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur,
namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga
kemudian cerita bayi kerasukan setan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah
seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang,
Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda
kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan setan.
Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat al-Qur’an. Intinya ia mengajak
kalian bertaubat kepada Allah,” kata Abu Ayub.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa waktu
setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia
memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh
bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman.
Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah
masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai
“Syarifuddin Khalifah”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5
tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta
menghafal al-Quran dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai
lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari
dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya,
lebih dari seribu orang masuk Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang</div>
<div style="text-align: justify;">
Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998. Ribuan
orang telah berkumpul di lapangan untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin
Khalifah. Usianya baru 5 tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir
karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam
Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanannya ke Kenya saat itu merupakan bagian dari rangkaian safari
dakwah ke luar negeri. Sebelum itu, ia telah berdakwah ke hampir seluruh
kota di negaranya, Tanzania. Masyarakat Kenya mengetahui keajaiban
Syarifuddin dari mulut ke mulut. Tetapi tidak sedikit juga yang telah
menyaksikan bocah ajaib itu lewat Youtube.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang agaknya
tak sabar menanti. Mereka melihat-lihat dan menyelidik apakah mobil yang
datang membawa Syarifuddin Khalifah. Beberapa waktu kemudian, Syaikh
kecil yang mereka nantikan akhirnya tiba. Ia datang dengan pengawalan
ketat layaknya seorang presiden.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ribuan orang yang menanti
Syarifuddin Khalifah rupanya bukan hanya orang Muslim. Tak sedikit
orang-orang Kristen yang ikut hadir karena rasa penasaran mereka.
Mungkin juga karena mereka mendengar bahwa bocah ajaib itu dilahirkan
dari kelarga Katolik, tetapi hafal al-Quran pada usia 1,5 tahun. Mereka
ingin melihat Syarifuddin Khalifah secara langsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ditemani Haji
Maroulin, Syarifuddin menuju tenda yang sudah disiapkan. Luapan
kegembiraan masyarakat Kenya tampak jelas dari antusiasme mereka
menyambut Syarifuddin. Wajar jika anak sekecil itu memiliki wajah yang
manis. Tetapi bukan hanya manis. Ada kewibawaan dan ketenangan yang
membuat orang-orang Kenya takjub dengannya. Mengalahkan kedewasaan orang
dewasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kinilah saatnya Syaikh cilik itu memberikan taushiyah.
Tangannya yang dari tadi memainkan jari-jarinya, berhenti saat namanya
disebut. Ia bangkit dari kursi menuju podium.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah salam, ia
memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi. Bahasa Arabnya sangat fasih,
diakui oleh para ulama yang hadir pada kesempatan itu. Hadirin
benar-benar takjub. Bukan hanya kagum dengan kemampuannya berceramah,
tetapi juga isi ceramahnya membuka mata hati orang-orang Kristen yang
hadir pada saat itu. Ada seberkas cahaya hidayah yang masuk dan
menelusup ke jantung nurani mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain pandai menggunakan
ayat al-Quran, sesekali Syarifuddin juga mengutip kitab suci agama lain.
Membuat pendengarnya terbawa untuk memeriksa kembali kebenaran teks
ajaran dan keyakinannya selama ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu ceramah usai,
orang-orang Kristen mengajak dialog bocah ajaib itu. Syarifuddin
melayani mereka dengan baik. Mereka bertanya tentang Islam, Kristen dan
kitab-kitab terdahulu. Sang Syaikh kecil mampu memberikan jawaban yang
memuaskan. Dan itulah momen-momen hidayah. Ratusan pemeluk Kristiani
yang telah berkumpul di sekitar Syarifuddin mengucapkan syahadat.
Menyalami tangan salah seorang perwakilan mereka, Syarifuddin menuntun
syahadat dan mereka menirukan: “Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa
asyhadu anna Muhammadan Rasuulullah.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Syahadat agak terbata-bata.
Tetapi hidayah telah membawa iman. Mata dan pipi pun menjadi saksi, air
mata mulai berlinang oleh luapan kegembiraan. Menjalani hidup baru
dalam Islam. Takbir dari ribuan kaum muslimin yang menyaksikan peristiwa
itu terdengar membahana di bumi Kenya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan kali itu saja,
orang-orang Kristen masuk Islam melalui perantaraan bocah ajaib
Syarifuddin Khalifah. Di Tanzania, Libya dan negara lainnya kisah nyata
itu juga terjadi. Jika dijumlah, melalui dakwah Syarifuddin Khalifah,
ribuan orang telah masuk Islam. Ajaibnya, itu terjadi ketika usia Syaikh
kecil itu masih lima tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama dan habaib sangat
mendukung dakwah Syaikh Syarifuddin Khalifah. Bahkan ulama besar seperti
al-Habib ali al-Jufri pun rela meluangkan waktunya untuk bertemu anak
ajaib yang kini remaja dan berjuang dalam Islam. (Dikutip dari buku
Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang; Syarifuddin
Khalifah).</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-43110610234993569982015-11-17T02:33:00.000-08:002015-11-17T02:34:15.510-08:00Sumatra Telah Dikenal Sejak Zaman Rasulullah
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL0rNWQsCtZ8oc3p_m_ojSQmEIF0sK0IolZX_eSRBFpAkKJPodgBJUPobIRdIu8_rNtqyuAM57pg1JvbAd_bNzsv6SZpHFtZZhZN-SRSoOUkdyJUS8Bsfi6E2aMPhDXCy9LVrNAKPAtbL0/s1600/Al-Attas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL0rNWQsCtZ8oc3p_m_ojSQmEIF0sK0IolZX_eSRBFpAkKJPodgBJUPobIRdIu8_rNtqyuAM57pg1JvbAd_bNzsv6SZpHFtZZhZN-SRSoOUkdyJUS8Bsfi6E2aMPhDXCy9LVrNAKPAtbL0/s320/Al-Attas.jpg" /></a></div>
<iframe src="https://docs.google.com/viewer?srcid=1RtGcOlSEf0DzBqt51sYyAxlsBM-ZfPAYFF7CezjRTmA&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="700" height="700"></iframe>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-34837451357798318462015-11-16T22:05:00.002-08:002015-11-17T01:23:07.721-08:00SEJARAH PERKEMBANGAN MADRASAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLSqjzYJf3RAiopi0kQTZybQBWpbtsFrLa9hPfl-rYzz0gsrzNiPjloWsETsY7bxZ9vidaxScXdfS4MPFoWAf_p9yoGaK9-OMeoLfuqioDx_PoLCXOVTWCTtq5_wYx9IM4vgJJZGn_OwkH/s1600/daftar-sekolah-2906.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLSqjzYJf3RAiopi0kQTZybQBWpbtsFrLa9hPfl-rYzz0gsrzNiPjloWsETsY7bxZ9vidaxScXdfS4MPFoWAf_p9yoGaK9-OMeoLfuqioDx_PoLCXOVTWCTtq5_wYx9IM4vgJJZGn_OwkH/s320/daftar-sekolah-2906.jpg" /></a></div>
<iframe src="https://docs.google.com/viewer?srcid=1AGOsHC2fa6hMr720ZmCH4ycqCcfkSmHu5-hjSNY6J-8&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="700" height="700"></iframe>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-43012583682818647872014-08-06T12:45:00.001-07:002014-08-06T12:45:06.756-07:00Kartosoewirjo, ISIS dan mimpi Negara Islam Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkfaVsg6r0Yy5W3COanPJ6XQWxITBQsI7hVw9ll46boVrsvgXU-GCsOU8SvnknJk6v96bNo7FAy1dIuNX_2vj5jxH_gerWP8g2WzFPlMNhQaMRq6PMQ_-0W_V4tsrPXSPTOT25Z8ENgzmO/s1600/kartosoewirjo-isis-dan-mimpi-negara-islam-indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkfaVsg6r0Yy5W3COanPJ6XQWxITBQsI7hVw9ll46boVrsvgXU-GCsOU8SvnknJk6v96bNo7FAy1dIuNX_2vj5jxH_gerWP8g2WzFPlMNhQaMRq6PMQ_-0W_V4tsrPXSPTOT25Z8ENgzmO/s1600/kartosoewirjo-isis-dan-mimpi-negara-islam-indonesia.jpg" height="320" width="640" /></a></div>
<br />
"Kami ummat Islam bangsa Indonesia menyatakan berdirinya Negara Islam
Indonesia, maka hukum yang berlaku atas Negara Islam Indonesia itu ialah
Hukum Islam."<br /><br />Sebaris kalimat tersebut dibacakan Sekarmadji
Maridjan Kartosoewirdjo sang Imam Negara Islam Indonesia. Tepat 12
Syawal 1368 Hijriah atau 7 Agustus 1949 di Desa Cisampah, Kecamatan
Ciawiligar, Tasikmalaya, Jawa Barat.<br /><br />Kartosoewirdjo mengecam
keputusan pemerintah RI yang menyetujui persetujuan Renville setahun
sebelumnya. Dalam perjanjian itu, Belanda hanya mengakui Jawa tengah,
Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. TNI
pun diperintahkan hijrah dari Jawa Barat dan Jawa Timur ke wilayah
republik.<br /><br />Divisi Siliwangi di Jawa Barat pun terpaksa meninggalkan wilayahnya menuju Yogyakarta dan Solo.<br /><br />Kartosoewirdjo
menilai keputusan Perdana Menteri Amir Syarifuddin ini sangat merugikan
Republik Indonesia. Dia dan sejumlah laskar bersenjata menolak ikut
hijrah.<br /><br />Di tengah kekosongan bersenjata itu, Kartosoewirjo
memproklamirkan berdirinya negara Islam Indonesia yang diberi nama Darul
Islam. Tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia. <br /><br />Pemerintah
Soekarno mengganggap hal ini sebagai pemberontakan. Saat Divisi
Siliwangi kembali ke Jawa Barat, mereka disambut perlawanan DI/TII.<br /><br />Perang
besar berkobar di belantara Bumi Priangan. Sejumlah pihak di daerah
lain kemudian turut mengangkat sumpah setia pada Imam Kartosoewirjo.
Amir Fatah di Jawa Tengah, Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, Ibnu Hajar
di Kalimantan dan Teuku Daud Bereuh di Aceh.<br /><br />Butuh perjuangan keras sebelum akhirnya TNI memadamkan semua pemberontakan itu.<br /><br />Hari
ini tepat 65 tahun proklamasi Negara Islam Indonesia. Semangat
mendirikan Negara Islam yang berazaskan Islam tak pernah berhenti di
Indonesia. Aneka gerakan tumbuh, tumbang dan berganti.<br /><br />Kini yang
terbaru muncul gerakan Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS) di
Indonesia. gerakan tersebut pun bercita-cita membangun sebuah
pemerintahan berasaskan Islam yang menginduk pada Khalifah Abu Bakar Al
Baghdadi.<br /><br />Kartosoewirjo boleh dieksekusi mati regu tembak TNI. Tapi mimpi gerakan islam di Indonesia tak lantas ikut mati.<br /><br />Simak
kisah perlawanan Kartosoewirjo yang dikumpulkan redaksi merdeka.com
hari ini. Kawan karib Soekarno yang akhirnya dieksekusi mati dengan
tanda tangan sang proklamator tersebut.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-49466545431193078422014-08-06T12:43:00.000-07:002014-08-06T12:43:50.082-07:00Perintah Kartosoewirjo: Bunuh Soekarno!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzbVKF9Q_aeWE4YN6hLC47PAuACl7qOOuqSTE82EZJKOUJIZ5ra5P_yM1KeCVf9DiVU5OhD1RCO7rj9ii9yOh1Wm8kwsC3825m5aHLEnKzLAf_MVeqLc1M2F09PEe3bHrfyCZZhtjOypPC/s1600/perintah-kartosoewirjo-bunuh-soekarno.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzbVKF9Q_aeWE4YN6hLC47PAuACl7qOOuqSTE82EZJKOUJIZ5ra5P_yM1KeCVf9DiVU5OhD1RCO7rj9ii9yOh1Wm8kwsC3825m5aHLEnKzLAf_MVeqLc1M2F09PEe3bHrfyCZZhtjOypPC/s1600/perintah-kartosoewirjo-bunuh-soekarno.jpg" height="320" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<b> </b>Imam Sekarmadji Maridjan Kartosoewirdjo memimpin Negara Islam
Indonesia. Dia memberontak dan tak mau mengakui pemerintahan Republik
Indonesia yang dipimpin Soekarno mulai tanggal 7 Agustus 1949. Tepat 65
tahun lalu.<br /><br />Sejatinya, Kartosoewirjo pernah jadi sahabat karib
Soekarno. Dulu Soekarno, Muso dan Kartosoewirjo sama-sama ngekos di
rumah Tjokroaminoto di Surabaya. Walau sering saling ejek, Soekarno
cocok berdiskusi dengan Kartosoewirdjo.<br /><br />Tapi tiga sekawan itu
akhirnya memilih ideologi dan jalan yang berbeda. Musso memimpin
pemberontakan PKI Madiun melawan Soekarno. Sementara Kartosoewirdjo
berideologi kanan, berseberangan dengan Soekarno yang nasionalis.<br /><br />Dikutip dari buku karya Holk H Dengel, Darul Islam NII dan Kartosoewirjo, inilah alasan sang Imam tega membunuh Soekarno.<br /><br />"Di
Indonesia ada RI dan NII. Dengan begitu ada dua presiden. Maka dari
itu, Soekarno harus dibunuh," kata Kartosoewirdjo saat memberikan
perintah pada anak buahnya.<br /><br />Seperti terungkap dalam surat
tuntutan sidang Kartosoewirjo, upaya pembunuhan terhadap Bung Karno
salah satunya terjadi Juni 1961, di daerah Galunggung. Saat itu
Kartosoewirdjo memerintahkan kepada Mardjuk seorang bawahannya untuk
membunuh Bung Karno.<br /><br />Perintah sama diberikan kepada Agus Abdullah disertai 11 peluru. Tetapi Agus Abdullah tidak melaksanakan perintah itu.<br /><br />Oleh
Mardjuk, perintah pembunuhan dilaporkan kepada Taruna dan Budi, dua
sekretaris pribadi Kartosoewirjo. Kepada Mardjuk diberikan gigi
Kartosoewirjo sebagai sejenis surat kuasa. <br /><br />Pada April 1962
Mardjuk memerintahkan kepada Sanusi, Abudin, Djaja, Napdi, dan Kamil
untuk membunuh Presiden Soekarno. Pada 14 Mei 1962, pada Hari raya Idul
Adha, Sanusi menembakkan pistolnya ke arah Presiden Soekarno selagi
salat di halaman Istana.<br /><br />Pengawal Polisi Presiden Mangil
Martowidjojo mengisahkan peristiwa Senin pagi itu. Saat itu, Mangil
mengaku sengaja tidak ikut salat. Dia duduk enam langkah di depan Bung
Karno. <br /><br />Dia bersama Inspektur Polisi Soedio duduk menghadap umat.
Sementara tiga anak buah Amoen Soedarjat, Abdul Karim dan Soesilo,
pakai pakaian sipil duduk di sekeliling Bung Karno. Peristiwa itu cepat
sekali.<br /><br />"Sewaktu umat sedang dalam posisi rukuk, terdengar
teriakan keras, seseorang menyerukan takbir. Dari sudut mata saya,
nampak dengan sekelebatan, tangan kanan seseorang mengacungkan pistol.
Saya langsung lari ke depan, meloncat untuk bisa melindungi Bapak,"
kisah Mangil. <br /><br />Refleks, semua pengawal berlarian menubruk Soekarno. Amoen melindungi Soekarno dengan tubuhnya.<br /><br />Dor! Sebutir peluru menembus dadanya. Amoen terjatuh berlumuran darah.<br /><br />Dor!
Pistol menyalak lagi. Kali ini mengenai menyerempet kepala Susilo. Tapi
tanpa menghiraukan luka-lukanya, Susilo menerjang penembak gelap itu.
Dua anggota DKP membantu Susilo menyergap penambak yang belakangan
diketahui bernama Bachrum. <br /><br />Soekarno bisa diselamatkan, walau dua pengawal presiden dilarikan ke RS.<br /><br />Dalam
sidang, Sanusi Firkat alias Usfik, Kamil alias Harun, Djajapermana
alias Hidajat, Napdi alias Hamdan, Abudin alias Hambali dan Mardjuk bin
Ahmad dihukum mati.<br /><br />Percobaan pembunuhan itu bukan yang pertama.
Sebelumnya Soekarno juga digaranat di Cikini dan coba dihadang di
beberapa tempat. Namun selalu gagal.<br /><br />Kartosoewirjo ditangkap tentara Siliwangi saat bersembunyi dalam gubuk di Gunung Rakutak, Jawa Barat tanggal 4 Juni 1962.<br /><br />Pengadilan memvonis mati Kartosoewirjo. Soekarno menolak grasi mantan sahabat yang sudah mencoba berkali-kali membunuhnya.<br /><br />Imam besar ini menerima takdirnya di depan regu tembak tentara bulan September tahun yang sama.<br />
Sumber : Merdeka Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-71616439787583376602014-08-06T12:37:00.003-07:002014-08-06T12:37:55.375-07:00KARTOSOEWIRJO<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguEXqyECYbd1ohQGaDyCb88bjZmQ0p1KQjvbMDuSW5RazKlxCihWTrp4SZ_HCI9KwLZFwDh-F3UGnahQ5APEsiWPpKGdqrpyTsj6k-WwfvSNATXLLpvZo9WTWuyPtVqUOnk_mJB8lHMLJP/s1600/kartosoewirjo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguEXqyECYbd1ohQGaDyCb88bjZmQ0p1KQjvbMDuSW5RazKlxCihWTrp4SZ_HCI9KwLZFwDh-F3UGnahQ5APEsiWPpKGdqrpyTsj6k-WwfvSNATXLLpvZo9WTWuyPtVqUOnk_mJB8lHMLJP/s1600/kartosoewirjo.jpg" height="320" width="640" /></a></div>
Sekarmadji Marijan Kartosoewirdjo memproklamirkan Negara Islam Indonesia
9 Agustus 1949. Dia memimpin perang gerilya 13 tahun melawan pemerintah
Indonesia.<br /><br />Walau memimpin Darul Islam Kartosoewirjo bukan
berasal dari kalangan santri. Dia dikenal sebagai seorang sosialis yang
kemudian tertarik dengan ideologi kanan.<br /><br />Kartosoewirjo juga bukan
berasal dari kalangan jelata. Ayahnya bangsawan dan mantri perusahaan
candu. Dia mengecap pendidikan tinggi bergaya Belanda. Sesuatu yang
langka saat itu untuk kebanyakan putra pribumi.<br /><br />Mulai dari
sekolah ISTK (Inlandsche School der Tweede Klasse) lalu HIS (Hollandsch
Inlandsche School) kemudian ELS (Europeesche Lagere School) hingga
sekolah kedokteran NIAS (Nederlands Indische Artsen School).<br /><br />Setelah
lulus ELS di Bojonegoro, Kartosoewirjo kuliah di NIAS. Dia kuliah mulai
1923 dan mengikuti tingkat persiapan selama tiga tahun. Yang menarik,
dia sempat dikeluarkan dari NIAS pada 1926. Alasannya karena memiliki
buku-buku sosialis dan komunis.<br /><br />Buku-buku itu diperoleh dari pamannya Mas Marco Kartodikromo, wartawan dan sastrawan yang sangat terkenal. <br /><br />Kartosoewirjo
juga ikut aktif dalam berbagai aktivitas kepemudaan. Sebut saja, Jong
Java, Jong Islamieten Bond hingga ikut 'menempel' pada tokoh legendaris
Sarekat Islam, Tjokroaminoto. Dari Bojonegoro, Kartosoewirjo kembali ke
Surabaya menjadi asisten pribadi Tjokroaminoto.<br /><br />Dalam perjalanan
hidupnya kemudian, pengetahuan Islam dan kedekatannya dengan para ulama,
impian akan Negara Islam Indonesia yang juga dikenal dengan Darul Islam
mulai muncul. <br /><br />Kondisi carut marutnya pemerintahan Indonesia
akibat perjanjian Renville seakan memberi jalan bagi ideologi Islam
versi Kartosoewirjo dapat terealisasi hingga berhasil diproklamirkan di
tahun 1949.<br /><br />"Kartosoewirjo banyak bersentuhan dengan tokoh
kalangan Islam mulai dari Islamieten Bond. Di situ saya kira gagasan
Islam mulai diterima apalagi dengan dengan menjadi sekretaris
Tjokroaminoto padahal tadinya dikeluarkan dari NIAS karena dianggap
komunis," jelas budayawan Fadli Zon dalam percakapannya kepada
merdeka.com beberapa waktu lalu.<br /><br />Kartosoewirjo juga dipercayai
memiliki beberapa jimat. Kini tindakan seperti itu tentu tak bisa
diterima gerakan Islam garis keras saat ini.<br /><br />Sosok sang Imam pun
ternyata tak sepuritan yang dibayangkan. Dia punya jam Rolex yang
terkenal mahal. Saat itu rasanya hanya Perdana Menteri Sjahrir yang
jamnya Rolex. <br /><br />"Dulu jam itu diwariskan ke anak bungsu
Kartosoewirjo, Sardjono. Tapi rumah Sardjono dulu kemasukan pencuri. Jam
itu hilang dicuri," kata Fadli Zon saat peluncuran buku Hari-hari
terakhir Kartosoewirjo tahun 2012 lalu.<br /><br />Sardjono membenarkan kisah itu sambil tersenyum.<br />
<br />
Sumber : Merdeka.com Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-7040082064495599142014-08-06T09:12:00.003-07:002014-08-06T09:35:08.529-07:00SELEKSI CALON CPNS 2014 RESMI DIBUKA 12 AGUSTUS 2014Berikut persyaratan yang harus dipahami dan dimiliki oleh calon pendaftar pegawai negeri sipil tahun 2014.<br />
<br />
<b>PELAKSANAAN CPNS TAHUN 2014</b><br />
<br />
<br />
<div style="background-color: #e6e6e6; height: 550px; line-height: 3em; overflow: scroll; padding: 0px; width: 650;">
<ol style="font-size: 12px; line-height: 1.54em; list-style-type: decimal; padding-left: 20px;"><ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: upper-roman; padding-left: 20px;">
<li><b>PERSYARATAN PENDAFTARAN</b></li>
Kementerian/Lembaga non Kementerian, Pemerintah Daerah
Propinsi/Kabupaten/Kota tertentu, membuka kesempatan penerimaan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2013 untuk mengisi lowongan formasi
dengan kwalifikasi pendidikan tertentu. Seluruh calon peserta test CPNS
2013 diharapkan melakukan pendaftaran secara online dengan ketentuan
sebagai berikut;<br />
<b>UMUM</b><br />
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: decimal; padding-left: 20px;">
<li> Warga Negara Indonesia yang memiliki kualifikasi pendidikan (jenjang dan jurusan) sesuai dengan formasi yang dibutuhkan;</li>
<li>Pria dan Wanita dengan usia minimal 18 (delapan
belas) tahun dan maksimal 35 (tiga puluh tahun) pada tanggal 01 Oktober
2013.
Catt : usia maksimal secara umum adalah 35 tahun,
namun setiap instansi mempunyai kewenangan untuk menetapkan batasan usia
maksimal yang akan diterima;</li>
<li>Berijazah, lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau
Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakredirasi oleh Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) minimal B atau Perguruan Tinggi Luar
Negeri yang telah mendapat pengesahan dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Surat Keterangan Lulus / Ijazah sementara tidak berlaku;</li>
<li>Sehat jasmani dan rohani; </li>
<li>Tidak terikat hubungan kerja/ikatan dinas dengan Instansi Pemerintah atau Badan Swasta lainnya;</li>
<li>Tidak terlibat langsung atau tidak langsung dalam
kegiatan organisasi yang bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang
Dasar 1945, Negara dan Pemerintah (PUNP);</li>
<li>Tidak pernah tersangkut perkara pidana atau kasus narkoba;</li>
<li>Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawan Negeri Sipil
atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;</li>
<li>Calon pelamar di seluruh Indonesia dapat melakukan pendaftaran secara online ke alamat website <b>http://sscn.bkn.go.id/</b>;</li>
<li>
Setelah mengisi form registrasi melalui website pada
point 1 tersebut diatas maka pelamar dapat mencetak tanda bukti
pendaftaran.
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-alpha; padding-left: 20px;">
<li>Calon Pelamar Instansi Pemerintah Pusat Kementerian/Lembaga/Badan:</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-roman; padding-left: 20px;">
<li><i>Calon Pelamar Formasi Pusat:</i></li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: square; padding-left: 20px;">
<li>Tanda Bukti pendaftaran dan dokumen lamaran
lengkap dikirim ke panitia penerimaan CPNS pada Biro Kepegawaian kantor
pusat instansi yang dilamar;</li>
</ul>
<li><i>Calon Pelamar Formasi Kantor Wilayah</i></li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: square; padding-left: 20px;">
<li>Tanda Bukti pendaftaran dan dokumen lamaran
lengkap dikirim ke panitia penerimaan CPNS pada Bagian Kepegawaian
kantor wilayah instansi yang dilamar</li>
</ul>
</ul>
<li>Calon Pelamar Instansi Pemerintah Daerah Propinsi/Kota/Kabupaten</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: square; padding-left: 20px;">
<li>Tanda Bukti pendaftaran dan dokumen lamaran
lengkap dikirim ke panitia penerimaan CPNS pada Badan Kepegawaian Daerah
instansi Pemerintah Daerah yang dilamar</li>
</ul>
</ul>
</li>
<li>Pendaftaran secara online dimulai pada tanggal 1 - 20 September 2013 jam 24.00 waktu setempat.</li>
<li>Verifikasi berkas lamaran lengkap di masing-masing
instansi dimulai pada tanggal 1 - 20 September 2013, jam 08.00 - 16.00
waktu setempat.</li>
<li>Pelamar hanya dapat mendaftar pada satu formasi.</li>
<li>Lowongan Formasi dan kualifikasi pendidikan serta
persyaratan tambahan lainnya dapat dilihat pada panduan pendaftaran
masing-masing jalur penerimaan setiap instansi pada link <b>Pengumuman Pendaftaran.</b></li>
</ul>
<br /><b>KHUSUS :</b><br />
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: decimal; padding-left: 20px;">
<li>Telah terdaftar sebagai Tenaga Pencari Kerja pada Bursa Kesempatan Kerja Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;</li>
<li>Membuat surat lamaran yang dibuat dengan tulisan tangan sendiri, tinta hitam dengan melampirkan :</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-alpha; padding-left: 20px;">
<li>Daftar Riwayat Hidup (DRH) meliputi pendidikan
formal dan informal serta pengalaman. Khusus pendidikan formal harus
dituliskan dari mulai Sekolah Dasar sampai dengan pendidikan terakhir,
nama lembaga pendidikan, tahun lulus pendidikan dan nilai rata-rata
ijazah atau IPK;</li>
<li>Fotocopy legalisir Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK) untuk melamar pekerjaan dari Kantor Kepolisian
setempat yang masih berlaku sebanyak 1 (satu) lembar;</li>
<li>Fotocopy legalisir Surat Keterangan Berbadan Sehat
dari dokter Puskesmas/Rumah Sakit Pemerintah yang masih berlaku pada
saat pendaftaran;</li>
<li>Fotocopy Ijazah / STTB terakhir yang disahkan dan
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang : Rektor/Dekan/Ketua/Direktur
dengan stempel basah (bukan stempel foto copy);</li>
<li>Transkrip nilai akademik yang dilegalisir oleh Dekan Fakultas bagi Perguruan Tinggi Swasta sesuai peraturan pemerintah;</li>
<li>Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku pada saat pendaftaran 1 (satu) lembar. </li>
</ul>
</ul>
<br />
<li><b>PANDUAN PENDAFTARAN</b></li>
Proses pendaftaran CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) Tahun Anggaran 2013 terdiri dari :<br />
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: decimal; padding-left: 20px;">
<li>Membuat <b>pendaftaran</b></li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-alpha; padding-left: 20px;">
<li>Klik link Buat Pendaftaran untuk membuat pendaftaran baru.</li>
<li>Isi formulir registrasi yang muncul.</li>
<li>Pastikan isian data pribadi pada form registrasi sesuai dengan KTP.</li>
<li>Pastikan isian formasi dan pendidikan yang dilamar sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dimiliki.</li>
<li>Klik tombol Kirim Pendaftaran untuk memproses pendaftaran dan no registrasi pendaftaran.</li>
<li>Cetak tanda bukti pendaftaran.</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: square; padding-left: 20px;">
<li>Tanda bukti pendaftaran berupa file dalam format PDF yang dapat disimpan di flashdisk dan dapat dicetak ditempat lain.</li>
<li>Tanda bukti pendaftaran yang sudah dicetak agar dibawa pada
saat verifikasi dokumen lamaran di panitia penerimaan CPNS masing-masing
instansi.</li>
</ul>
</ul>
<li>Melakukan <b>verifikasi dokumen</b></li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: square; padding-left: 20px;">
<li>Verifikasi dokumen dilakukan oleh Panitia Penerimaan CPNS yang ada pada masing-masing instansi yang dilamar.</li>
<li>Dokumen lamaran agar dibawa oleh pelamar yang bersangkutan.</li>
<li>Verifikasi dokumen tersebut untuk memastikan kesesuaian data
pelamar pada isian formulir pendaftaran dan pilihan formasi serta
pendidikan apakah telah terisi dengan data yang benar.</li>
</ul>
<li>Mengikuti ujian seleksi masuk pada waktu yang telah ditentukan.</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: square; padding-left: 20px;">
<li>Jadwal ujian seleksi CPNS dapat dilihat pada link Jadwal Pelaksanaan Seleksi CPNS.</li>
</ul>
<li>Setelah mengikuti ujian seleksi masuk, Anda dapat melihat hasil seleksi pada tanggal pengumuman.</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: square; padding-left: 20px;">
<li>Hasil seleksi ujian dapat dilihat pada link Hasil Seleksi CPNS Nasional dengan memasukkan no peserta ujian.</li>
</ul>
</ul>
<br />
<li><b>PELAKSANAAN UJIAN</b></li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: decimal; padding-left: 20px;">
<li>Test dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT)</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-alpha; padding-left: 20px;">
<li>Pra Test</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-roman; padding-left: 20px;">
<li>Peserta ujian agar sudah mengetahui kapan jadwal (tanggal dan jam) serta lokasi ujiannya masing-masing.</li>
<li>Peserta ujian agar datang minimal 30 menit sebelum ujian dimulai.</li>
</ul>
<li>Pelaksanaan Test:</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-roman; padding-left: 20px;">
<li>5 menit persiapan peserta memasuki ruangan test dengan posisi duduk yang tidak ditentukan oleh panitia.</li>
<li>15 menit pengarahan tata cara ujian menggunakan sistem CAT oleh panitia pelaksanaan ujian.</li>
<li>90 menit pelaksanaan ujian.</li>
<li>Dilarang membawa peralatan elektronis ke dalam ruangan test.</li>
<li>Peserta hanya diperbolehkan membawa kartu peserta ujian ke dalam ruangan ujian.</li>
<li>Jika ada peserta yang diketahui melakukan tindakan curang
yang merugikan peserta lain maka akan di diskualifikasikan dan
dinyatakan gugur sebagai peserta ujian.</li>
</ul>
</ul>
<li>Test dengan menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK)</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-alpha; padding-left: 20px;">
<li>Pra Test</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-roman; padding-left: 20px;">
<li>Peserta ujian agar sudah mengetahui kapan jadwal (tanggal dan jam) serta lokasi ujiannya masing-masing.</li>
<li>Peserta ujian mempersiapkan alat tulis yang akan digunakan
untuk ujian seperti pensil 2B, penghapus (pensil yang akan digunakan
untuk pengisian LJK harus yang berkualitas baik agar tidak merugikan
diri sendiri dengan tidak ter-scan-nya jawaban pada LJK karena kualitas
pensil yang kurang baik.</li>
<li>Peserta ujian agar datang minimal 30 menit sebelum ujian dimulai.</li>
</ul>
<li>Pelaksanaan Test</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-roman; padding-left: 20px;">
<li>5 menit persiapan peserta memasuki ruangan test dengan posisi duduk yang tidak ditentukan oleh panitia.</li>
<li>10 menit pembagian LJK dan soal oleh panitia.</li>
<li>10 menit pengarahan tata cara ujian menggunakan LJK oleh panitia pelaksanaan ujian.</li>
<li>120 menit pelaksanaan ujian.</li>
<li>Dilarang membawa peralatan elektronis ke dalam ruangan test. </li>
<li>Peserta hanya diperbolehkan membawa kartu peserta ujian, serta peralatan tulis (pensil dan penghapus) ke dalam ruangan ujian.</li>
<li>Jika ada peserta yang diketahui melakukan tindakan curang
yang merugikan peserta lain maka akan di diskualifikasikan dan
dinyatakan gugur sebagai peserta ujian.</li>
</ul>
</ul>
</ul>
<li>MATERI UJIAN</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: decimal; padding-left: 20px;">
<li>Tes Kompetensi Dasar (TKD)</li>
<ul style="line-height: 1.54em; list-style-type: lower-alpha; padding-left: 20px;">
<li>Tes Wawasan Kebangsaan</li>
<li>Tes Intelegensia Umum</li>
<li>Tes Karakteristik Pribadi</li>
</ul>
<li>Tes Kompetensi Bidang (TKB)</li>
Bagi peserta yang memenuhi passing grade dan dinyatakan lulus Tes
Kompetensi Dasar (TKD) selanjutnya berhak mengikuti Tes Kompetensi
Bidang (TKB). Namun ada beberapa instansi dan jurusan tertentu yang
tidak memerlukan tes TKB, artinya setelah lulus TKD maka berarti lulus
ujian CPNS.<br />
<br />
<b>ALUR PENDAFTARAN</b> <br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-LF-RChNJOxBx6EH9Xq1Wr6hNYY_kKduhLDSmoWE6jQGgWA9kFp4c5Hd6EIMyXZPcUY_umqSMhVcucwqYw36mHhFkU2XRbPAdo_AJ8qy5zsyPGinyR-Oq5VuwkQ-MJtfr9glBgPfik5JP/s1600/alur1.png" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-LF-RChNJOxBx6EH9Xq1Wr6hNYY_kKduhLDSmoWE6jQGgWA9kFp4c5Hd6EIMyXZPcUY_umqSMhVcucwqYw36mHhFkU2XRbPAdo_AJ8qy5zsyPGinyR-Oq5VuwkQ-MJtfr9glBgPfik5JP/s1600/alur1.png" height="480" width="640" /> </a></div>
<div style="text-align: left;">
Seleksi pendaftaran resmi dibuka pada tanggal 12 Agustus 2014.</div>
<div style="text-align: left;">
Bagi saudara yang berminat silahkan daftarkan segera sesuai dengan formasi yang akan anda pilih nantinya dan tentunya sesuai dengan ijazah dan jurusan masing-masing.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
Silahkan anda untuk mendownload test seleksi CPNS tahun 2014 <a href="https://www.dropbox.com/s/3puw0dm2cepdt73/Simulasi%20CAT-BKN.rar" target="_blank">disini</a>.</div>
<div style="text-align: left;">
Sumber : <a href="http://sscn.bkn.go.id/">http://sscn.bkn.go.id</a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</ul>
</ul>
</ol>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-21773463924894029712014-07-29T12:12:00.002-07:002014-07-29T12:12:37.733-07:007 Situs Berita Indonesia DiplsukanBeberapa situs berita online Indonesia dipalsukan dan diisi dengan
berita fiktif. Situs yang dipalsukan antara lain kompas.com,
antaranews.com, detik.com, dan tempo.co, tribunnews.com, dan
inilah..com.<br />
<br />
Situs berita palsu ini menggunakan URL tambahan berupa "--news.com".
Misalnya, tempo.co dipalsukan menjadi tempo.com--news.com, begitu juga
dengan liputan6.com menjadi liputan6.com--news.com. Semua berita palsu
yang ditampilkan situs-situs tersebut berisi soal hasil pemilu presiden.<br />
<br />
Misalnya, di situs palsu tempo.com--news.com tercantum berita berjudul
"37 Hacker Korea dan cina Gelembungkan 4 Juta Suara Golput". Padahal di
situs aslinya, tempo.co, tak ada berita berjudul seperti itu. Ada juga
berita "Ketua KPU Ditetapkan Tersangka", padahal tidak pernah ada
lembaga hukum menetapkan Husni Kamil Manik sebagai tersangka.<br />
<br />
Situs-situs palsu ini memiliki penampakan yang lebih cenderung seperti
blog. Ketujuh media online palsu tersebut tampak berbeda dengan situs
aslinya, karena secara jelas tidak dilengkapi dengan logo masing-masing
media. Begitupun kanal berita yang juga tampak tak ada dalam situs palsu
tersebut. Di sisi kanan situs palsu itu, terdapat daftar berita. Jika
diklik, berita itu akan mengantar pengunjungnya ke situs lain yang juga
dipalsukan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgkwb7UEugIVu0OucoO3fpSWdGY539aStKWSpAUcjJ1UsZ5Fcx50QITyXoJmn35Vkg0oBrG4T-Q5-fj0rI7UjeScuCgYeVDZxIXBlNF-Ycy4-1zzjYNukOHrcjBZKzWPi8h13ByCfZ7_Ef/s1600/1123225_20140729032017.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgkwb7UEugIVu0OucoO3fpSWdGY539aStKWSpAUcjJ1UsZ5Fcx50QITyXoJmn35Vkg0oBrG4T-Q5-fj0rI7UjeScuCgYeVDZxIXBlNF-Ycy4-1zzjYNukOHrcjBZKzWPi8h13ByCfZ7_Ef/s1600/1123225_20140729032017.png" height="329" width="640" /></a></div>
<br />
<i>Sumber : Kaskus</i> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-37054540990668139872014-07-25T11:25:00.001-07:002014-07-25T11:45:16.038-07:00Cara Penentuan Awal 1 Ramadhan dan 1 Syawal dengan Dua Metode<b>I. PENENTUAN DENGAN CARA RU'YATUL HILAL</b><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbrJELFlC3DpDuHSPYbLnTG2fuO0Z-gx1yYB9qMZX8h-GLutXF_qMxIpUdRtIKQQVcs3AZ9gyxzO0E-IjYIbUy73ga-RvzODx7ZBX8VXCJ-mayY1EZaUEkj-89RJyg3iFExtnVQnGStXPg/s1600/moon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbrJELFlC3DpDuHSPYbLnTG2fuO0Z-gx1yYB9qMZX8h-GLutXF_qMxIpUdRtIKQQVcs3AZ9gyxzO0E-IjYIbUy73ga-RvzODx7ZBX8VXCJ-mayY1EZaUEkj-89RJyg3iFExtnVQnGStXPg/s1600/moon.jpg" height="360" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Metodologi penentuan awal bulan Qamariah, baik untuk menandai
permulaan Ramadhan, Syawal dan bulan lainnya harus didasarkan pada
penglihatan bulan secara fisik (<i>rukyatul hilal bil fi'ly</i>). Sedangkan metode perhintungan astronomi (<i>hisab</i>) dipakai untuk membantu prosesi rukyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Jumhurul<i> madzahib </i></i>(mayoritas imam madzhab selain madzhab Syafi'iyyah) berpendapat bahwa pemerintah sebagai ulil amri diperbolehkan menjadikan <i>ru'yatul hilal</i>
sebagai dasar penetapan awal bulan Qamariah, khususnya Ramadhan, Syawal
dan Dzulhijjah, seperti yang terjadi di Indonesia saat ini. Adapun
dasar hukumnya antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Hadist <i>muttafaq alaihi </i>(diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim) yang berbunyi:</div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: medium;">حدَّثَنَا آدَمُ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ قَالَ سَمِعْتُ
أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا
لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ
ثَلَاثِينَ</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Berpuasalah kalian pada saat kalian telah melihatnya (bulan),
dan berbukalah kalian juga di saat telah melihatnya (hilal bulan Syawal)
Dan apabila tertutup mendung bagi kalian maka genapkanlah bulan Sya'ban
menjadi 30 hari</i>." (HR. Bukhari: 1776 dan Imam Muslim 5/354)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari hadist diatas, jelas sekali bahwa Rasulullah SAW hanyalah menetapkan "melihat bulan" (<i>rukyatul hilal</i>)
sebagai causa prima dari permulaan ibadah puasa dan permulaan Idul
Fitri, dan bukan dengan sudah wujud tidaknya ataupun apalagi cara
menghitungnya. Terbukti, dari penggalan kedua redaksi ucapan Rasulullah
SAW di atas yang menyuruh menyempurnakan bulan Sya'ban sebanyak 30 hari
apalagi tidak berhasil melihat walaupun secara perhitungan astronomis (<i>hisab</i>) mungkin sudah ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kenyataan yang terjadi pada masa Rasulullah SAW, bahwa beliau
memerintahkan puasa langsung setelah datang kepada beliau persaksian
seorang muslim tanpa menanyakan asal si saksi, apakah dia melihatnya di
daerah mathla' yang sama dengan beliau atau berjauhan. Sebagaimana dalam
hadits:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><b>جَاءَ أَعْرَابِيٌّ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي
رَأَيْتُ الْهِلَالَ قَالَ الْحَسَنُ فِي حَدِيثِهِ يَعْنِي رَمَضَانَ
فَقَالَ أَتَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ نَعَمْ قَالَ
أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ يَا
بِلَالُ أَذِّنْ فِي النَّاسِ فَلْيَصُومُوا غَدًا</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Datang seorang Badui ke Rasulullah SAW seraya berkata:
Sesungguhnya aku telah melihat hilal. (Hasan, perawi hadits menjelaskan
bahwa hilal yang dimaksud sang badui yaitu hilal Ramadhan). Rasulullah
SAW bersabda: Apakah kamu bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah? Dia
berkata: Benar. Beliau meneruskan pertanyaannya seraya berkata: Apakah
kau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah? Dia berkata: Ya benar.
Kemudian Rasulullah memerintahkan orang-orang untuk berpuasa besok</i>." (HR Abu Daud 283/6)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
c.Dalam kitab <i>Fathul Qodir </i>fiqh madzhab Hanafi pada jilid ke 4 hal 291 dijelaskan:</div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><b>وَإِذَا ثَبَتَ فِي
مِصْرَ لَزِمَ سَائِرَ النَّاسِ فَيَلْزَمُ أَهْلَ الْمَشْرِقِ بِرُؤْيَةِ
أَهْلِ الْمَغْرِبِ فِي ظَاهِرِ الْمَذْهَبِ</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Apabila telah ditetapkan bahwa hilal telah terlihat di sebuah
kota, maka wajib hukumnya penduduk yang tinggal di belahan bumi Timur
untuk mengikuti ketetapan ru'yah yang telah diambil kaum muslimin yang
berada di belahan bumi Barat</i>".</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam ta'bir di atas telah dijelaskan bahwa wajib hukumnya bagi umat
Islam yang tinggal di daerah Timur untuk mengikuti ketetapan ru'yah yang
telah diambil oleh kaum muslimin di wilayah Barat. Dan sebaliknya,
apabila mereka yang tinggal di wilayah Timur terlebih dahulu telah
melihat dan menetapkannya, maka kewajibannya lebih utama karena secara
otomatis umat Islam bagian Timur terlebih dahulu melihat hilal dari pada
mereka yang tinggal di Barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Dalam kita <i>Furu' Milik ibn Muflih</i> fiqh madzhab Hambali juz 4 hal 426 disebutkan:</div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;">َإِ<b>نْ ثَبَتَتْ
رُؤْيَتُهُ بِمَكَانٍ قَرِيبٍ أَوْ بَعِيدٍ لَزِمَ جَمِيعَ الْبِلَادِ
الصَّوْمُ ، وَحُكْمُ مَنْ لَمْ يَرَهُ كَمَنْ رَآهُ وَلَوْ اخْتَلَفَتْ
الْمَطَالِعُ</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Apabila bulan telah terlihat dalam suatu tempat, baik jaraknya
dekat atau jauh dari wilayah lain, maka wajib seluruh wilayah untuk
berpuasa mengikuti ru'yah wilayah tersebut. Hukum ini juga berlaku bagi
mereka yang tidak melihatnya sepertihalnya mereka yang melihatnya secara
langsung, dan perbedaan wilayah terbit bukanlah penghalang dalam
penerapan hukum ini</i>"</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Dalam kita <i>Mawahib Jalil fi Syarh Mukhtashor</i> Syaikh Kholil juz 6 hal 396 dijelaskan:</div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><b>أَمَّا سَبَبُهُ أَيْ الصَّوْمِ فَاثْنَانِ الْأَوَّلُ : رُؤْيَةُ الْهِلَالِ وَتَحْصُلُ بِالْخَبَرِ الْمُنْتَشِرِ </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Adapun sebab diwajibkannya puasa ada dua, yang pertama:
terlihatnya bulan, dengan syarat ru'yahnya melalui kabar yang sudah
tersebar luas.</i>"</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa penetapan bulan
Ramadhan hanya ditetapkan dengan terlihatnya bulan tanpa disebutkan
adanya syarat-syarat lain untuk diterimanya ru'yah ini, yaitu
diantaranya tanpa dengan menyebutkan ketentuan perbedaan terbitnya bulan
pada wilayah yang berjauhan (<i>ikhtilaf matholi'</i>).</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>f. Bughyatul Mustarsyidin</i></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: medium;">لاَ يَثْبُتُ
رَمَضَانُ كَغَيْرِهِ مِنَ الشُّهُوْرِ إِلاَّ بِرُؤْيَةِ الْهِلاَلِ أَوْ
إِكْمَالِ الْعِدَّةِ ثَلاَثِيْنَ بِلاَ فَارِقٍ</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bulan Ramadhan sama seperti bulan lainnya tidak tetap kecuali dengan melihat <i>hilal</i>, atau menyempurnakan bilangan menjadi tiga puluh hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
g. <i>Al-‘Ilm al-Manshur fi Itsbat al-Syuhur</i></div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: medium;">قَالَ سَنَدُ
الْمَالِكِيَّةِ لَوْ كَانَ اْلإِمَامُ يَرَى الْحِسَابَ فِي الْهِلاَلِ
فَأَثْبَتَ بِهِ لَمْ يُتْبَعْ لإِجْمَاعِ السَّلَفِ عَلَى خِلاَفِهِ</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Para tokoh madzhab Malikiyah berpendapat: “Bila seorang penguasa mengetahui <i>hisab</i> tentang (masuknya) suatu bulan, lalu ia menetapkan bulan tersebut dengan <i>hisab, </i>maka ia tidak boleh diikuti, karena <i>ijma’ </i>ulama salaf bertentangan dengannya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>II. PENENTUAN DENGAN CARA HISAB</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat banyak pandangan mengenai penentuan penanda awal bulan
kamariah, lima di antaranya diuraikan dalam buku Pedoman Hisab
Muhammadiyah. Pertama,
ijtimak sebelum fajar; awal bulan kamariah ditandai dengan terjadinya
ijtimak (konjungsi) bulan dan matahari sebelum terbit fajar. Kombinasi
fenomena ijtimak bulan-matahari dan terbit fajar merupakan penanda awal
bulan baru kamariah bagi pandangan ini. Ijtimak bulan-matahari yang
terjadi sebelum terbit fajar menunjukkan bahwa sejak saat terbit fajar
tersebut bulan baru (tanggal 1bulan baru) kamariah dimulai. Dengan
perkataan lain, awal bulan baru kamariah dimulai sejak terbit fajar yang
terjadi menyusul setelah terjadinya ijtimak bulan-matahari. Sebaliknya,
terbit fajar yang terjadi menjelang terjadinya ijtimak bulan-matahari
merupakan hari terakhir dari bulan kamariah yang sedang berlangsung.
Kedua, ijtimak sebelum gurub (terbenam matahari); awal bulan kamariah
ditandai dengan terjadinya ijtimak (konjungsi) bulan dan matahari
sebelum terbenam matahari. Kombinasi fenomena ijtimak bulan-matahari dan
terbenam matahari merupakan penanda awal bulan baru kamariah bagi
pandangan ini. Ijtimak bulan-matahari yang terjadi sebelum terbenam
matahari menunjukkan bahwa sejak saat terbenam matahari tersebut bulan
baru (tanggal 1 bulan baru) kamariah dimulai. Dengan perkataan lain,
awal bulan baru kamariah dimulai sejak terbenam matahari yang terjadi
menyusul setelah terjadinya ijtimak bulan-matahari. Sebaliknya, terbenam
matahari yang terjadi menjelang terjadinya ijtimak bulan-matahari
merupakan hari terakhir dari bulan kamariah yang sedang berlangsung.
Ketiga, bulan terbenam setelah matahari terbenam; awal bulan kamariah
ditandai dengan pertama kalinya matahari terbenam sebelum terbenam
bulan, atau pertama kalinya terbenam bulan sesudah terbenam matahari.
Kombinasi fenomena terbenam matahari dan terbenam bulan merupakan
penanda awal bulan baru kamariah bagi pandangan ini. Terbenam matahari
yang pertama kali terjadi sebelum terbenam bulan menunjukkan bahwa sejak
saat terbenam matahari tersebut bulan baru (tanggal 1 bulan baru)
kamariah dimulai. Dengan perkataan lain, awal bulan baru kamariah
dimulai sejak terbenam matahari yang terjadi sebelum terbenam bulan.
Sebaliknya, terbenam matahari yang terjadi menjelang terjadinya sesudah
terbenam bulan menunjukkan awal bulan baru kamariah belum dimulai.
Keempat, imkanur-rukyat; awal bulan kamariah dimulai sejak terbenam
matahari manakala ketinggian bulan saat itu mencapai tingkat sedemikian
rupa sehingga dalam keadaan normal tanpa ada gangguan bulan mungkin atau
bahkan dipastikan dapat dilihat. Ukuran ketinggian bulan yang mungkin
dapat dilihat tersebut oleh pemerintah Indonesia, khususnya oleh
Kementerian Agama RI ditetapkan 02°di atas ufuk (horizon). Ketinggian
bulan minimum 02°dan terbenam matahari ini merupakan kombinasi fenomena
alam yang menandai dimulainya awal bulan baru kamariah. Jika pada suatu
ketika, saat terbenam matahari ketinggian bulan minimum 02°di atas ufuk,
maka saat itu dimulailah tanggal 1 bulan baru kamariah, sebaliknya
apabila ketinggian bulan tidak mencapai batas minimum tersebut maka awal
bulan baru kamariah belum dimulai. Kelima, wujudul-hilal; awal bulan
baru kamariah dimulai sejak terbenam matahari yang terjadi untuk pertama
kalinya setelah terjadi ijtimak bulan-matahari dan sebelum terbenam
bulan. Jadi untuk dapat ditetapkan tanggal 1 bulan baru kamariah pada
saat matahari terbenam tersebut harus terpenuhi tiga syarat secara
kumulatif, yaitu sudah terjadi ijtimak bulan-matahari, ijtimak
bulan-matahari terjadi sebelum terbenam matahari, dan pada saat terbenam
matahari bulan belum terbenam. Jika salah satu saja dari tiga syarat
tersebut tidak terpenuhi maka awal bulan baru kamariah tidak dapat
ditetapkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Penanda awal bulan kamariah sebagaimana diuraikan di atas, masih
terbatas pada perspektif hisab hakiki, yaitu perhitungan terhadap
fenomena benda langit secara faktual (menurut yang sesungguhnya). Di
samping itu, masih ada penanda lain yang dipedomani dalam hisab urfi atau dalam metode rukyat. Penanda awal bulan kamariah dalam metode rukyat adalah terlihatnya hilal.</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Seperti terlihat dalam uraian di atas, acuan dalam penetapan awal bulan
kamariah adalah fenomena bulan. Meskipun persisnya fenomena bulan yang
dijadikan penanda awal bulan tersebut bervariasi dan kombinasinya dengan
fenomena atau variabel lain berbeda, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
acuan pokok dalam penentuan awal bulan kamariah adalah bulan. Bahkan
bukan saja menjadi acuan dalam penentuan awal bulan kamariah tetapi juga
otomatis menjadi acuan dalam kalender kamariah. Itulah sebabnya bulan
atau kalender dimaksud diberi label ‘kamariah’ (berasal dari kata Arab
‘qamariyyah’ dari kata benda ‘qamar’ artinya bulan). Hal ini berbeda
dengan bulan atau kalender masehi yang acuannya fenomena matahari, dan
oleh karenanya dikenal dengan bulan atau kalender ‘syamsiah’ (berasal
dari kata Arab ‘syamsiyyah’ dari kata benda ‘syams’ artinya matahari).<a href="http://tarjih.muhammadiyah.or.id/artikel-metode-hisab-muhammadiyah-detail-180.html#_ftn6" name="_ftnref6" title=""> </a></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Bulan sebagai acuan dalam penentuan siklus waktu bulanan maupun tahunan
diisyaratkan dengan jelas baik dalam al-Qur’an maupun Hadis Nabi saw.
Firman Allah swt dalam surat Yunus (10) ayat 5:</div>
<div dir="RTL" style="margin-left: 35.45pt;">
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ
مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ
ذَلِكَ إِلاَّ بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ اْلآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ.</div>
<div style="margin-left: 35.45pt;">
<i>Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkan-Nya bagi bulan itu manzilah-manzilah, supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang
demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui</i>.</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Ayat ini mengisyaratkan bahwa bulan dengan manzilah-manzilahnya itu
harus menjadi acuan dalam perhitungan tahun (kalender) dan sekaligus
menjadi basis perhitungan waktu sejauh menyangkut siklus waktu bulanan
dan tahunan. Tantawi Jauhari (lahir 1870 M) memberikan pernyataan
berkaitan dengan ayat ini dengan mengatakan bahwa seandainya tidak ada
bulan (qamar) maka tidak akan ada bulan (siklus bulanan) dan minggu
(siklus mingguan). <a href="http://tarjih.muhammadiyah.or.id/artikel-metode-hisab-muhammadiyah-detail-180.html#_ftn7" name="_ftnref7" title=""></a></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Adapun hadis Nabi saw yang memberi isyarat demikian cukup banyak, salah
satunya adalah hadis Nabi saw yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhari
(w. 256 H):</div>
<div dir="RTL" style="margin-left: 35.45pt;">
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِصلي الله عليه وسلمذَكَرَ رَمَضَانَ فَقَالَلاَ
تَصُوْمُوْا حَتىَّ تَرَوُا اْلهِلاَلَ وَلاَ تُفْطِرُوْا حَتىَّ تَرَوْهُ
فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوْا لَهُ[البخاري] <a href="http://tarjih.muhammadiyah.or.id/artikel-metode-hisab-muhammadiyah-detail-180.html#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span dir="LTR"></span></a></div>
<div style="margin-left: 35.45pt;">
<i>Bahwasannya Rasulullah saw menceriterakan tentang ramadan, lalu
beliau bersabda: Janganlah kamu berpuasa sebelum melihat hilal dan
janganlah kamu beridul fitri sebelum melihat hilal; jika bulan terhalang
oleh awan terhadapmu, maka perkirakanlah.</i></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Hadis ini dengan tegas menjadikan terlihatnya hilal yang tidak lain
adalah tampakan bulan yang terlihat dari bumi sebagai acuan dalam
menentukan awal bulan Ramadan dan awal bulan Syawal (awal bulan
kamariah).</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Dengan demikian tidak ada alasan untuk tidak menjadikan bulan sebagai
acuan dalam penentuan awal bulan kamariah yang sekaligus juga untuk
penyusunan kalendernya.</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Dalam uraian di atas juga terlihat, ada di antara pendapat yang
menjadikan fenomena ijtimak bulan-matahari sebagai parameter dalam
penentuan awal bulan kamariah seperti pendapat pertama (ijtimak sebelum
fajar), kedua (ijtimak sebelum gurub), keempat (imkan rukyat), dan
kelima (wujudul hilal), ada pula yang tidak menjadikan ijtimak
bulan-matahari sebagai parameter seperti pendapat ketiga (bulan terbenam
setelah matahari terbenam). Di samping itu, terdapat perbedaan dalam
hal menetapkan posisi bulan di atas ufuk pada saat terbenam matahari.
Pendapat ketiga, keempat, dan kelima menjadikan posisi bulan di atas
ufuk pada saat terbenam matahari sebagai parameter, sementara itu
pendapat pertama dan kedua tidak menjadikannya sebagai parameter.
Pendapat keempat dan kelima bukan saja menjadikan posisi bulan di atas
ufuk sebagai parameter akan tetapi menggabungkannya dengan parameter
ijtimak bulan-matahari. Kedua pendapat terakhir ini menetapkan bahwa
ijtimak bulan-matahari harus terjadi sebelum terbenam matahari. Hal ini
perlu karena dalam waktu tertentu untuk tempat yang tertentu bulan
berada di atas ufuk, atau dengan perkataan lain belum terbenam, pada
saat matahari terbenam padahal ijtimak bulan-matahari terjadi setelah
terbenam matahari.</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Uraian di atas memperlihatkan juga bahwa permulaan hari menurut
pendapat-pendapat tersebut berbeda. Pendapat pertama menjadikan terbit
fajar sebagai permulaan hari, atau pergantian hari, sedangkan pendapat
lainnya menjadikan terbenam matahari sebagai permulaan hari. Hal ini
dapat diketahui dari kapan awal bulan kamariah itu dimulai, jika awal
bulan kamariah itu dimulai pada saat terbit fajar maka otomatis awal
hari juga dimulai pada saat itu karena tidak mungkin awal bulan atau
permulaan tanggal dimulai bukan pada permulaan hari, atau tidak pada
saat pergantian hari. Demikian halnya, jika menetapkan awal bulan
kamariah pada saat terbenam matahari, seperti terlihat pada pendapat
kedua, ketiga, keempat, dan kelima, maka permulaan hari pun otomatis
pada saat terbenam matahari. Menjadi jelas bahwa permulaan hari dalam
sistem kamariah berbeda dengan sistem syamsiah yang menetapkan waktu
pergantian hari pada saat matahari mencapai kulminasi bawah atau jam
00.00 atau jam 12.00 malam.<a href="http://tarjih.muhammadiyah.or.id/artikel-metode-hisab-muhammadiyah-detail-180.html#_ftn9" name="_ftnref9" title=""> </a></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Di antara lima pendapat di atas, manakah yang dianut oleh hisab
Muhammadiyah? Hisab Muhammadiyah menganut pendapat yang kelima yaitu
wujudul-hilal dengan tiga kriteria atau parameternya secara kumulatif,
telah terjadi ijtimak bulan-matahari, ijtimak terjadi sebelum terbenam
matahari, dan bulan di atas ufuk (belum terbenam) pada saat matahari
terbenam. Dimaksud dengan menentukan tanggal 1 bulan baru kamariah
berdasarkan wujudul-hilal menurut penuturan K.H. Muhammad Wardan
Diponingrat adalah menentukan tanggal 1 bulan baru berdasarkan hisab
dengan tiada batasan tertentu, pokok (yang penting) asal hilal sudah
wujud. Sedang yang dimaksud dengan hilal sudah wujud adalah matahari
terbenam lebih dahulu daripada terbenamnya bulan (hilal) walaupun hanya
sejarak 1 menit atau kurang.<a href="http://tarjih.muhammadiyah.or.id/artikel-metode-hisab-muhammadiyah-detail-180.html#_ftn10" name="_ftnref10" title=""> </a></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Persoalannya adalah, mengapa Muhammadiyah memilih hisab dan tidak
memilih rukyat untuk menentukan awal bulan kamariah atau untuk menyusun
kalender? Mengapa Muhammadiyah memilih hisab wujudul-hilal atau
bagaimana rumusan metodologisnya sehingga hisab wujudul hilal menjadi
pilihan? Dan selanjutnya bagaimana metode perhitungan untuk menentukan
konsep wujudul hilal tersebut?</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Persoalan-persoalan sudah dikupas dalam buku Pedoman Hisab Muhammadiyahhalaman 13-18 dan halaman 73-94.<a href="http://tarjih.muhammadiyah.or.id/artikel-metode-hisab-muhammadiyah-detail-180.html#_ftn11" name="_ftnref11" title=""> </a>Makalah ini berusaha untuk menambah penjelasan pada persoalan yang kedua dan ketiga.</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
</div>
<b></b><u><b>Siklus Bulan Sinodis Sebagai Acuan</b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmWINT1XHyEll3mMnkD42Ayx4KiGtMWPHJ-vDybG_AmfC2H9tDEwT5OvoWHR8jVTXMpVDxIk8pEg9DrwF31r8ktq1QikiSYCl2ZJnshGGMgkdXjMpVXqImLkAPel2veui1TZf_X8JhuIAG/s1600/sinodis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmWINT1XHyEll3mMnkD42Ayx4KiGtMWPHJ-vDybG_AmfC2H9tDEwT5OvoWHR8jVTXMpVDxIk8pEg9DrwF31r8ktq1QikiSYCl2ZJnshGGMgkdXjMpVXqImLkAPel2veui1TZf_X8JhuIAG/s1600/sinodis.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Siklus bulan mengitari bumi mutlak harus dijadikan sebagai pangkal
tolak untuk menentukan awal bulan kamariah. Pergantian bulan dari bulan
yang sedang berlangsung kepada bulan baru berikutnya baru terjadi
apabila bulan telah sempurna dalam peredarannya mengitari bumi.
Persoalannya adalah, siklus peredaran bulan mengitari bumi tersebut ada
dua macam, yaitu siklus peredaran bulan mengitari bumi relatif terhadap
suatu bintang tetap yang dikenal dengan peredaran bulan sideris
(sidereal month), dan siklus peredaran bulan mengitari bumi relatif
terhadap matahari yang dikenal dengan peredaran bulan sinodis (synodic
month).</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Siklus
peredaran bulan sideris adalah periode yang sebenarnya dari bulan
mengitari bumi. Periode tersebut merupakan interval waktu antara dua
kali konjungsi antara titik pusat bulan dengan sebuah bintang dilihat
dari titik pusat bumi. Lama periodenya rata-rata 27 hari 7 jam 43 menit
11,5 detik atau mendekati 27 1/3 hari (27,321661 hari). Waktu selebihnya
dari 7 jam terse-but selalu berubah-ubah di-sebabkan oleh adanya
pe-ngaruh benda langit lain di angkasa.</div>
<div style="margin-left: 35.45pt;">
Gambar 1: orbit bulan dan bumi</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Siklus peredaran bulan sinodis adalah interval waktu antara dua kali
konjungsi bulan dan matahari. Interval waktu bulan sinodis ini lebih
lama dari bulan sideris karena matahari yang dijadikan sebagai
referensinya juga ikut bergerak (gerak semu tahunan matahari) dengan
arah yang sama dengan arah geraknya bulan, meskipun gerak matahari ini
jauh lebih lambat dari geraknya bulan. Lama periodenya rata-rata 29 hari
12 jam 44 menit 02,8 detik atau lebih dari 29 1/2 hari.</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Manakah di antara dua siklus bulan tersebut yang diacu? Untuk menjawabnya harus diperhatikan sabda Nabi saw.</div>
<div dir="RTL" style="margin-left: 35.45pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><b>إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ لا نَكْتُبُ ولا نَحْسُبُ الشَّهْرُ هَكَذَا
وَهَكَذَا يَعْنِي مَرَّةً تِسْعَةً وَعِشْرِينَ وَمَرَّةً ثَلاثِينَ</b></span></span>
[البخاري ومسلم]<a href="http://tarjih.muhammadiyah.or.id/artikel-metode-hisab-muhammadiyah-detail-180.html#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span dir="LTR"></span></a></div>
<div style="margin-left: 35.45pt;">
<i>Sesungguhnya kami adalah umat yang ummi; kami tidak bisa
menulis dan tidak bisa menghitung (hisab). Bulan itu adalah
demikian-demikian, yakni kadang-kadang dua puluh sembilan hari, dan
kadang-kadang tiga puluh hari</i>.</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
<br /></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Hadis ini menyatakan dengan jelas bahwa umur bulan kamariah itu
kadang-kadang 29 hari dan kadang-kadang 30 hari. Dengan perkataan lain,
paling singkat 29 hari sehingga tidak ada umur bulan yang 28 hari atau
kurang, dan paling lama 30 hari sehingga tidak ada umur bulan yang 31
hari atau lebih. Dengan demikian siklus bulan yang dijadikan acuan dalam
penentuan awal bulan kamariah adalah siklus bulan sinodis bukan siklus
bulan sideris. Interval waktu dalam siklus bulan sinodis, sebagaimana
disbutkan di atas, rata-rata 29 hari 12 jam 44 menit 02,8 detik. Namun
demikian interval waktu ini dapat berubah, mungkin kurang mungkin pula
lebih. Peredaran bulan tidak hanya dipengaruhi oleh bumi dan matahari,
tetapi juga oleh planit-planit. Oleh karena itu, menurut keadaan yang
sebenarnya, interval waktu siklus bulan sinodis pun tidak tepat 29 hari
12 jam 44 menit 02,8 detik. Akibatnya, tidak dapat dibuat otomatis umur
bulan secara bergantian antara 29 hari dan 30 hari, sebagaimana
dilakukan dalam hisab ‘urfi, melainkan harus dihitung secara akurat
setiap bulan. Interval waktu siklus bulan sinodis selama tahun 2011
berturut-turut adalah 29 hari 11 jam 56 menit, 29 hari 10 jam 14 menit,
29 hari 08 jam 47 menit, 29 hari 08 jam 05 menit, 29 hari 08 jam 24
menit, 29 hari 09 jam 46 menit, 29 hari 11 jam 51 menit, 29 hari 14 jam
12 menit, 29 hari 16 jam 19 menit, 29 hari 17 jam 46 menit, 29 hari 18
jam 15 menit, 29 hari 17 jam 28 menit.
Seandainya bulan pertama ditetapkan 29 hari maka masih tersisa waktu 11
jam 56 menit ditambahkan pada siklus untuk bulan kedua menjadi 29 hari
22 jam 10 menit (11 jam 56 menit + 29 hari 10 jam 14 menit). Ternyata
untuk bulan kedua masih kurang dari 30 hari, oleh karena itu umur bulan
kedua pun masih ditetapkan 29 hari. Jika kelebihan 22 jam 10 menit
tersebut ditambahkan pada siklus bulan ketiga maka menjadi 30 hari 06
jam 57 menit (22 jam 10 menit + 29 hari 08 jam 47 hari = 29 hari 30 jam
57 menit = 30 hari 06 jam 57 menit). Jadi bulan ketiga umurnya 30<b><u> </u></b></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
<br /></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
<b><u>Alasan Penggunaan Hisab</u> </b></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
<b><br /></b></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
</div>
<b>Pertama,</b>semangat Al Qur’an adalah menggunakan hisab. Hal ini ada dalam ayat <i>“Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan”</i>
(QS. 55:5). Ayat ini bukan sekedar menginformasikan bahwa matahari dan
bulan beredar dengan hukum yang pasti sehingga dapat dihitung atau
diprediksi, tetapi juga dorongan untuk menghitungnya karena banyak
kegunaannya. Dalam QS. Yunus (10) ayat 5 disebutkan bahwa kegunaannya
untuk mengetahi bilangan tahun dan perhitungan waktu.<br />
<b>Kedua,</b>jika spirit Qur’an adalah hisab, mengapa
Rasulullah Saw menggunakan rukyat? Menurut Rasyid Ridha dan Mustafa
Az-Zarqa, perintah melakukan rukyat adalah perintah ber-ilat
(beralasan). Ilat perintah rukyat adalah karena ummat zaman Nabi Saw
adalah ummat yang ummi, tidak kenal baca tulis dan tidak memungkinkan
melakukan hisab. Ini ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam hadits riwayat
Al Bukhari dan Muslim, <i>“Sesungguhnya kami adalah umat yang ummi;
kami tidak bisa menulis dan tidak bisa melakukan hisab. Bulan itu adalah
demikian-demikian. Yakni kadang-kadang dua puluh sembilan hari dan
kadang-kadang tiga puluh hari.”</i><br />
Dalam kaidah fiqhiyah, hukum berlaku menurut ada atau tidak adanya
ilat. Jika ada ilat, yaitu kondisi ummi sehingga tidak ada yang dapat
melakukan hisab, maka berlaku perintah rukyat. Sedangkan jika ilat tidak
ada (sudah ada ahli hisab), maka perintah rukyat tidak berlaku lagi.
Yusuf Al Qardawi menyebut bahwa rukyat bukan tujuan pada dirinya,
melainkan hanyalah sarana. Muhammad Syakir, ahli hadits dari Mesir yang
oleh Al Qaradawi disebut seorang salafi murni, menegaskan bahwa
menggunakan hisab untuk menentukan bulan Qamariah adalah wajib dalam
semua keadaan, kecuali di tempat di mana tidak ada orang mengetahui
hisab.<br />
<b>Ketiga</b><u>,</u>dengan rukyat umat Islam tidak bisa
membuat kalender. Rukyat tidak dapat meramal tanggal jauh ke depan
karena tanggal baru bisa diketahui pada H-1. Dr. Nidhal Guessoum
menyebut suatu ironi besar bahwa umat Islam hingga kini tidak mempunyai
sistem penanggalan terpadu yang jelas. Padahal 6000 tahun lampau di
kalangan bangsa Sumeria telah terdapat suatu sistem kalender yang
terstruktur dengan baik.<br />
<b>Keempat</b><u>,</u>rukyat tidak dapat menyatukan awal
bulan Islam secara global. Sebaliknya, rukyat memaksa umat Islam berbeda
memulai awal bulan Qamariah, termasuk bulan-bulan ibadah. Hal ini
karena rukyat pada visibilitas pertama tidak mengcover seluruh muka
bumi. Pada hari yang sama ada muka bumi yang dapat merukyat tetapi ada
muka bumi lain yang tidak dapat merukyat. Kawasan bumi di atas lintang
utara 60 derajat dan di bawah lintang selatan 60 derajat adalah kawasan
tidak normal, dimana tidak dapat melihat hilal untuk beberapa waktu
lamanya atau terlambat dapat melihatnya, yaitu ketika bulan telah besar.
Apalagi kawasan lingkaran artik dan lingkaran antartika yang siang pada
musim panas melebihi 24 jam dan malam pada musim dingin melebihi 24
jam.<br />
<b>Kelima</b><u>,</u>jangkauan rukyat terbatas, dimana hanya
bisa diberlakukan ke arah timur sejauh 10 jam. Orang di sebelah timur
tidak mungkin menunggu rukyat di kawasan sebelah barat yang jaraknya
lebih dari 10 jam. Akibatnya, rukyat fisik tidak dapat menyatukan awal
bulan Qamariah di seluruh dunia karena keterbatasan jangkauannya.
Memang, ulama zaman tengah menyatakan bahwa apabila terjadi rukyat di
suatu tempat maka rukyat itu berlaku untuk seluruh muka bumi. Namun,
jelas pandangan ini bertentangan dengan fakta astronomis, di zaman
sekarang saat ilmu astronomi telah mengalami kemajuan pesat jelas
pendapat semacam ini tidak dapat dipertahankan.<br />
<b>Keenam</b><u>,</u>rukyat menimbulkan masalah pelaksanaan
puasa Arafah. Bisa terjadi di Makkah belum terjadi rukyat sementara di
kawasan sebelah barat sudah, atau di Makkah sudah rukyat tetapi di
kawasan sebelah timur belum. Sehingga bisa terjadi kawasan lain berbeda
satu hari dengan Makkah dalam memasuki awal bulan Qamariah. Masalahnya,
hal ini dapat menyebabkan kawasan ujung barat bumi tidak dapat
melaksanakan puasa Arafah karena wukuf di Arafah jatuh bersamaan dengan
hari Idul Adha di ujung barat itu. Kalau kawasan barat itu menunda masuk
bulan Zulhijjah demi menunggu Makkah padahal hilal sudah terpampang di
ufuk mereka, ini akan membuat sistem kalender menjadi kacau balau.<br />
Argumen-argumen di atas menunjukkan bahwa rukyat tidak dapat memberikan
suatu penandaan waktu yang pasti dan komprehensif. Dan karena itu tidak
dapat menata waktu pelaksanaan ibadah umat Islam secara selaras di
seluruh dunia. Itulah mengapa dalam upaya melakukan pengorganisasian
sistem waktu Islam di dunia internasional sekarang muncul seruan agar
kita memegangi hisab dan tidak lagi menggunakan rukyat. Temu pakar II
untuk Pengkajian Perumusan Kalender Islam (<i>Ijtima’ al Khubara’ as Sani li Dirasat Wad at Taqwimal Islami</i>) tahun 2008 di Maroko dalam kesimpulan dan rekomendasi (<i>at Taqrir al Khittami wa at Tausyiyah</i>)
menyebutkan: “Masalah penggunaan hisab: para peserta telah menyepakati
bahwa pemecahan problematika penetapan bulan Qamariah di kalangan umat
Islam tidak mungkin dilakukan kecuali berdasarkan penerimaan terhadap
hisab dalam menetapkan awal bulan Qamariah, seperti halnya penggunaan
hisab untuk menentukan waktu-waktu shalat.”<br />
Sebagaimana diketahui pada garis besarnya sistem penetapan awal bulan
Qamariyah ada dua yaitu hisab dan ru'yah. Kedua sistem ini bermaksud
untuk mengamalkan sabda Rasulullah SAW tentang penentuan awal bulan
khususnya bulan Ramadhan, Syawwal dan Dzulhijjah, yaitu :<br />
<b><i>Ru'yatuI hilal</i></b>yang dalam istilah astronomi
disebut observasi secara langsung awal bulan Ramadhan dan awal bulan
Syawwal yaitu sabda Rasulullah SAW yang artinya: "Berpuasalah kamu
ketika melihat bulan (bulan sabit Ramadhan) dan berbukalah kamu ketika
melihat bulan (bulan Syawwal) maka jika mendung hendaklah kamu
sempurnakan bulan Sya'ban tiga puluh hari. (hadis ru'yah, dalam Kitab
Shahihul al-Bukhari, hadis yang ke-940). Menurut prinsip ru'yat
penentuan awal bulan harus dibuktikan dengan melihat bulan sabit (hilal)
di atas ufuk pada hari yang ke 29. Jika hilal tidak berhasil dilihat
karena mendung atau tertutup awan maka harus diistikmalkan/disempurnakan
30 hari. Ru'yah berasal dari akar kata ra'a yang artinya melihat dengan
mata telanjang sebagaimana di zaman Rasulullah Saw. Jadi golongan ahli
ru'yah ini berpatokan kalau sudah melihat bulan sabit (baru), baru hidup
bulan (datang bulan baru). Kalau tidak melihat bulan karena mendung
atau tertutup awan maka bulan masih belum hidup (masih tanggal 30),
sehingga tanggal satu bulan baru pada besok lusa. demikianlah pendapat
ulama dari kalangan mazhab Syafi'i antara lain Ibnu Hajar Al Haitami
dalam kitab Tuhfah juz ke IIIhal 374 yang intinya mewajibkan puasa
dikaitkan dengan <i>ru'yatul </i><i>hilal</i> yang terjadi setelah
terbenam mata hari bukan karena wujudnya hilal walaupun bulan sudah
tinggi di atas ufuk kalau bulan tidak terlihat belum masuk bulan baru.<br />
<b>Sistem hisab</b>m<b>enurut Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.</b>yang disampaikan dalam pengajian Ramadhan 1431 H PP Muhammadiyah di Kampus Terpadu UMY. <i>“Hisab
yang dipakai Muhammadiyah adalah hisab wujud al hilal, yaitu metode
menetapkan awal bulan baru yang menegaskan bahwa bulan Qamariah baru
dimulai apabila telah terpenuhi tiga parameter: telah terjadi konjungsi
atau ijtima', ijtima' itu terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada
saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk.”</i><br />
Pada prinsipnya hisab berdasarkan sistem ijtima, yaitu antara bumi dan
bulan berada pada satu garis lurus astronomi. Bulan menyelesaikan satu
kali putaran mengelilingi bumi dalam waktu 29 hari 44 menit 27 detik
atau satu keliling. Jika ijtima terjadi setelah matahari terbenam pada
hari ke 29 maka besoknya terhitung hari yang ke 30 (bulan baru belum
wujud), tetapi jika ijtima terjadi sebelum mata hari terbenam hari yang
29 maka besoknya terhitungbulan baru atau tanggal 1. Hisab ini
berdasarkan firman Allah Surah Yunus ayat 5 yang artinya :<br />
<div style="margin-left: 37.1pt;">
<b> </b><i>Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan
bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat)
bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan
dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang Mengetahui.</i></div>
Dalam hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
yang artinya: Sebenarnya bulan itu dua puluh sembilan hari maka
janganlah kamu berpuasa sehingga
kamu melihat bulan dan janganlah kamu berhari raya sebelum kamu melihat
bulan, jika mendung "kadarkanlah" olehmu untuknya.<br />
Para ulama berbeda pendapat tentang arti kata-kata "kadarkanlah". Ada
yang menafsirkan sempumakanlah 30 hari. Ada pula yang berpendapat arti
"kadarkanlah" tersebut adalah "<i>fa'udduhu bil hisab</i>" artinya
kadarkanlah dengan berdasarksn hisab dari pendapat lbnu Rusyd dalam
kitabnya Bidayalul Mujtahid. Demikian pula Ibnu Syauraidi Mutarrif dan
Ibnu Qulaibah bahwa yang dimaksud "kadarkanlah" ialah dihitung menurut
ilmu falak. Ulama Syatriyah yakni Imam Ramli dalam kitabnya Nihayatul
Mujtahid Juz III hal. 148 menyatakan: Bahwa bagi ahli hisab dan orang
orang yang mempercayainya wajib berpuasa berdasarkan hisabnya. Demikian
pula kalau ada orang yang mengaku telah melihat bulan padahal menurut
perhitungan hisab bulan belum terwujud maka kesaksian ituditolak (Tuhfah
Juz IIIhal. 382). Aliran baru Imam Qalyubi menjelaskan ada 10
pengertian yang dikandung dalam hadis <i>shumu liru'yatih</i>i,
diantaranya adalah ru'yah diartikan pada ilmu pengetahuan, maka pendapat
ahli hisab tentang bulan atau tanggal dapat diperpegangi (Qalyubi Juz
II hal 49), jadi ru'yah tidak mesti dengan mata telanjang.<br />
<br />
<b>Mengapa Muhammadiyah memakai sistem hisab ?</b><br />
Prinsip yang selalu dianut oleh persyarikatan Muhammadiyah adalah setia
mengikuti perkembangan zaman kemajuan sains dan teknologi yang
menyelaraskan dengan hukum-hukum Islam. Inilah yang dikenal sebagai
tarjih dan pemikiran. Apalagi masalah keumatan khususnya dalam penetapan
awal bulan Ramadhan dan Syawal, para ahli hisab Muhammadiyah yang
tergabung dalam Majelis Tarjih dan Tajdid telah memberikan pendapatnya
kemudian dituangkan dalam surat keputusan pimpinan pusat Muhammadiyah
tentang penetapan awal Ramadhan dan Syawal.<br />
Hukum yang ditetapkan Muhammadiyah harus berangkat dari dalil Naqli
Al-Qur'an dan As-Sunah Shahihah dan dari acuan pokok tersebut
dikembangkan berdasarkan kaedah Ushul Fiqh.<br />
Muhammadiyah dalam penentuan awal bulan menggunakan sistem hisab hakiki <i>wujudul hilal</i>artinya
memperhitungkan adanya hilal pada saat matahari terbenam dan dengan
dasar Al-Qur'an Surah Yunus ayat 5 di atas dan Hadis Nabi tentang ru'yah
riwayat Bukhari. Memahami hadis tersebut secara <i>taabudi</i> atau <i>gairu ma'qul ma'na</i>/tidak
dapat dirasionalkan, tidak dapat diperluas dan dikembangkan sehingga
ru'yah hanya dengan mata telanjang tidak boleh pakai kacamata dan
teropong dan alat-alat lainnya, hal ini terasa kaku dan sulit
direalisasikan. Apalagi daerah tropis yang selalu berawan ketika sore
menjelang magrib, jangankan bulan, matahari pun tidak kelihatan sehingga
ru'yah mengalami gagal total.<br />
Hadis tersebut kalau diartikan dengan <i>Ta'qul ma'na</i>artinya
dapat dirasionalkan maka ru'yah dapat diperluas, dikembangkan melihat
bulan tidak terbatas hanya dengan mata telanjang tetapi termasuk semua
sarana alat ilmu pengetahuan, astronomi, hisab dan sebagainya.
Sebaliknva dengan memahami bahwa hadis ru'yah itu ta'aquli ma'na maka
hadis tersebut akan terjaga dan terjamin relevansinya sampai hari ini,
bahkan sampai akhir zaman nanti. Berlainan dengan masalah ibadahnya
seperti shalat hari raya, itu tidak dapat dirasionalkan apalagi
dikompromikan karena ketentuan tersebut sudah baku dari sunnah Rasul.
Tetapi kalau menuju ke arah ibadah itudapat diijtihadi, misalnya
berangkat haji ke Mekkah silahkan dengan transportasi yang modern tetapi
kalau dalam pelaksanaan hajinya sudah termasuk ibadah harus sesuai
dengan sunnah Rasul. Dengan pemahaman semacam ini hukum Islam akan tetap
<i>up to </i><i>date</i> dan selalu tampil untuk menjawab tantangan zaman.<br />
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Dengan demikian maka Muhammadiyah dalam penentuan awal bulan memakai
sistem hisab berdasarkan wujudul hilal. Andaikata ketentuan hisab
tersebut berbeda dengan pengumuman pemerintah apakah melanggar ketentuan
pemerintah? atau dengan melanggar Al-qur'an surah Annisa ayat 59 <i>"Athiullah wa athi'u ar rasul wa ulil amri </i><i>minkum"</i>.
Muhammadiyah tidak melanggar ketentuan pemerintah dalam soal ketaatan
beragama sebab pemerintah membuat pengumuman bahwa hari raya tanggal
sekian dan bagi umat Islam yang merayakan hari raya berbeda berdasarkan
keyakinannya, makadipersilahkan dengan sama-sama menghormatinya. Jadi
pemerintah sendiri sudah menyadari dan mengakomodir perbedaan tersebut.
Demikian agar semua menjadi maklum.<b> </b></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
</div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
<b>III. PENDAPAT ULAMA TENTANG METODE HISAB</b> </div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Menggunakan
metode hisab untuk menentukan awal Ramadhan atau Syawwal sesungguhnya
merupakan hal yang diperdebatkan oleh fuqaha di masa lalu. <br />
Tetapi kalau harus jujur dan amanah apa adanya, memang dalam
literatur agama Islam tercatat bahwa umumnya para fuqaha menolak
keabsahan metode hisab ini dan lebih menggunakan rukyatul hilal. <br />
Namun pemikiran tentang penggunaan hisab untuk menetapkan hilal
Ramadhan dan Syawwal kalau mau diteliti lebih jauh, kita akan menemukan
pendapat yang membolehkan pada satu dua pendapat orang tertentu,
meski pun sebenarnya penisbatannya masih juga menjadi perdebatan. <br />
</span></span><br />
<h3>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<u>1. Jumhur : Tidak Membolehkan</u><br /> </span></span></h3>
<span style="font-family: verdana; font-size: x-small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Kebanyakan pendapat sepanjang zaman mengatakan bahwa tidak sah
menggunakan metode hisab untuk menetapkan awal Ramadhan dan Syawwal. <br />
</span></span><h4>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
a. Mazhab Al-Hanafiyah </span></h4>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Pendapat yang muktamad dari mazhab Al-Hanafiyah bahwa syarat
wajibnya puasa dan lebaran adalah rukyatul hilal. Dan pendapat muaqqitin
diabaikan saja meski punya sifat adil. Dan siapa saja yang
mengikuti imam seperti itu maka dia telah menyalahi syariat. </span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</span></span><h4>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
b. Mazhab Al-Malikiyah </span></h4>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Madzhab Al-Malikiyah dengan tegas menolak penggunaan hisab untuk
menetapkan awal Ramadhan dan Syawwal. Di dalam kitab Asy-Syarhu
Ash-Shaghir karya Ad-Dardir disebutkan : </span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
tidak sah penentuan awal Ramadhan dengan mengikuti <i>al-munajjim</i>
(ahli bintang), maksudnya adalah ahli falak. Apa yang mereka lakukan
tidak berlaku, baik untuk diri mereka sendiri, apalagi untuk orang
lain. <br />
Selain itu Al-Malikiyah juga mempersalahkan pemerintah apabila
menetapkan awal Ramadhan dan Syawwal dengan menggunakan hisab, serta
menyebutkan tidak perlu ikut imam dalam kasus seperti ini. <br />
</span></span><div dir="RTL">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">إِنَّ الإْمَامَ الَّذِي يَعْتَمِدُ عَلَى الْحِسَابِ لاَ يُقْتَدَى بِهِ وَلاَ يُتَّبَعُ </span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-style: italic;">Imam yang berpegangan kepada hisab tidak dijadikan pemimpin dan tidak perlu diikuti. </span><br />
</span></span><h4>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
c. Mazhab Asy-Syafi'iyah </span></h4>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Ulama kenamaan dari mazhab Asy-Syafi'iyah, Al-Imam An-Nawawi
menuliskan masalah ini di dalam Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab : </span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</span></span><div dir="RTL">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">لاَ يَجِبُ صَوْمُ رَمَضَانَ إِلاَّ
بِدُخُولِهِ وَيُعْلَمُ دُخُولُهُ بِرُؤْيَةِ الْهِلاَل فَإِنْ غُمَّ
وَجَبَ اسْتِكْمَال شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ ثُمَّ يَصُومُونَ سَوَاءٌ
كَانَتِ السَّمَاءُ مُصْحِيَةً أَوْ مُغَيِّمَةً غَيْمًا قَلِيلاً أَوْ
كَثِيرًا </span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-style: italic;">Tidaklah diwajibkan puasa
Ramadhan kecuali telah masuk. Dan masuknya diketahui dengan
rukyatul-hilal. Apabila terhalang awan wajiblah istikmal bulan
sya'ban menjadi 30 hari. Kemudian berpuasalah, sama saja apakah langit
terang atau gelap, gelap sedikit atau banyak. </span><br />
</span></span><h4>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
d. Ibnu Taimiyah </span></h4>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di dalam Majmu’ Fatawanya yang
terkenal itu menegaskan bahwa orang-orang yang berpegangan kepada hasil
perhitungan (hisab) dalam penetapan hilal, hukumnya sesat di dalam
syariah, dan merupakan bid’ah di dalam agama. </span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana; font-size: x-small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><u>2. Pendapat Yang Membolehkan</u></b><br />
</span></span><h3>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"></span></h3>
<h3>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"></span></h3>
<h3>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_Toc392223228"></a></span><span style="font-size: small;"> </span></h3>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Namun kalau ditelurusi lebih jauh, tentu masih ada sebagian
kalangan yang mendukung metode hisab. Di antaranya Mutarrif bin Abdullah
Asy-Syikhkhir (w. 87 H) dari kalangan </span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><i>kibarut-tabi’in</i>, Abul Abbas bin Suraij (w. 306 H) dari kalangan Asy-Syafi'iyah, dan Ibu Qutaibah (w. ) dari kalangan muhadditsin. <br />
Ketiga tokoh ini konon dianggap punya pendapat bahwa apabila
hilal tidak nampak, digunakan hisab dan bukan dengan cara menggenapkan
hitungan bulan menjadi 30 hari. <br />
Pendapat hisab ini didasarkan atas penafsiran dari hadits lainnya, yaitu : <br />
</span></span><div dir="RTL">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"> صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُم فَاقْدُرُوا لَهُ </span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-style: italic;">"Puasalah dengan melihat bulan dan berfithr (berlebaran) dengan melihat bulan, bila tidak nampak olehmu, maka kadarkanlah".</span> (HR. Bukhari dan Muslim) <br />
Kata <i>faqduru lahu </i>ditafsirkan oleh kalangan ini sebagai perintah untuk menggunakan hisab. Karena qadar atau ukuran artinya adalah hitungan. <a href="http://www.rumahfiqih.com/x.php?id=1405349598&=qunut-pada-shalat-witir-bid%27ahkah.htm#_ftn4" name="_ftnref4" title=""></a> <br />
Namu penisbatan Muhtarrif sebagai tokoh yang membolehkan
penggunaan hisab masih jadi perdebatan. Sebab Ibnu Abdil Barr berkata
bahwa Muhtarrif tidak berpendapat demikian. Dan dikuatkan lagi oleh
Ibnu Rusydi yang mengatakan bahwa <br />
Namun menurut jumhur ulama, makna <i>faqduru lahu</i> bukan
perintah untuk menggunakan ilmu hisab, namun maknanya adalah genapkan
usia bulan Sya'ban menjadi 30 hari, sebagaimana hadits shahih di
atas. <br />
Dari keterangan ini bisa kita simpulkan bahwa penggunaan hisab
dalam penetapan awal bulan bukan pendapat jumhur ulama, melainkan
pendapat sebagian ulama. <br />
Dan lebih penting dari itu semua, penggunaan hisab tidak disandingkan dengan <i>ru'yatul hilal</i>,
apalagi mengalahkannya. Metode hisab baru digunakan manakala sistem
ru'yah tidak bisa berjalan karena langit tertutup awan. Hal ini
ditegaskan dengan sabda Rasulullah SAW, <br />
"Kalau tidak nampak hilal dalam pandangan kalian, maka..."<br />
<br />
</span></span><div>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-style: italic;">Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
</div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-style: italic;">Monggo silahkan dibaca untuk pengetahuan dan menemukan pemecahan yang tepat untuk mempersatukan dengan penetapan awal ramadhan dan awal syawal...</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
</div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-style: italic;"><b>Sumber :</b> <u>diambil dari berbagai sumber antara lain : web Muhammadiyyah Kalsel, nu.or.id, rumahfiqh.com, kaskus.co.id, dan lainnya...</u></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
</div>
</span> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-56286706248450174652014-06-10T07:11:00.000-07:002014-06-10T07:18:03.908-07:00(Manusia ,Sains, Teknologi, dan Seni)<div style="text-align: center;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><span style="font-size: 16.0pt;">(Manusia ,Sains, Teknologi, dan Seni)</span></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="2049"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJhAXsQCXu2c3r4sufhlSQwi_GOOI_aGUyhk7bk6y_cu5-UJnGR-78-KIfe3n9WiZeUQXN5L3HJrxUY0mZsX6YWG_VslLXZBb6OthfmRBKI14MRvlovBbudJisgtGJQ8rRzFWcgkopyNsG/s1600/Sains-Teknologi-dan-Masyarakat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJhAXsQCXu2c3r4sufhlSQwi_GOOI_aGUyhk7bk6y_cu5-UJnGR-78-KIfe3n9WiZeUQXN5L3HJrxUY0mZsX6YWG_VslLXZBb6OthfmRBKI14MRvlovBbudJisgtGJQ8rRzFWcgkopyNsG/s1600/Sains-Teknologi-dan-Masyarakat.jpg" height="304" width="320" /></a><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">1.Sains</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Menurut Medawar (1984) Sains (dari istilah inggris) berasal dari kata: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sienz, ciens, ciens, cience, syense, scians.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Kata dasar yang diambil dari kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">scientia</i>
yang berarati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">knowledge</i> (ilmu).
Tetapi,tidak semua ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains
sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan sesungguhnya)
kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu
berdasarkan kebenaran atau kenyatan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani
tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sains, yang dipahami dalam arti terbatas sebagai pengetahuan objektif,
tersusun, dan teratur tentang tatanan alam semesta, bukanlah produk pikiran
modern semata.<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8744391587591171336#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[1]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Menurut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kamus umum bahasa Indonesia</i>,
sains adalah: “ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan
kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (misal: fisika,
kimia, biologi)”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pendidikan menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains yang
diartikan sebagai satu cabang ilmu yang mengkaji sekumpulan ilmu pernyataan
atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan serasi dengan hokum-hukum umum
melandasi peradapan dunia modern.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Bentuk-bentuk pengetahuan ini juga tumbuh secara ekstensif dalam
peradaban pra modern seperti Cina,
India, dan
peradaban Islam. Sains-sains pra modern ini berbeda dengan sains modern dalam
hal tujuan, metodologi , sumber inspirasi, dan asumsi filosofis mereka tentang
manusia , pengetahuan , dan realitas alam semesta.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2. Teknologi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam kepustakaan teknologi terdapat aneka ragam pendapat yang
menyatakan bahwa teknologi adalah tranformasi (perubahan bentuk) dari alam.
Teknologi dalam makna subjektif adalah keseluruhan peralatan dan prosedur yang
disempurnakan, sampai pernyataan bahwa teknologi adalah segala hal dan segala
hal adalah teknologi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
Adapun tiga
macam teknologi yang sering dikemukakan oleh para ahli, yaitu :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><u>Teknologi Modern</u></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
Jenis
teknologi modern ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l6 level1 lfo2; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Padat modal</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l6 level1 lfo2; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Mekanis elektris</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l6 level1 lfo2; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Menggunakan bahan impor</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l6 level1 lfo2; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Berdasarkan penelitian mutakhir dan lain-lain</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><u>Teknologi Madya</u></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jenis teknologi madya inimempunyai
cirri-ciri sebagai berikut:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Padat karya</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Menggunakan alat setempat </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Berdasarkan alat penelitian</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><u>Teknologi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Tradisional </u></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
Teknologi ini
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Bersifat padat karya ( banyak menyerap tenaga
kerja) </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Menggunakan keterampilan setempat</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Menggunakan alat setempat</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Menggunakan bahan setempat</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Berdasarkan kebiasaan atau pengmatan</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>3. Seni</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; tab-stops: 72.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk
sosial. Sedangkan menurut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kamus Umum
Bahasa Indonesia</i>,
seni adalah kahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusan,
keindahan, dan sebagainya), seperti tari, lukis, ukir dan lain-lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Maka
konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni ialah proses atau upaya sadar
antara manusia dengan sesama secara beradab, dimana pihak kesatu secara terarah
membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi
yaitu orang perorang. Oleh karena itu budi bahasa pun adalah suatu seni. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">B. HAKIKAT SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI
MANUSIA.</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Selama perjalanan sejarah, umat manusia telah berhasil menciptakan
berbagai ragam kebudayaan. Namun apabila kita ringkas, berbagai macam atau
ragam kebudayaan tersebut sebenarnya hanya meliputi tujuh unsur kebudayaan.
Ketujuh unsur tersebut tersebut merupakan unsur-unsur pokok yang selalu ada
pada setiap kebudayaan masyarakat yang ada dibelahan dunia.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<span style="mso-tab-count: 2;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Menurut Kluchkhon sebagaimana dikutip Koentjaraningrat (1996), ketujuh
unsur pokok kebudayaan tersebut meliputi sistem kepercayaan (religi), peralatan
hidup (teknologi), sistem mata pencaharian hidup (ekonomi), sistem
kemasyarakatan(organisasi sosial), sistem bahasa, kesenian (seni), serta sistem
pengetahuan (ilmu pengetahuan / sains).<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8744391587591171336#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[2]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">C .MAKNA SAINS ,TEKNOLOGI,DAN SENI BAGI MANUSI</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>1.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Perkembangan Teknologi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan
kemakmuran materi.Adanya perkembangan ilmu pengetaahuan alam menimbulkan cabang
ilmu pengetahuan baru .Dengan mengunakan cabang–cabang ilmu pengetahuan ilmu
tersebut kita dapat memperoleh hasil,misalnya:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>penggunaan tehnik nuklir, orang dapat membuat reactor
nuklir yang dapat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menghasilkan
zat-zat radio aktif,dimana zat ini dapat di manfaatkan untuk maksud damai.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>penggunaan tehnologi hutan, seperti kita ketahui, hutan
mempunyai banyak fungsi kertas, industri kayu lapis/bahan banggunan, berfungsi
untuk tempat penyimpanan air, objek pariwisata, dan lain–lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pengetahuan dan teknologi memungkinkan terjadinya perkembangan
ketrampilan dan kecerdasan manusia. Hal ini karena dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memungkinkan:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan
ilmiah.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Meningkatkan kemakmuran materi dan kesehatan
masyarakat. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;">
2.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">IPTEK dan Nilai</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam menghadapi era teknologi modern dan industrialisasi, maka
dituntut adanya keahlian untuk menggunakan, mengelola, dan sensntiasa
menyesuaikan dengan teknologi-teknologi dan ilmu pengetahuan yang baru. Selain
itu sikap mental dan nilai hidup yang harus mengarah terhadap nilai tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Kesadaran yang timbul di negara Barat mengenai akibat-akibat yang
ditimbulkan teknologi memang dapat dimengerti. Mereka mulai mempersoalkan
nilai-nilai yang dipakai oleh masyarakat di Negara berkembang sebaiknya dapat
dimanfaatkan. Oleh karena itu perlu sekali Negara berkembang mempercepat proses
pemindahan teknologi. Hal itu hanya dapat berjalan jika Negara tersebut
masyarakatnya telah dapat memanfaatkannya teknologi yang dikembangkan Negara
maju dan dipakai oleh Negara yang sedang berkembang.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Teknologi
mempunyai dua komponen utama, yaitu:<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8744391587591171336#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[3]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63.0pt; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hardware
aspect</i>, meliputi peralatan yang memberikan bentuk pola teknologi sebagai
objek fisikal atau material.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63.0pt; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Software
aspect</i>, meliputi sumber informasi yang memberikan penjelasan mengenai
hal-hal peralatan fisik atau material tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">D.MANUSIA SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK IPTEK</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
Berkat
kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta
perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan. Dengan ilmu dan teknologi
tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai
bidang, antara lain:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo6; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l7 level1 lfo7; tab-stops: list 75.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Mampu menciptakan alat pertanian yang maju
seperti traktor, alat pemotong dan penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan
alat penyemprot hama.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l7 level1 lfo7; tab-stops: list 75.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Produksi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pupuk buatan dapat membantu menyeburkan tanah.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l7 level1 lfo7; tab-stops: list 75.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Teknik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan
produksi pangan sehingga dapat ditemukan bibit unggul seperti jenis padi VUTW
(varietas unggul tahan wereng), kelapa hibrida, ayam ras, sapi perah dan
lain-lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l7 level1 lfo7; tab-stops: list 75.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan
buah-buahan yang besar serta tidak berbiji.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l7 level1 lfo7; tab-stops: list 75.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Teknologi pengolahan pasca panen, seperti
pengalengan ikan, buah-buahan, daging, dan teknik pengolahan lainnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo6; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Dalam bidang kedokteran dan kesehatan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
Dengan
hasilnya manusia dapat menciptakan alat-alat operasi mutakhir, bermacam-macam
obat, penggunaan benda radio aktif untuk pengobatan dan mendiaknosis berbagai
penyakit, sehingga dapat dengan segera disembuhkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo6; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>dalam bidang telekomunikasi </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
manusia telah
membuat televisi, radio, telepon yang dapat digunakan untuk berkomunikasi
dengan cepat dalam waktu yang singkat manusia dapat memperoleh informasi dari
daerah yang sangat jauh, sehingga penggunaan waktu sangat efisien.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo6; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>dalam bidang pertahanan dan keamanan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
manusia telah
mampu menciptakan alat atau persenjataan yang sangat canggih, sehingga dapat
mempertahankan keamanan wilahnya dengan baik.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">E. DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEK BAGI KEHIDUPAN</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
Dalam
kehidupan modern, hampir tidak ada orang yang hidup tanpa menggunakan jasa
Iptek. Semakin tinggi orang yang menggunakan ilmu Iptek, semakin tinggi pula
tingkat ketergantungannya kepada alat-alat tersebut. Dampak langsung dari
kemajuan Iptek adalah kemudahan-kemudahan dalam beraktifitas.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Memang Iptek di ciptakan untuk memberikan
kemudahan dan meringankan beban pekerjaan manusia yang tadinya sangat
melelahkan menjadi ringan.Namun</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
dampak negatif
dari kemajuan Iptek dapat mengakibatkan masyarakat semakin terbuai, karena
mereka tak sadar bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup
konsumtif, hedonistik, dan materialistik. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
Permasalahan
yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah adanya dampak-dampak
nagatif yang di sebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut diantaranya:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l4 level1 lfo8; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Nuklir</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
Bahaya yang
ditimbulkan adalah radiasi yang ditimbulkan oleh sinar alpha, beta dan gamma,
serta partikel neutron kainnya hasil pembelahan inti. Efek yang ditimbulkan
oleh radio aktif adalah terjadinya perubahan struktur zat pola reaksi kimianya,
sehingga merusak sel tubuh.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l4 level1 lfo8; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Polusi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
Adanya bahan
polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya pencemaran tentu erat
kaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia antara lain:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l4 level2 lfo8; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Kegiatan industri</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l4 level2 lfo8; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Kegiatan pertambangan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l4 level2 lfo8; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Kegiatan transportasi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 90.0pt; mso-list: l4 level2 lfo8; tab-stops: list 90.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Kegiatan pertanian</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l4 level1 lfo8; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Klonasi/kloning</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
Dampak yang
kurang baik yaitu karena cloning banyak yang belum menyetujui dan banyak yang
menentang akan adanya cloning tersebut,selain itu pada segi agama pun sudah
barang tentu bertentangan, karena kita menentang akan kodrat kita sendiri. Jika
wewenang cloning jatuh ketangan dictator, ia dapat berbuat macam-macam yang
merugikan spesies manusia dalam jangka panjang.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l4 level1 lfo8; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Efek rumah kaca</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; text-align: justify;">
Efek rumah
kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak mengandung zat-zat
yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran udara akan
menyebabkan pemanasan global, yaitu dengan adanya efek rumah kaca ini sinar
ultra violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan di saring lagi oleh
lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutnya akan diam dan
bersirkulasi di bumi. </div>
<div style="mso-element: footnote-list;">
<br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8744391587591171336#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[1]</span></span></span></span></a> Osman
Bakar, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tauhid dan Sains</i>
(Bandung:Pustaka Hidayah, 1995) Hal 73 </div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn2" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8744391587591171336#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""></a>2 Abu Ahmadi, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu
Sosial Dasar</i> (Jakarta:
Rineka Cipta, 2003) Hal 343</div>
<div class="MsoFootnoteText">
3. Herimanto, Winarno, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu Sosial Budaya Dasar</i>.(Jakarta:
Bumi Aksara, 2009) Hal 152 </div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn3" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8744391587591171336#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[3]</span></span></span></span></a> Elly M.
Setiadi, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu Sosial Budaya Dasar</i> (Jakarta: Prenada
Media.2008) Hal 167 </div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-87889810675078209522014-06-10T06:58:00.002-07:002014-06-10T06:58:28.397-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOsf-b6Md2kBX_mn3i_TtLRdcMv-JDQuNKpdmK_TKKqxftKUCD4-4zMn6qBIDudCIgXqbwS84fXr-34OwRHm-vOhVaMIdmWKWnXA4jORFN7URCCV8KwbuyrBBgcLce6gEUXaqRON33Z9Xw/s1600/20140606_153540_rhoma-irama-kampaye-prabowo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOsf-b6Md2kBX_mn3i_TtLRdcMv-JDQuNKpdmK_TKKqxftKUCD4-4zMn6qBIDudCIgXqbwS84fXr-34OwRHm-vOhVaMIdmWKWnXA4jORFN7URCCV8KwbuyrBBgcLce6gEUXaqRON33Z9Xw/s1600/20140606_153540_rhoma-irama-kampaye-prabowo.jpg" height="356" width="640" /></a></div>
Raja dangdut Rhoma Irama, bakal konser pada lima titik di Jawa Tengah
untuk memberi dukungan kepada Capres Cawapres Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa.<br /><br />Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto mengatakan, <a href="http://www.tribunnews.com/tag/rhoma-irama/">Rhoma Irama</a> dijadwalkan bakal konser di lima daerah di Jateng.<br /><br />"Mulai tanggal 17 Juni, <a href="http://www.tribunnews.com/tag/rhoma-irama/">Rhoma Irama</a> akan mulai konser di Jawa Tengah di lima titik," kata dia, Selasa (10/6).<br /><br />Adapun
titik konsernya berada di Tegal, Pekalongan, Semarang, Jepara dan
Rembang.Terkait tanggal pelaksanaannya, masih menunggu konfirmasi dari
DPP Gerindra.
"Prabowo juga rencananya akan datang untuk berkampanye di lima titik.
Rencana di Semarang, Solo, Banyumas, Rembang dan Blora," kata dia.sumber <strong>Laporan Tribun Jateng, Raka F Pujangga</strong>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-49354277928123191322014-06-10T06:56:00.001-07:002014-06-10T06:56:23.236-07:0021 Mei 1998: Soeharto Lengser, Sebelumnya Terjadi Apa di Istana?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj55Ybtv4r9r_xIDWyHUhkgyPat0qieHDj9vtLio8T7eR-pAKFKoyIHIe-kVqVGNAY42ZR6dv7618CvOzdrKvRuWrqq4GyOX3U7XqT0DuzC3YY5UxcM1DRpO0eNMMaWfXwGx1095laA-t5P/s1600/soeharto+mengundurkan+diri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj55Ybtv4r9r_xIDWyHUhkgyPat0qieHDj9vtLio8T7eR-pAKFKoyIHIe-kVqVGNAY42ZR6dv7618CvOzdrKvRuWrqq4GyOX3U7XqT0DuzC3YY5UxcM1DRpO0eNMMaWfXwGx1095laA-t5P/s1600/soeharto+mengundurkan+diri.jpg" height="354" width="640" /></a></div>
<br />
Rabu, 20 Mei 1998. Di Gedung DPR/MPR, Senayan, ribuan mahasiswa berdemeonstrasi, menuntut reformasi dilaksanakan. Termasuk, meminta Soeharto turun dari kursi presiden.<br />
Di Istana Merdeka, 9 tokoh diundang datang. Mereka adalah Abdurrahman Waid, Emha Ainun Nadjib, Nurcholish Madjid, Alie Yafie, Malik Fadjar, Cholil Baodiowi, Sumarsono, Achmad Bagdja, dan Ma'aruf Amin. Yusril Ihza Mahendra juga hadir, meski tak diundang, karena diajak Nurcholish. Sebagai ahli tata negara, pikir Nurcholish, Yusril niscaya dibutuhkan.<br />
<br />
Kepada Nur Cholish atau Cak Nur, Soeharto meminta cendekiawan Muslim itu menjadi ketua. Ditampik, lalu ditawar jadi anggota. Cak Nur tetap tak mau.<br />
<br />
"Jika orang yang moderat seperti Cak Nur tak lagi mempercayai saya, maka sudah saatnya bagi saya untuk mundur," kata Soeharto kepada para undangan seperti dikutip Ahmad Gaus AF dalam <i>Api Islam Nurcholish Madjid </i>: <i>Jalan Seorang Visioner</i>.<br />
<br />
Di tempat lain, Rabu 20 Mei pukul 17.00, Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita menyampaikan ke Wakil Presiden BJ Habibie, via telepon, bahwa dirinya dan 13 menteri lain tak bersedia duduk di Kabinet Reformasi. Ginandjar Cs saat itu menjabat di Kabinet Pembangunan VII yang segera habis masa tugasnya.<br />
<br />
"Apakah Anda sudah membicarakan dengan Bapak Presiden?" ujar Habibie seperti dikisahkannya dalam buku <i>Detik-detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi.</i><br />
<br />
<i> </i>Ginandjar menjawab, "Belum, tapi keputusan tersebut sudah ditandatangani bersama sebagai hasil rapat kami di Bappenas dan sudah dilaporkan secara tertulis, kepada Bapak Presiden, melalu tutu, putri tertua Pak Harto."<br />
<br />
Tak lama kemudian, Habibie menemui Soeharto untuk mengotak-atik personel Kabinet Reformasi yang diumumkan esok hari, 21 Mei. Disana, Habibie diberitahu, Soeharto akan memanggil pimpinan DPR/MPR pada 23 Mei. Di pertemuan itu, Soeharto direncanakan mengajukan pengunduran diri. Habibie menggantikan dan memimpin Kabinet Reformasi.<br />
<br />
<b>Soeharto Tak Mau Bicara dengan Habibie</b><br />
<br />
Pukul 21.45, Habibie memanggil 4 Menteri Koordinator dan 14 Menteri Kabinet Pembangunan VII ke rumah dinasnya di Kuningan, Jakarta Selatan. Pada rapat tersebut, Habibie meminta Ginandjar CS membatalkan niat mereka mundur dari kabinet. Sempat terjadi perdebatan. Akhirnya, tulis Habibie, rapat memutuskan, "Susunan Kabinet Reformasi diterima sebagai kenyataan."<br />
<b> </b><br />
Usai rapat yang berlangsung sekitar 1 jam, Habibie mengontak Menteri Sekretaris Negara Saadillah Mursjid, meminta bicara dengan Soeharto. Tapi, Soeharto ternyata menolak. Saadillah hanya bilang Jenderal Besar itu akan mengumumkan pengunduran diri pada 21 Mei pagi, bukan 23 Mei seperti direncanakan.<br />
<br />
"Saya sangat terkejut dan meminta agar segera dapat berbicara dengan Pak Harto. Permintaan tersebut tidak dapat dikabulakn, dan ajudan Presiden menyatakan akan diusahakan pertemuan empat mata dengan Pak Harto di Cendana besok pagi sebelum ke Istana Merdeka," tulis Habiibie. Pertemuan itu tak pernah terjadi. Pada 21 Mei pukul 09.00, di Ruang Credential Istana Merdeka, Soeharto menyatakan mundur.<br />
<br />
Dalam pidato pengunduran diri, Soeharto antara lain menyatakan, "Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi dengan cara sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat diwujudkannya Komite Re<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-68994215879540412622014-05-30T13:07:00.000-07:002014-06-10T06:54:38.500-07:00Nasehat Ulama<br />
<div class="data lP">
<div class="echo hasMarkup fS" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Mustahil bila Nabi -shallahu
‘alaihi wa sallam- telah mengajarkan umatnya tata cara istinja’ (bersuci
dari najis) namun tidak mengajarkan tentang tauhid.</span></div>
<div class="source hasMarkup">
<span style="font-size: x-small;"><b>Imam Darul Hijrah, Malik bin Anas -rahimahullah-</b>,<i> I’tiqadul Arba’ah, hal. 9.</i></span></div>
<div class="source hasMarkup">
</div>
<div class="source hasMarkup">
<div class="data lP">
<div class="echo hasMarkup fS" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Barangsiapa mentadabburi
Kitabullah serta membaca Kitabullah dengan penuh perenungan, niscaya dia
akan mendapati bahwasanya seluruh isi al-Qur’an; dari al-Fatihah sampai
an-Naas, semuanya berisi dakwah tauhid. Ia bisa jadi berupa seruan
untuk bertauhid, atau bisa juga berupa peringatan dari syirik.</span><br />
<span style="font-size: large;">Terkadang ia berupa penjelasan tentang keadaan orang-orang yang
bertauhid dan keadaan orang-orang yang berbuat syirik. Hampir-hampir
al-Qur’an tidak pernah keluar dari pembicaraan ini. Ada kalanya ia
membahas tentang suatu ibadah yang Allah syari’atkan dan Allah terangkan
hukum-hukumnya, maka ini merupakan rincian dari ajaran tauhid…</span></div>
<div class="source hasMarkup">
<span style="font-size: x-small;"><b>Syaikh Ibrahim bin ‘Amir ar-Ruhaili hafizhahullah,</b> <i>Transkrip Syarh al-Qawa’id al-Arba’, hal. 22</i></span></div>
</div>
</div>
<div class="source hasMarkup">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Tidak ada suatu perkara yang memiliki
dampak yang baik serta keutamaan yang beraneka ragam seperti halnya
tauhid. Karena sesungguhnya kebaikan di dunia dan di akherat itu semua
merupakan buah dari tauhid dan keutamaan yang muncul darinya.
</span></div>
<div class="source hasMarkup">
<span style="font-size: x-small;"><b>Syaikh as-Sa’di rahimahullah</b>, <i>al-Qaul as-Sadid fi Maqashid at-Tauhid, hal. 16</i></span></div>
<div class="source hasMarkup">
</div>
<div class="source hasMarkup">
<div class="data lP">
<div class="echo hasMarkup fS" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Sesungguhnya tali-tali ikatan Islam akan lepas satu demi satu, bila tumbuh dalam Islam orang yang tidak memahami kejahiliyahan.</span></div>
<div class="source hasMarkup">
<span style="font-size: x-small;"><b>Umar bin Khaththab,</b> <i>Al-Fawaid, hal 202.</i></span></div>
</div>
</div>
<div class="source hasMarkup">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: large;">Iman itu bukan hanya hiasan dan
angan-angan, akan tetapi ia adalah sesuatu yang tertanam dalam lubuk
hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan.</span><i>
</i></span></div>
<div class="source hasMarkup">
<span style="font-size: x-small;"><b>Hasan Al-Bashri,</b> <i>Syarhul Aqidah Thahawiyah, hal. 339.</i></span></div>
</div>
<div class="source hasMarkup">
<div class="data lP">
<div class="echo hasMarkup fS" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Berlindunglah kalian kepada
Allah dari khusyuknya kemunafikan. “Ada yang menanyakan, “Apakah
khusyuknya kemunafikan itu?” Ia menjawab, “Yaitu ketika penampilannya
kelihatan khusyuk padahal hatinya tidak khusyuk.</span></div>
<div class="source hasMarkup">
<span style="font-size: x-small;"><b>Abu Darda,</b> <i>Syifatush Shafwah, I : 636.</i></span></div>
</div>
</div>
<div class="source hasMarkup">
<br />
<div class="data lP">
<div class="echo hasMarkup fS" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Orang yang berusaha mengetahui
Rabbnya sehingga ia menyimpulkan keberadaan-Nya yang berujung pada
pemikirannya, maka ia termasuk musyabbihah. Jika keyakinan pada
ketiadaan-Nya ia termasuk mu’athil. Dan jika yakin akan keberadaannya
serta mengakui ketidakmampuannya untuk mengetahui-Nya maka dia ahli
tauhid.</span></div>
<div class="source hasMarkup">
<span style="font-size: x-small;"><b>Imam Syafi’i,</b> <i>Al-Burhanul Muayyad, hal. 16.</i></span></div>
<div class="source hasMarkup">
</div>
<div class="source hasMarkup">
<div class="data lP">
<div class="echo hasMarkup fS" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Barangsiapa menyerupakan Allah
dengan makhluk-Nya, sungguh ia telah kafir dan barangsiapa yang
mengingkari sifat Allah maka ia telah kafir, dan bukanlah meyakini sifat
yang Allah dan Rasul-Nya telah tetapkan sebagai penyerupaan (tasybih).</span></div>
<div class="source hasMarkup">
<span style="font-size: x-small;"><b>Nu’aim bin Hamad AlKhaza’i,</b> <i>Al-Irsyad ila Shahihil I’tiqad, hal. 147.</i></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-59586871948406143672014-05-30T12:46:00.001-07:002014-05-30T12:46:11.699-07:00Manusia Dalam Kata-kata<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipom2w_R2qRCg1RY8RxihGtnHmwuXdDzSxJrtnlp1CAueIriiDjlPE77d9YagbaFaTDnN_0UX16WSkqbsL77O76VLrdWeHMSA3wRTKwohHN1CInVp-jPpg3_eo9yy-eDp2oJ-AWBnuvX7C/s1600/Bayi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipom2w_R2qRCg1RY8RxihGtnHmwuXdDzSxJrtnlp1CAueIriiDjlPE77d9YagbaFaTDnN_0UX16WSkqbsL77O76VLrdWeHMSA3wRTKwohHN1CInVp-jPpg3_eo9yy-eDp2oJ-AWBnuvX7C/s1600/Bayi.jpg" height="320" width="640" /></a></div>
<br />
Ketukan jemari seakan berbisik lirih dalam sunyi..<br />
<br />
Memberi sebuah imaji akan jiwa yang tak pernah mati bernyanyi..<br />
<br />
Begitukah kau wahai mahluk malam tanpa rangkaian bunga..<br />
<br />
Menatap cahaya hanya dari layar kaca yang diam tak berkata..<br />
<br />
Jemari menari lentik tak ingin membisu walau sejenak..<br />
<br />
Bergerak menari seakan merayakan kemenangan dalam keheningan..<br />
<br />
Kadang menggenggam secangkir kopi di sebelah..<br />
<br />
Sedikit merasakan kehangatan yang tak pernah bernyawa..<br />
<br />
Begitukah kau dengan tarian sajakmu..<br />
<br />
Menari bagai sufi yang gila akan anggur cintanya..<br />
<br />
Berputar seakan bumi hanya milik tarian sucinya..<br />
<br />
Tak pernah ada dua, hanya satu ada dia dan Tuhannya..<br />
<br />
Begitukah kau wahai penggombal yang terselubung..<br />
<br />
Menikmati setiap malam dengan rangkaian kata..<br />
<br />
Tersenyum sendiri saat keindahan mulai nampak dari surga..<br />
<br />
Menjelma menjadi kalimat indah yang merenggut senyuman bidadari kasat mata..<br />
<br />
Begitukah kau.. Begitu..<br />
<br />
Tapi Bagimana pun, hatiku ada di tulisanmu..<br />
<br />
Jiwaku ada di lentik tarian jemarimu..<br />
<br />
Nafasku ada di senyuman indah rangkaian katamu..<br />
<br />
Dan, aku adalah dirimu..<br />
<br />
( @Syndi_Ns ) Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-54464917321184551492014-05-30T12:34:00.001-07:002014-05-30T12:34:18.289-07:00Surat Palsu Jokowi Dibuat Pihak Kurawa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk5VQFfzcKuUl_tmopvCG9LjyBBxuKfGRW3srb5-vRQs0a-YtTKDy82Zxf9Igoh_HkmIQTtGdjz0uCgTo4PBYbWS21ZmeizErqWPqNvHwJdG8mAbhnb28vbbCEnbY-_sn28dgRpMKyQwQY/s1600/Surat+Palsu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk5VQFfzcKuUl_tmopvCG9LjyBBxuKfGRW3srb5-vRQs0a-YtTKDy82Zxf9Igoh_HkmIQTtGdjz0uCgTo4PBYbWS21ZmeizErqWPqNvHwJdG8mAbhnb28vbbCEnbY-_sn28dgRpMKyQwQY/s1600/Surat+Palsu.jpg" height="356" width="640" /></a></div>
<br />
<strong> JAKARTA</strong> - Surat penangguhan penahanan yang beredar dengan mengatasnamakan Joko Widodo diduga dibuat oleh pihak Kurawa. <br /><br />"Itu
ciri-ciri kurawa yang bertindaknya mengadudomba dan menebar kebencian
serta berbasis fitnah, seperti sering dilakukan oleh Dorna dan Patih
Sengkuni," ujar Anggota Tim Sukses Jokowi-JK, <a href="http://www.tribunnews.com/tag/eva-kusuma-sundari/">Eva Kusuma Sundari</a> dalam pernyataannya, Kamis(29/5/2014).<br /><br />Bagi
timses Jokowi-JK kata Eva serangan kampanye hitam akan direspon
proporsional. Tapi strategi utama untuk melaksanakan positive campaign
akan dikuatkan. <br /><br />"Ini bagian dari tantangan untuk memperkuat
tekad timses JKW-JK untuk mempertahankan rasionalitas, daripada
emosional, sambil berserah pada Tuhan seperti yang dilakukan Pandawa
saat dikuyo-kuyo kurawa," ujar Eva.<br /><br />Tekad tim Jokowi dan JK untuk
menggunakan strategi positive campaign dengan mengajak beradu gagasan
dan program mendapat blokade serius dengan serangan kampanye hitam yang
mendiskreditkan terutama Jokowi. <br /><br />"Bukan saja sms-sms dan berita
fitnah yang masif ke basis bernuansa SARA seperti penyebaran tabloid
OBOR Rakyat ke masjid-masjid dan ponpes yang menjelek-jelekkan JKw-JK,
atau sms-sms kebohongan terkait penghapusan tunjangan guru dan dosen,
serta remunerasi PNS oleh JKW jika kelak JKW berkuasa. Serangan kampanye
hitam ini sistematis dan meluas yang hanya bisa dilakukan secara
terorganisir oleh kelompok orang yang terlembaga dan terlatih setingkat
kontra intelijen," ujarnya.<br /><br />Serangan lanjut Eva ekskalasinya
meningkat dengan kenekatan pihak yang sama bahkan dengan mencoba berlaku
kotor dan nekat dengan mengarahkan proses penyidikan dengan memalsu
surat Jokowi terkait kasus TransJakarta. <br />"Politisasi kasus dengan
strategi pemalsuan surat yang tergolong kriminal ini tidak patut
dilakukan karena tampaknya menghalalkan segala cara untuk menang bahkan
dengan ongkos yang merusak akal sehat masyarakat. Kita meminta polri dan
bawaslu bertindak proaktif melakukan investigasi," ujar Eva.<br />
<br />
Sumber : tribunnews.com <br />
<br />
Mari kita buktikan antara surat yang asli dengan yang palsu melalui gambar dibawah ini :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKvT0Vb9L9gq4AX7Vj05v9O1hw41coS3jcVxHYCYhN-tw_yznp0INAD0TwSjWxRTxhhnbOjs3BgF8Oq1JwN1ov6s1qGi1-4D6H8pl6mw8WFBz5wD-Ndev5QmtxWxJGfMThEVPeQ8i8n8nh/s1600/Surat+Aspal+dan+asli.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKvT0Vb9L9gq4AX7Vj05v9O1hw41coS3jcVxHYCYhN-tw_yznp0INAD0TwSjWxRTxhhnbOjs3BgF8Oq1JwN1ov6s1qGi1-4D6H8pl6mw8WFBz5wD-Ndev5QmtxWxJGfMThEVPeQ8i8n8nh/s1600/Surat+Aspal+dan+asli.jpg" height="352" width="640" /></a></div>
<br />
Ini adalah bentuk pelemahan dan bukti adu domba sesama anak bangsa yang ingin membangun negara yang bermartabat, kuat, tegas dan jujur. Lalu siapakah yang melakukan hal ini? berhati-hati dan bijak dalam berpendapat dan berpikir. Ingatlah, bahwa negara kita terancam bahaya dimana banyak sekali orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang hanya memikirkan kelompoknya masing-masing, dan tidak menegakkan NKRI secara utuh dan kuat. Berhati-hatilah saudaraku sebangsa dan setanah air. Jika kita mau berpikir jernih, maka yang kita dapatkan adalah sesuatu yang baik untuk diri kita, keluarga kita, saudara kita, teman, dan tentunya negara kita tercinta.<br />
<br />
Jika negara ini diduduki oleh orang-orang yang memikirkan kelompoknya masing-masing, jangan kamu harapkan negara kita ini bersatu dan saling menghargai dan bertoleransi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-28153596469383228262014-05-30T12:23:00.001-07:002014-05-30T12:23:40.699-07:00Fakta Kunci Tuduhan Prabowo Atas Kasus Kerusuhan Mei 1998<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKe1weno5hEO5xQ7UfUl0_3Rd2Gm0PD696IO3kaOi4R4ZNG6sLiqc02xI43t0SdJyqy1IZX548Mp4WXFmD4QuGMWlnFqyh_OFazR5xUFB9_13k8AuUsZ_YfpM765UDK9Te2NgroRxyhOUm/s1600/Prabowo+S..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKe1weno5hEO5xQ7UfUl0_3Rd2Gm0PD696IO3kaOi4R4ZNG6sLiqc02xI43t0SdJyqy1IZX548Mp4WXFmD4QuGMWlnFqyh_OFazR5xUFB9_13k8AuUsZ_YfpM765UDK9Te2NgroRxyhOUm/s1600/Prabowo+S..jpg" height="411" width="640" /></a></div>
<i>Sumber: Ilustrasi- Prabowo Subianto, salah satu Capres dari Partai Gerindra.</i> (KOMPAS.com)<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nama Prabowo Subianto telah menjadi momok bagi
sebuah tragedi besar ditahun 1998. Tentu sebagian kalangan yang sudah
dewasa di tahun 1998 mudah mengasosiasikan Prabowo dengan suatu hal yang
menyeramkan. Prabowo Subianto diasosiasikan dengan Penculikan,
Penembakan Trisakti dan Dalang Kerusuhan Mei 1998. Benarkah?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong>Fakta Penculikan</strong></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Fakta-fakta
ini saya paparkan berdasarkan kombinasi data Tim Gabungan Pencari Fakta
(TGPF), Komnas HAM dan Komunitas Semanggi Peduli. Berdasarkan data
TGPF, Komnas HAM dan Semanggi Peduli, total aktivis yang ditangkap /
diamankan / diculik sebanyak 23 orang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebelum
masuk lebih jauh, harus disamakan terlebih dahulu penggunaan istilah
dalam bahasan ini. Kosakata umum yang digunakan adalah Penculikan,
istilah yang sangat provokatif dan tendensius. Namun sesungguhnya, dalam
kacamata negara dan aparat, kosakata yang digunakan adalah pengamanan
atau penangkapan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perlu
diingat, situasi Indonesia saat itu cukup genting. Ancaman bom
menghantui gedung-gedung Sudirman. TVRI terus menerus menayangkan
kabar-kabur soal ancaman bom. Aktivis Fretilin ditemukan membawa bom di
Demak. Dalam situasi genting di tengah ancaman bom, Presiden Soeharto
lancarkan Operasi Mantap Jaya untuk pengamanan menjelang Sidang Istimewa
MPR 1998.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Badan
Intelijen ABRI (BIA) ditugaskan melaporkan daftar nama orang / aktivis
yang dianggap berpotensi mengganggu stabilitas negara. Kemudian atas
perintah Presiden Soeharto kepada Panglima ABRI Wiranto, dilancarkanlah
Operasi Mantap Jaya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pelaksana
tugas Operasi Mantap Jaya adalah Polri, Kopassus, Kodim Jakarta Timur
dan ABRI non Kopassus. BIA bertugas memberi informasi, kemudian Polri,
Kopassus, Kodim Jakarta Timur dan ABRI non Kopassus mengeksekusi
lapangan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dari hasil
penyelidikan Komnas HAM, BIA mengeluarkan 18 nama yang diistilahkan
sebagai Setan Gundul. Namun berdasarkan fakta lapangan, total
penangkapan sebanyak 24 orang, kelebihan 6 orang dari target awal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span>Berikut hasil penyelidikan Komnas HAM terhadap Operasi Mantap Jaya yang menangkap 18 Setan Gundul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMGiz8Lt62JC4JnYarUNPkeTmu0cwpT5gh7o21VuOweOuwkz3nnc4nVblnRKxHJv7CwItUYW-Bqtuq8VD8zEObvS2XdhJlhnsFxxMl4Q2lUZ9lPuk_VcGPxb-O6FdkmIP9NzW-hEoJDcJe/s1600/Penyelidikan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMGiz8Lt62JC4JnYarUNPkeTmu0cwpT5gh7o21VuOweOuwkz3nnc4nVblnRKxHJv7CwItUYW-Bqtuq8VD8zEObvS2XdhJlhnsFxxMl4Q2lUZ9lPuk_VcGPxb-O6FdkmIP9NzW-hEoJDcJe/s1600/Penyelidikan.jpg" height="640" width="635" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span> </span>Sumber: Sumber : Dokumen Komnas HAM Tahun 2006</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal">
Berikut daftar 24 nama aktivis yang diamankan/ditangkap/diculik :</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Kopassus (Tim Mawar) :</strong></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst">
1.<span></span>Haryanto Taslam (dibebaskan dan bergabung ke Gerindra)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
2.<span></span>Pius Lustrilanang (dibebaskan dan bergabung ke Gerindra)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
3.<span></span>Desmon J Mahesa (dibebaskan dan bergabung ke Gerindra)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
4.<span></span>Aan Rusdianto (dibebaskan dan bergabung ke Gerindra)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
5.<span></span>Andi Arief (dibebaskan dan menjadi Staff Istana)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
6.<span></span>Nezar Patria (dibebaskan dan menjadi Jurnalis)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
7.<span></span>Mugiyanto (dibebaskan dan menjadi Ketua IKOHI)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
8.<span></span>Faisol Reza (dibebaskan dan menjadi Staff Muhaimin Iskandar)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
9.<span></span>Rahardjo Waluyo (dibebaskan dan menjadi Ketua PSN Jokowi)</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>ABRI non Kopassus :</strong></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst">
1.<span></span>Yani Afri hilang (hilang sejak 7 Mei 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
2.<span></span>Sonny (hilang sejak 26 April 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
3.<span></span>Herman Hendrawan (hilang sejak 12 Maret 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
4.<span></span>Deddy Hamdun (hilang sejak 29 Mei 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
5.<span></span>Noval Alkatiri (hilang sejak 29 Mei 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
6.<span></span>Ismail (hilang sejak 29 Mei 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
7.<span></span>Suyat (hilang sejak 29 Mei 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
8.<span></span>Petrus Bima Anugrah (hilang sejak Maret 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
9.<span></span>Wiji Thukul (hilang sejak 1998)</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Pasukan Lain (Tak Dikenal) :</strong></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst">
1.<span></span>Aristoteles Masoka (11 November 2001)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
2.<span></span>A Nasir (14 Mei 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
3.<span></span>Hendra Hambalie (14 Mei 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
4.<span></span>Ucok Siahaan (14 Mei 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
5.<span></span>Yadin Muhidin (14 Mei 1998)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
6.<span></span>M Yusuf (7 Mei 1998)</div>
<div class="MsoNormal">
Dari 24 nama yang diamankan/ditangkap/diculik, sebanyak 9 orang dibebaskan, sementara sisanya 15 orang hilang.</div>
<div class="MsoNormal">
Kalau
bicara soal operasi yang dituduhkan kepada Prabowo Subianto, tentunya
mengacu pada 9 nama yang ditangkap Tim Mawar. Dan bukan kebetulan, hanya
9 orang itulah yang selamat dan dibebaskan. Sementara 15 orang lainnya,
dimana 9 orang ditangkap oleh ABRI non Kopassus dan Pasukan Tak
Dikenal, masih menghilang.</div>
<div class="MsoNormal">
Pada
Operasi Mantap Jaya, institusi yang ditugaskan mengeksekusi lapangan
Polri, ABRI non Kopassus, Kodim Jakarta Timur dan Kopassus. Artinya 9
orang hilang yang dilakukan ABRI non Kopassus itu dilakukan oleh Kodim
Jakarta Timur, sedangkan 6 orang hilang oleh Pasukan Tak Dikenal itu
maksudnya adalah Polri. Tentunya ini perlu penelusuran lebih lanjut,
khususnya mengenai 15 orang hilang oleh ABRI non Kopassus dan Pasukan
Tak Dikenal.</div>
<div class="MsoNormal">
Apakah 9 orang hilang ABRI non Kopassus itu mengacu pada Kodim Jakarta Timur?</div>
<div class="MsoNormal">
Apakah 6 orang hilang oleh Pasukan Tak Dikenal itu mengacu pada Polri?</div>
<div class="MsoNormal">
Mahkamah
Militer telah mengadili Tim Mawar dengan tuntutan Kesalahan Prosedur
pada saat penangkapan. Ganjarannya mulai dari pencopotan jabatan
pemimpin Tim Mawar (seorang Mayor) hingga penjara bagi pelaku kekerasan
saat interogasi.</div>
<div class="MsoNormal">
Kesalahan
Prosedur yang dimaksud adalah Tim Mawar menginterogasi dengan kekerasan
tanpa koordinasi dengan atasan (Kopassus). Hasil penyelidikan TGPF,
Komnas HAM dan Mahkamah Militer tidak menemukan adanya bukti perintah
kekerasan saat interogasi Tim Mawar. Itulah sebabnya, pengadilan
Mahkamah Militer hanya memberi hukuman kepada Tim Mawar, tidak kepada
Prabowo Subianto.</div>
<div class="MsoNormal">
Karena
memang Prabowo Subianto bukanlah pihak yang mendapat mandat menjalankan
Operasi Mantap Jaya. Presiden Soeharto memerintahkan pelaksanaan
Operasi Mantap Jaya kepada Panglima ABRI saat itu, Wiranto. Wiranto
menjabat Panglima ABRI mulai 16 Februari 1998 hingga 26 Oktober 1999.</div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan
fakta-fakta tersebut, agak aneh kalau menuduh Prabowo Subianto sebagai
pelaku penculikan aktivis. Faktanya dari 24 aktivis yang ditangkap,
terdiri dari operasi 3 tim : 9 orang ditangkap oleh Kopassus (Tim
Mawar), 9 orang ditangkap oleh ABRI non Kopassus dan 6 orang ditangkap
oleh Pasukan Tak Dikenal.</div>
<div class="MsoNormal">
Pengaitan
Prabowo Subianto pada kisah penangkapan didasarkan pada operasi Tim
Mawar semata. Dan yang orang-orang lupa adalah Tim Mawar sudah diadili
dan diganjar oleh Mahkamah Militer. Penyelidikannya Mahkamah Militer pun
kombinasi antara Komnas HAM dan TGPF.</div>
<div class="MsoNormal">
Justru
yang harus diselidiki lebih jauh adalah Wiranto yang menjabat sebagai
Panglima ABRI saat itu beserta Kodim Jakarta Timur dan Polri. Jangan
lupa, Polri saat itu masih berada dalam struktur ABRI, di bawah Panglima
ABRI Wiranto.</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Fakta Penembakan Trisakti</strong></div>
<div class="MsoNormal">
Bicara
soal fakta penembakan Trisakti yang juga dituduhkan kepada Prabowo
Subianto, saya bahas singkat. Fakta yang saya pakai soal penembakan
Trisakti adalah soal peluru penembakan. Hasil Uji Balistik di Belfast,
Irlandia Utara pada tahun 2000 menunjukkan bahwa peluru penembakan
Trisakti milik Unit Gegana Polri.</div>
<div class="MsoNormal">
Peluru
yang digunakan dalam penembakan Trisakti berkaliber 5,56 mm, bukan
peluru kaliber 7 mm milik Sniper Kopassus. Fakta ini jelas menggugurkan
semua asumsi dan tuduhan bahwa penembakan Trisakti dilakukan oleh
Kopassus perinta Prabowo Subianto.</div>
<div class="MsoNormal">
Dan
perlu diingat, Polri (Unit Gegana) saat itu juga masih berada di bawah
naungan ABRI di bawah perintah Panglima ABRI Wiranto. Jadi saya tak mau
debat kusir soal Prabowo dan penembakan Trisakti, karena faktanya peluru
berasal dari Polri Unit Gegana.</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Fakta Kerusuhan Mei 1998</strong></div>
<div class="MsoNormal">
Satu
lagi tuduhan yang mengatakan bahwa Prabowo Subianto adalah Dalang
Kerusuhan Mei 1998. Penyelidikan soal Kerusuhan Mei 1998 dilakukan oleh
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). TGPF terdiri dari unsur-unsur
pemerintah, Komnas HAM dan LSM.</div>
<div class="MsoNormal">
Hasil penyelidikan TGPF dapat di download disini <a href="http://semanggipeduli.com/tgpf/laporan.html">http://semanggipeduli.com/tgpf/laporan.html</a></div>
<div class="MsoNormal">
Laporan TGPF bertanggal 23 Oktober 1998 menyimpulkan antara lain (lihat Bab VII laporan TGPF) :</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicWnl9Vd_o1qdKA2xnxxE2OtaBqbRgzJTA005ux68T0yNIwyoxBBVjJI1yl_DiFk1JiC1-OQ_71K1AXLoCwtMrv2-2UQi7vHfZnIoz6-FfQqROorRW2WMBlHhA2SydpjidhcjLmk30IVTG/s1600/Laporan+TGPF.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicWnl9Vd_o1qdKA2xnxxE2OtaBqbRgzJTA005ux68T0yNIwyoxBBVjJI1yl_DiFk1JiC1-OQ_71K1AXLoCwtMrv2-2UQi7vHfZnIoz6-FfQqROorRW2WMBlHhA2SydpjidhcjLmk30IVTG/s1600/Laporan+TGPF.jpg" height="256" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Sumber: Laporan TGPF 23 Oktober 1998</i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tertulis dengan jelas disitu bahwa TGPF meminta
pemerintah menyelidiki pertemuan Makostrad 14 Mei 1998. TGPF juga
meminta pemerintah menyelidiki peran Prabowo Subianto pada Kerusuhan Mei
1998.</div>
<div class="MsoNormal">
Pemerintah lalu merespon hasil laporan TGPF tersebut dan melakukan penyelidikan lanjutan secara mendalam.</div>
<span>Hasilnya adalah dikeluarkannya dokumen Sekretariat Negara bertanggal 13 September 1999 berikut ini :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzJV1-1udUqpNVGN-AdvYDsw0BgwPYHCW6SgJwpkG_BuBGHNi4j47QWbWFqron9T9SHXpvPTKY2vgOZLuEoBpG2gVpKHaTH4CvXnladx0FemUy_co2CU59NoscDzmdRPUPKsqYUt0waZyH/s1600/Surat+Kementrian+Negara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzJV1-1udUqpNVGN-AdvYDsw0BgwPYHCW6SgJwpkG_BuBGHNi4j47QWbWFqron9T9SHXpvPTKY2vgOZLuEoBpG2gVpKHaTH4CvXnladx0FemUy_co2CU59NoscDzmdRPUPKsqYUt0waZyH/s1600/Surat+Kementrian+Negara.jpg" height="451" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span> </span><i>Sumber: Dokumen Menteri Sekretariat Negara 13 September 1999</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span> </span><span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal">
Dokumen ini ditandatangani oleh Menteri Sekretariat
Negara Muladi. Semula, Muladi merupakan pihak yang cukup keras menuduh
Prabowo terkait Kerusuhan Mei 1998. Namun fakta penyelidikan pemerintah
mengatakan kalau Prabowo tidak terkait dengan Kerusuhan Mei 1998.</div>
<div class="MsoNormal">
Tertulis jelas bahwa hasil penyelidikan pemerintah dalam merespon laporan TGPF menyatakan (poin a) :</div>
<div class="MsoNormal">
“Tentang
Dugaan Keterlibatan Letjen TNI Prabowo Subianto dalam peristiwa
kerusuhan Mei 1998, yang dimulai dengan adanya pertemuan Makostrad,
berdasarkan penyelidikan yang kami lakukan ternyata tidak terdapat cukup
bukti yang memperkuat dugaan tersebut.”</div>
<div class="MsoNormal">
Pada poin b disebutkan :</div>
<div class="MsoNormal">
“Kepada
para pelaku penculikan aktivis dan penembakan mahasiswa Trisakti telah
diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan kepada mereka yang
telah terbukti bersalah telah dikenakan sanksi hukuman berdasarkan
Putusan Hakim (Mahmil) sesuai dengan tingkat kesalahannya”</div>
<div class="MsoNormal">
Dari
fakta tersebut, hasil penyelidikan TGPF bersama Komnas HAM dan
pemerintah juga militer, Prabowo tidak terkait dengan yang dituduhkan.
Pihak-pihak yang bersalah dan terkait dengan penculikan, kerusuhan ,
penembakan telah diberikan sanksi.</div>
<div class="MsoNormal">
Lantas
atas alasan apa Prabowo masih dikait-kaitkan dengan persoalan HAM?
Alasan politis? Ataukah segala tuduhan HAM kepada Prabowo ini bentuk
Kampanye Hitam dari Jokowi? Ataukah ini bagian dari adu domba kepada anak bangsa yang sama-sama kuat dalam pencalonannya sebagai seorang presiden? Lalu siapakah yang melakukan hal seperti ini? pihak manakah yang melakukannya?</div>
<div class="MsoNormal">
Mari kita simak kelanjutan kisahnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sumber : Kompasiana.com </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-8589673983372607272014-05-23T12:44:00.003-07:002014-05-23T12:44:46.390-07:00Ahok Keceplosan soal Jokowi-JK di Proyek Monorail<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlYKe1IsbzTgXr-Y72RAXZomR9DZFpqYstDNIkuwXPvNG0RGCXu25Uc2jRQXJkzTUoGbYZ7tisE2WaxLLCHiXZTRjuGzJkWtGOuF8XnpWnsxc6DKn4C1aqTLfk4WNBNAyHELlX5czcVGVq/s1600/jkw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlYKe1IsbzTgXr-Y72RAXZomR9DZFpqYstDNIkuwXPvNG0RGCXu25Uc2jRQXJkzTUoGbYZ7tisE2WaxLLCHiXZTRjuGzJkWtGOuF8XnpWnsxc6DKn4C1aqTLfk4WNBNAyHELlX5czcVGVq/s1600/jkw.jpg" height="352" width="640" /></a></div>
<br />
<strong>JAKARTA</strong>- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) menolak kelanjutan proyek monorel DKI Jakarta. Sementara
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) masih saja memberikan
kesempatan kepada PT Jakarta Monorel untuk meneruskan proyek mereka.<br /><br />Ahok
pun keceplosan menyebut Jokowi bersikeras melanjutkan monorel. Kata
Ahok, Jokowi memiliki obsesi bahwa Jakarta harus punya monorail.<br /><br />"Beliaukan (Jokowi) obsesi. Jakarta kan mau punya monorail," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (23/5/2014).<br /><br />Ahok
pun menyinggung soal keterlibatan Jusuf Kalla dalam proyek senilai Rp8
triliun itu. "JK itu terlibat proyek monorail. Waktu itu dia wapres
tunjuk Sri Mulyani kasih jaminan kepada PT Jakarta Monorel untuk
melanjutkan proyek itu. Tapi bank enggak mau kasih ke PT JM. Padahal
sudah ada jaminan dari pemerintah pusat," ungkap Ahok.<br /><br />Lebih
lanjut, Ahok mengaku tak punya kewenangan apapun untuk memutuskan
kelanjutan proyek monorail. "Ah, aku mah enggak ikut campur lah. Aku
cuma wagub, pusing amat," katanya pasrah.<br />
<br />
Sumber : okezone.com Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-53599391371721926222014-05-15T12:37:00.003-07:002014-05-15T12:37:27.627-07:00Dari Ambruknya Rupiah, PHK Massal, sampai Kemarahan pada Rezim<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhphD5outvGfxE0vzFeb9JN_46dvV450GciESofB_2I7gaLANpD5aPvH_WxXx0BZ1RPQAhgvtlg5RIbcnm1WLg0VIRkJMjtvii08UDp46gU-ms5dLEey0GehNNI8Reu5qhRvJvs5rcXNXMg/s1600/harto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhphD5outvGfxE0vzFeb9JN_46dvV450GciESofB_2I7gaLANpD5aPvH_WxXx0BZ1RPQAhgvtlg5RIbcnm1WLg0VIRkJMjtvii08UDp46gU-ms5dLEey0GehNNI8Reu5qhRvJvs5rcXNXMg/s1600/harto.jpg" height="354" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><i><b>Presiden Soeharto Menandatangani Letter of Inten IMF</b></i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Liputan6.com, Jakarta -Hulunya ada di Thailand. Pada Juli 1997, mata uang baht didevaluasi. Dolar jadi begitu perkasa. Seperti penyakit menular, penguatan nilai tukar dolar berimbas ke rupiah. Pada 1 Agustus 1997, nilai tukar rupiah melemah dari Rp 2.575 menjadi Rp 2.603/ dolar AS.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perekonomian Indonesia mulai goyah. Sejumlah faktor yang melempangkan jalan ke keterpurukan adalah memburuknya kondisi kesehatan Presiden Soeharto, sikap plin-plan pemerintah dalam pengambilan kebijakan, dan besarnya utan luar engeri yang segera jatuh tempo.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada Desember 1997, Soeharto batal ke Iran karena alasan kesehatan. Rupaih melunglai, menembus angka Rp 4.000/dolar AS. Isu lebih parah muncul : Soeharto meninggal dunia. "Nilai rupiah naik kembali ketika di gambarkan Presiden dalam keadaan santai..." tulis jurnalis <u>S. Sinansari ecip</u> di <i>Kronologi Situasi Penggulingan Soeharto</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu, persoalan utang luar negeri membelit. Dari total utang luar negeri per Maret 1998 yang mencapai 138 miliar dolar AS, 72,5 miliar dolar AS adalah utang swasta --sekitar 20 miliar dolar AS bakal jatuh tempo pada 1998. Celakanya, cadangan devisa hanya 14,4 miliar dolar AS.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rupiah terus melemah. Ditutup pada level Rp 4.850/dolar AS pada 1997, meluncur tak terkendali menjadi Rp 17.000/ dolar AS pada 22 Januari 1998. Sepekan sebelumnya, pemerintah RI menekan Letter of Inten yang disodorkan International Monetary Fund (IMF). Disana, ada 50 butir yang harus dikerjakan untuk memulihkan perekonomian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua sudah terlambat. Ambruknya rupiah secara drastis menyebabkan pasar uang dan modal juga ambrol, bank-bank nasional dibekap kesulitan, surat utang pemerintah merosot ke level di bawah <i>junk </i>atau menjadi sampah. Harga-harga kebutuhan hidup terkerek naik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada Januari 1998 juga, terjadi fenomena yang tak pernah terlihat sebelumnya. Yaitu, warga menimbun kebutuhan pokok. Mereka khawatir harga terus melambung dan tak terjangkau. "Dari beras sampai kertas tisu diborong habis," tulis ecip.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sektor riil terdampak. Ratusan perusahaan, mulai dari level UKM hingga konglomerat, rubuh. Sektor yang pailng terpukul adalah konstruksi, manufaktur, dan perbankan. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi secara massif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengangguran melesat ke garis yang belum pernah tercipta sejak akhir 1960-an, yakni sekitar 20 juta orang atau 20 persen lebih dari angkatan kerja. Pada 10 Maret 1998, Soeharto kembali terpilih sebagai RI 1. Ia telah menjadi presiden sejak 1967. Usianya menjelang 77 tahun. Di luar, ketidakpuasan ata kepemimpinannya merebak. Ide reformasi digulirkan. Terutama menyangkut sektor politik, hukum, dan ekonomi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak Februari 1998, mahasiswa turun ke jalan. Belum massal. Tapi, sudah menggulirkan isu suksesi kepemimpinan meski belum terlalu lantang. Di masa itu, bicara soal suksesi sama saja mengundang aparat keamanan untuk bertindak. Aksi-aksi mahasiswa memasuki babak baru pada Mei 1998. Digelar di banyak kota. Kalau sebelumnya hanya diikuti puluhan orang, kini ratusan (bahkan ribuan) mahasiswa turun dalam satu kesempatan. Lalu, tragdei Trisaksi pada 12 Mei meletus di Jakarta.(<i>Sumber : news.liputan6.com</i>)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b>* Keadaan Indonesia 2013</b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b><br /></b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
Rakyat Indonesia akan menghadapi masa transisi
kekuasaan pada Pemilihan Umum 2014. Namun selepas tahun 2013, berbagai
persoalan meninggalkan bom waktu, mengantar Indonesia memasuki keadaan
darurat di tahun 2014. Suka atau tidak, rakyat Indonesia harus melewati
fase kedaruratan ini dan menentukan massa depan Republik Indonesia. <br />
<br />
Peneliti Institute For Global Justice, (IGJ), Salamudin Daeng memastikan
kedaruratan ekonomi dengan mengutip pernyataan IMF dan World Bank bahwa
Indonesia mengalami puncak defisit perdagangan sejak awal 2012 sampai
akhir tahun 2013. <br />
<br />
“Defisit ini disebabkan oleh tingginya impor bahan makanan dan impor
energi yang mencapai 1 juta barel hari,” kata dia dalam konferensi pers
pekan silam di Jakarta.<br />
<br />
Menurut dia, jatuh tempo utang luar negeri pada akhir Desember 2013
lebih dari Rp 500 Triliun dan pemerintah tidak memiliki dana untuk
memenuhi kewajiban membayar. Jalan keluar yang dipilih adalah menutup
utang dengan utang baru, salah satu perhelatan ke Jepang beberapa waktu
lalu untuk mendapatkan utang. Namun, di tengah krisis ekonomi dunia dan
merosotnya kepercayaan internasional pada pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono dan Boediono, menyulitkan pencarian utang baru. <br />
<br />
“Akibatnya, rupiah terus merosot dan pasti tembus Rp 15.000 di tahun
depan. Saat ini, jika ada satu bank tersenggol sedikit maka akan
meruntuhkan semua bank di Indonesia," ujar pendiri Asosiasi Ekonomi
Politik Indonesia (AEPI).<br />
<br />
Sekjen Serikat Pekerja Nasional (SPN), Joko Heriono menjelaskan upaya
pemerintah saat ini untuk mendapatkan dana adalah dengan memeras
langsung dana masyarakat lewat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
yang akan berjalan mulai 1 Januari 2014 nanti. Dia menegaskan,
keberadaan BPJS juga akan mempertajam kedaruratan negara pada 2014. <br />
<br />
Saat BPJS beroperasi, sebanyak 9 juta buruh akan kehilangan Jaminan
Pelayanan Kesehatan (JPK) yang sudah dimilikinya dalam PT Jamsostek dan
berpindah ke BPJS dengan pelayanan kesehatan yang minimal di Puskesmas
dan rumah sakit. <br />
<br />
“Tadinya iuran Jamsostek dibayar pengusaha, pada 2014 sebesar 1 persen
setiap bulan dipotong dari upah buruh dan 4 persen setiap bulan harus
disetor pengusaha,” dia menjelaskan.<br />
<br />
Ia menambahkan, bagi rakyat Indonesia yang bukan buruh formal diwajibkan
membayar iuran minimal Rp 25.500/orang/bulan. Iuran bagi masyarakat
miskin Penerima Bantuan Iuran (PBI) memang dibayar oleh APBN. <br />
<br />
“Tetapi kalau sakit, siapapun baik buruh yang dipotong gaji, pembayar
iuran maupun PBI hanya mendapat pelayanan minimal medis dasar. Yang
lainnya, ya, tetap bayar lagi,” kata dia.<br />
<br />
Selain itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar
kepada Front Nasional–Menolak BPJS beberapa waktu lalu di Jakarta
membenarkan bahwa pada 1 Januari 2014 dana Jaminanan Hari Tua (JHT)
buruh sebesar Rp 157 Triliun di PT Jamsostek tanpa seijin buruh akan
dialihkan ke BPJS. <br />
<br />
“Saya tidak berani jamin keberadaan dana tersebut. Masalah kesehatan itu urusan Menkes,” ujar Muhaimin.<br />
<br />
Saat ini, buruh sedang berjuang menarik dana Jaminan Hari Tua (JHT) dan bersama rakyat menolak pelaksanaan SJSN dan BPJS. <br />
<br />
“Yang menjadi sasaran nanti adalah rumah-rumah sakit yang menolak pasien
yang tidak menjadi anggota BPJS. Dinas Kesehatan, bupati, wali kota,
akan berhadapan dengan rakyat. Padahal, itu kebijakan dari pusat,”
demikian Ketua DKR Jabodetabek, Roy Pangharapan, secara terpisah.<br />
<br />
Dana kesehan PNS, prajurit dan pensiunan yang semual di kelola PT Askes
menurut Roy Pangharapan secara otomatis dialihkan ke BPJS kesehatan
sebesar Rp 50 triliun lebih.<br />
<br />
“Pelayanannya merosot. Kalau tetap mau di kelas 1 dan VIP di rumah sakit, ya harus mau bayar lagi,” ujar Roy.<br />
<strong><br />
Semakin Darurat</strong><br />
Kedaruratan diatas menurut Direktur Eksekutif Indonesia Mining and
Energy Studies (IMES), Erwin Usman akan semakin tajam di berbagai daerah
dengan adanya ketentuan Undang-undang Minerba Nomor 4/2009, yang
melarang ekspor bahan mentah tambang. Undang-undang ini mengatur setiap
perusahaan tambang baik milik rakyat, Ijin Usahaha Pertambangan (IUP)
maupun Kontrak Karya (KK) harus memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian
(smelter) di Indonesia. Lewat dari 12 Januari 2014 jika tidak memiliki
smelter maka ijin pertambangan harus dicabut pemerintah. <br />
<br />
Kebijakan ini sangat menakutkan bagi pihak Amerika Serikat. Menurut dia,
Kamar Dagang Amerika menghitung ada 40 juta buruh AS terancam
menganggur apabila smelter pertambangan dibangun di Indonesia. <br />
<br />
“Tentu otomatis kalau smelter dibangun di Indonesia potensi tenaga kerja
sebanyak 40 juta itu akan berpindah pada rakyat Indonesia,” dia
menegaskan.
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Hingga saat ini, menurut Erwin Usman, tidak ada satu pun dari 11 ribu
usaha pertambangan yang memiliki smelter. Perusahaan raksasa tambang
emas Amerika sebesar Freeport Mc. Moran dan Newmont sedang berupa
membujuk pemerintah untuk menunda batas waktu di atas. <br />
<br />
“Dua perusahaan ini sudah mengancam akan melakukan tuntutan di arbitrase internasional dan blokade internasional,” ujar dia.<br />
<br />
Beberapa perusahaan tambang telah melobi Menteri Perindustrian MS
Hidayat, Menteri ESDM Jerro Wacik, Menteri Perdagangan Gita Wiryawan dan
Menko Bidang Perekonomian Hatta Radjasa hingga Wakil Presiden Budiono
dengan menjanjikan dispensasi penundaan. Namun, sampai saat ini,
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono belum bersuara. Dewan Pertimbangan
Presiden (Wantimpres) Emil Salim dan Ginanjar Kartasasmita berkali-kali
gagal membujuk presiden.<br />
<br />
“Ini saatnya rakyat Indonesia menegakkan pasal 33 dari UUD’45. SBY boleh
pilih mendukung atau mengkhianati UUD’45 dan UU Minerba. Rakyat dan
buruh di daerah-daerah sudah punya jalannya sendiri yaitu bersiap-siap
mengambil alih tambang-tambang tersebut,” Erwin menegaskan.<br />
<br />
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD sebelumnya justru meminta
presiden segera mengeluarkan peraturan presiden untuk memastikan
pengambilalihan tambang-tambang kontrak karya seperti Newmont dan
Freeport karena tidak melihat keseriusan perusahaaan-perusahaan asing
itu untuk mematuhi hukum Indonesia. <br />
<br />
“Pemerintah harus menjalankan perintah undang-undang pada mereka (perusahaan tambang-red,” ujar Mahfud MD.<br />
<br />
Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Iwan Nurdin menambahkan bahwa
dalam 10 tahun ini, petani di pedesaan kehilangan hak kepemilikan tanah
sebagai alat produksi. Jutaan hektare tanah sekarang dirampas dan
dikuasai oleh perkebunan dan pertambangan disahkan oleh 16 undang-undang
dan 42 peraturan pemerintah yang tumpang tindih. <br />
<br />
“Situasi ini dipertahankan karena partai dan negara mengeksploitasi alam
dengan jual ijin. Partai dan pemerintah butuh uang,” kata dia.<br />
<br />
Pada tahun 2013 menurut KPA, terjadi 367 konflik agraria dengan
menewaskan 24 orang. KPA menambahkan, Proyek Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) akan secara ekstrem
membangun infrastruktur dengan mengorbankan kepentingan rakyat dan
kedaulatan negara.<br />
<br />
“Masing-masing lembaga menurutnya memiliki otoritas untuk melepas lahan,
hutan dan laut pada perusahaan. Sementara rakyat kehilangan tanah.
Rakyat dan BPN kalau melawan pasti ditangkap,” ujar Mahfud.<br />
<br />
Ia mengingatkan rakyat sudah memilih jalannya sendiri yaitu mempertahankan tanahnya. Desa akan jadi basis perlawanan. <br />
<br />
“Kedaruratan sedang langsung ke kulit rakyat. Kesadaran rakyat akan
makin maju. Karena rakyat sudah menyaksikan hukum bukan jalan keluar.
Pemberontakan kecil akan membesar,” ujar dia.<br />
<br />
Agus Priyono dari Komite Nasional Penyelematan Kedaulatan Rakyat
(KN-PKR) menyimpulkan bahwa secara de fakto pemerintah sudah tidak ada.
Karena pemerintah dan negara di dalam Pembukaan UUD’45 memiliki tugas
yang jelas yaitu melindungi rakyat dan wilayah Indonesia serta
mensejahterahkan rakyat.<br />
<br />
“Yang ada adalah pemerintahan EO (Even Organizer-red) dan calo yang
mengkhianati cita-cita proklamasi 1945 dengan menjual darat, laut, udara
dan rakyatnya pada modal asing,” Agus menegaskan.<br />
<br />
“Caranya semua kekuatan harus segera ikut serta menyelenggarakan Sidang
Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (SI-MPRS) yang
merumuskan kembalinya UUD’45 dan GBHN,” kata dia.(<i>Kompasiana.com</i>)<br />
</div>
<br /><div align="justify">
<u><b>Keadaan Indonesia 2014</b></u> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun ini negara kita Indonesia telah melaksanakan Pemilihan Umum untuk memilih wakil rakyat di DPR, DPRD, dan DPD. Persaingan politik semakin deras dengan ombak yang begitu ganas dalam pemilihan presiden Juli nanti. Kisah-kisah lama yang telah tertutup terbuka kembali untuk menjatuhkan lawan politik dengan menampilkan isu-isu dan membentuk opini publik mempengaruhi masyarakat dalam pemilihan Capres dan Cawapres nanti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak hanya itu saja, para calon yang dinyata bersih oleh masyarakat-pun menjadi sasaran para politikus-politikus yang haus kekuasaan. Satu opini dilontarkan melalui berbagai media, ketika tidak dapat menggoncang kepercayaan masyarakat, kemudian mencari alternatif lain hanya untuk mengurangi kepercayaan masyarakat agar calon mereka yang diusung mendapatkan masa yang diinginkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Koalisi dan koalisi menjadi alat bagi-bagi kekuasaan dengan melakukan pertemuan dan lobi-lobi tingkat atas dengan target tertentu untuk menghasilkan kesepakatan. Bagaimana dengan masyarakat Indonesia?? Apakah mereka tahu dan mengetahui siapakah yang akan mereka pilih nanti?? Bisakah mewakili mereka sendiri? atau karena begitu ramainya politik Indonesia sehingga masyarakat buta hanya dengan uang Rp 20.000 - Rp 50.000??</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada akhirnya nanti ketika sampai bulan Juli, kita tidak tahu siapakah yang akan menjadi presiden dan wakil presiden di negara kita Indonesia. Pilihlah yang mewakilimu, jangan pilih yang menjerumuskanmu??</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : <i><b>dari berbagai Media online</b></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-17021223683417182762014-05-15T11:53:00.000-07:002014-05-15T11:53:01.235-07:00Indonesia Mini di Turki<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNlLDjcy-D-1QoYgSC0up0nQv1zUNqsJ8CeoaZRjwRTlGeC4x3OPgXzLg9-ujSSsKWqBA53VF06wfm8Dwa0JNjTj1jS4DLFIjaDzYlNhygW2wO6xcMU7qUzjHW5ghfK6HSGpWU9DeVapoA/s1600/Turki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNlLDjcy-D-1QoYgSC0up0nQv1zUNqsJ8CeoaZRjwRTlGeC4x3OPgXzLg9-ujSSsKWqBA53VF06wfm8Dwa0JNjTj1jS4DLFIjaDzYlNhygW2wO6xcMU7qUzjHW5ghfK6HSGpWU9DeVapoA/s1600/Turki.jpg" height="361" width="640" /></a></div>
<br />
<strong>AKARTA</strong> - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Konya,
Turki ikut berpartisipasi dalam acara Ö?renci Bulu?mas? yang dihelat
dari 10-11 Mei 2014. Acara yang dipelopori oleh Mevlana Derne?i, sebuah
organisasi yang bergerak di bidang sosial di Turki, bersama Pemerintah
dan Universitas di Konya ini bertempat di Kültür Park, sebuah taman kota
di pusat kota Konya.<br />
<br />
Kegiatan yang menjadi fasilitas untuk promosi budaya dan tradisi dari
berbagai negara ini diikuti lebih dari 55 negara seperti Malaysia,
Thailand, India, Chad, Somalia, Kosovo, Bosnia, Kazakhstan, Uzbekistan,
dan lain-lain. Para pelajar melalui Perhimpunan Pelajar masing-masing
negara ikut andil meramaikan acara tahunan ini.<br />
<br />
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Konya ikut berpartisipasi mengisi
stand bertema “Mini Indonesia” dengan memamerkan produk budaya dan
tradisi Indonesia seperti Angklung, Wayang Kulit, Rumah Adat, Baju Adat,
Blankon, Rebana, Batik dan kuliner khas Indonesia. Di samping itu PPI
Konya menampilkan Tari Saman dan Flashmob Tari Poco-Poco. Untuk
melengkapi dan menghadirkan Mini Indonesia, panitia memamerkan foto-foto
tradisi dan kebudayaan Indonesia.<br />
<br />
Foto-foto tersebut adalah karya fotografer Indonesia, yaitu Saiful Bahri
(Madura), Bambang Muryanto (Yogyakarta), Franciscus Dondy (Yogyakarta),
Rachma Safitri (Yogyakarta), Michael Aji Pradipta (Yogyakarta), Achmad
Ody Widyantoro (Banyuwangi), dan Edu Badrus Saleh (Madura).<br />
<br />
“Tujuan PPI Konya ikut acara ini adalah untuk memperkenalkan kebudayaan
Indonesia kepada baik masyarakat Turki ataupun orang asing lainnya. Kami
ingin menjadi ambassador dan diplomat people to people tentang
kebudayaan Indonesia,” ujar Hari Pebriantok, ketua PPI Konya.<br />
<br />
Keterlibatan PPI Konya di ajang internasional ini sangat memberikan
warna dan mendapatkan apresiasi menonjol dari stand-stand negara lain.
“Menurut saya stand Indonesia paling bagus dan ramai pengunjung,” aku
Thuwaiba, salah satu pengunjung dari Sudan.<br />
<br />
Dengan dukungan fasilitas pinjaman alat peraga dari Kedutaan Besar
Indonesia di Ankara, PPI Konya yang ikut untuk ketiga kalinya makin
meningkat, meriah dan diterima oleh publik. “Untuk tahun ini kami
berhasil bikin Flashmob Tari Poco-Poco di tengah keramaian pengunjung.
Mereka sangat antusias dengan kebudayaan Indonesia,” tambah Hari.
(Laporan Bernando J. Sujibto, mahasiswa di Konya, Turki).<br />
<br />
Sumber <a href="http://news.okezone.com/"><span style="color: blue;">disini</span></a> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-23979260951689539492014-05-15T11:50:00.000-07:002014-05-15T11:50:01.523-07:00Fadli Zon: Hatta Rajasa Kandidat Terkuat Cawapres Prabowo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPa01tiB_lUT1V8C6DL9AEucV-42htvFYz5vQ7qv2h445QZfC7jOtuJ4YtCW7gk5MFS3TlqrfR4t-Ufi6VqSG955qwX1JWzcYp70Jh18mBzCTznRuIvE_jdVxtps_7VaHglsCr81i0GVAd/s1600/Fadli+Zon.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPa01tiB_lUT1V8C6DL9AEucV-42htvFYz5vQ7qv2h445QZfC7jOtuJ4YtCW7gk5MFS3TlqrfR4t-Ufi6VqSG955qwX1JWzcYp70Jh18mBzCTznRuIvE_jdVxtps_7VaHglsCr81i0GVAd/s1600/Fadli+Zon.JPG" height="320" width="640" /></a></div>
<br />
<span style="color: #4b4b4b; font-size: 16px;"><strong>JAKARTA, KOMPAS.com</strong>
- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan Ketua Umum
Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa, merupakan kandidat bakal calon
wakil presiden terkuat untuk mendampingi bakal calon presiden dari
Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam Pemilu Presiden 2014.<br /><br />Namun,
masih ada kemungkinan Partai Gerindra mencari kandidat bakal calon
wakil presiden lain. Partai Gerindra masih mungkin mencari calon
cawapres lain. "Bukan belum final, tapi kami akan bicarakan bersama.
Tapi tentu (Hatta) kandidat terkuat," ujar Fadli saat menghadiri
Pagelaran Wayang se-Nusantara dengan lakon "Semar Mbangun Kayangan &
Wahyu Cokro Ningrat" di DPP Partai Gerindra, di Jalan Harsono RM,
Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2014) malam. <br /><br />Fadli mengatakan,
hingga saat ini partainya masih belum mendeklarasikan siapa pasangan
Prabowo. Partai Gerindra, kata dia, masih perlu mendiskusikan soal
cawapres tersebut ke mitra koalisi yang lain. <br /><br />Dalam kesempatan
itu, Fadli juga menegaskan bahwa perkembangan penjajakan koalisi Partai
Gerindra dengan Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Keadilan
Sejahtera masih berjalan baik. Menurut dia, kedua partai itu tidak
keberatan bila Hatta menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi
Prabowo. "Setahu saya tidak ada keberatan PKS dan PPP. (Tapi) kami belum
membicarakan tentang nama cawapres," ujar Fadli.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-91806792788054250672014-05-15T11:34:00.001-07:002014-05-15T11:34:48.544-07:00Cara Mencuci Pakaian Buat Anak Cost Cowok yang Masih Jomblo MbloBiasanya cowok paling malas kalau disuruh mencuci baju sendiri,
kebanyakan masih dicuciin sama orangtua atau pembantu dirumah. Tapi ada
kalanya seorang cowok harus mencuci baju/pakaian sendiri, terutama kalo
sudah jadi anak kost. Entah anak kuliahan (mahasiswa) atau kost kerja
diluar rumah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5buDNjr4cjAZcoONRtnZBVsKvKXLmiz99WAGxnlr04qh7T6WxIy4wX73wciY2rqB57YkLRMV9Pm5dn0zNGctJmsqcZklenMpnhbH2qaHWr8vMP-neiG0nwC7hw9_dMj7hJG1dXUJtP3hh/s1600/kost1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5buDNjr4cjAZcoONRtnZBVsKvKXLmiz99WAGxnlr04qh7T6WxIy4wX73wciY2rqB57YkLRMV9Pm5dn0zNGctJmsqcZklenMpnhbH2qaHWr8vMP-neiG0nwC7hw9_dMj7hJG1dXUJtP3hh/s1600/kost1.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg5FxBqi7fhB1EUa94TXPTLFAeLYg6-NwU7dkDysG5VcN3ctrqgeZB1KgFCv0IMRmN0QEmfIKLYzptT1JJD9_V6E0N7oqj6hz2YqNM1wOpfSMRzki7g9B6VVsye6zSWDjpluD0WfwN2ehk/s1600/kost2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg5FxBqi7fhB1EUa94TXPTLFAeLYg6-NwU7dkDysG5VcN3ctrqgeZB1KgFCv0IMRmN0QEmfIKLYzptT1JJD9_V6E0N7oqj6hz2YqNM1wOpfSMRzki7g9B6VVsye6zSWDjpluD0WfwN2ehk/s1600/kost2.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
Nah buat kamu-kamu yang cowok dan rada males mencuci pakaian sendiri, terutama buat anak kost. Berikut Cara Mencuci Pakaian Buat Anak Cost Cowok yang Masih Jomblo Mblo, cekidot dah gan : <br />
<br />
<div style="color: #cc0000; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b>1. Kumpulin Pakaian Kotor </b></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Pakaian atau baju yang habis dipake dan kotor. Kumpulin ditempat khusus
pakaian kotor. Jadi gak berantakan dan bergelantungan gak jelas. yang
bisa mengurangi keindahan kamar, kebersihan dan pastinya bisa mencegah
kehadiran nyamuk.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div style="color: #cc0000;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><br /></b></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div style="color: #cc0000;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b>2. Rendam Pakain Dengan Deterjen</b></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Kalo pakaian udah dikumpulin jadi satu dan mulai menumpuk, saatnya buat dicuci.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><ul>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">ambil bak kosong lalu diisi air bersih secukupnya.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><ul>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">masukkan deterjen favorite kamu secukupnya dan aduk-aduk.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><ul>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">masukkan pakaian kotor kamu terus rendam sampai merata.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><ul>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">tunggu palin cepat 30 menit, paling lama terserah.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div style="color: #cc0000;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b>3. Kucek Pakaian Yang Sudah Direndam</b></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Kalau sudah cukup waktu merendam pakaian tadi (biasanya ada yang sampai sehari semalem), waktunya mencuci.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
</div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><ul>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">biar gak capek ambil bangku buat duduk.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><ul>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">pilih baju yang berat-berat terlebih dahulu terus dikucek-kucek dengan ganteng.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><ul>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">biar gak cape pelan-pelan saja.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><ul>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">kalo udah dikucek semua, bilas dengan air yang bersih.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div style="color: #cc0000;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b>4. Jemur Pakaian Yang Sudah Dicuci</b></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Kalau sudah selesai mengucek pakaian tadi, nah saatnya dijemur. Baiknya langsung dijemur (kalo males ntar-ntaran aja).</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><ul>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">bilasan taro di ember.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">bawa ke tempat jemuran baju.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">peras dan kibarkan pakaian (biar gak kusut).</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">jemur pakai gantungan baju (biar gak makan tempat).</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">jejerkan secara rapi satu persatu.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">selesai.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div style="color: #cc0000;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b>5. Istrihat</b></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Setelah melakukan proses mencuci pakaian yang cukup melelahkan, sekarang
waktunya buat istirhat. Kamu bisa duduk-duduk, tidur-tiduran, dll.
Pokoknya terserah kamu mau ngapain aja.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span></span><div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
Nah itulah Cara Mencuci Pakaian Buat Anak Cost Cowok yang Masih Jomblo Mblo
yang bisa share. Singakat, cepat dan gak telalu capek buat anak kot
cowok yang males nyuci pakaian sendiri. Silahkan kamu praktekin di
tempat kost masing-masing, kalo masih males juga, laundry aja deh.</span></span></div>
<div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"> </span></span></div>
<div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Gimana gan, gampang kan, tinggal ikuti tutorial di atas dijamin ente-ente langsung pada bisa nyuci gan, kakakakaka... </span></span></div>
<div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">:Selamat Mencoba" </span></span></div>
<div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Sumber : notnegativethink</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-56643321032067225922014-05-15T11:24:00.002-07:002014-05-15T11:24:51.723-07:004 KELOMPOK ORANG INDONESIA DI BELANDA<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span><span style="color: black;">Empat kelompok orang Indonesia di negeri kincir angin. Meski berasal dari satu tanah air, tapi kadang mereka merasa saling berbeda satu sama lain.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span class="Apple-style-span">Di Belanda hidup puluhan etnis, yang disebut <span class="Apple-style-span" style="color: #666666;"><i>etnisminderheden</i> atau <i>allechtone</i></span> (orang asing) dari berbagai bangsa di dunia. Empat di antaranya adalah kelompok etnis keturunan bangsa Indonesia. Penampilan fisik mereka sama dengan orang di Indonesia, tetapi mereka menganggap diri satu dengan lainnya berbeda. </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW5bJG1U_bbDZ0fAFRoOCulBAhaqOxK6NdnctfRBV09ewJbDShV2pNVQrsTANrww0fWmrc8Ec9w0sgoeo8M4FtsFlW8vUaKS5v2mjc8wX3Ht45terGqOn0mXg8p6MAntPDJkRoDDsV_41-/s1600/Orang+Indonesia+Di+Belanda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW5bJG1U_bbDZ0fAFRoOCulBAhaqOxK6NdnctfRBV09ewJbDShV2pNVQrsTANrww0fWmrc8Ec9w0sgoeo8M4FtsFlW8vUaKS5v2mjc8wX3Ht45terGqOn0mXg8p6MAntPDJkRoDDsV_41-/s1600/Orang+Indonesia+Di+Belanda.jpg" height="460" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: #cc0000;">1. INDO</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelompok pertama adalah orang 'Indo', yang berasal dari bahasa Belanda, <i><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;">indisch</span></i>, yang artinya turunan Indonesia-Belanda. Kelompok ini adalah keturunan hasil perkawinan campuran orang Belanda dengan orang Indonesia. Tiga kelompok lainnya adalah Ambon, Jawa Suriname, dan kelompok orang-orang Indonesia merdeka. Kelompok terakhir ini maksudnya orang Indonesia yang berada di Belanda dengan kemauan dan atas usaha sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hidup sehari-hari, mereka hidup berdampingan, namun setiap kelompok mengakui kelompoknya berbeda dari kelompok Indonesia lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelompok Indo, merupakan
kelompok tertua sejarahnya di Belanda, karena sudah beberapa generasi
hadir di negeri kincir angin. Melalui orang tua dan leluhurnya, mereka
pindah ke Belanda. Orang Indo antara lain adalah anak dari hasil
perkawinan antara tuan dan pengasuh rumah tangga sejak masa kolonial,
di <i><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;">Nederlands Indie</span></i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi kelompok ini mencapai puncaknya berpindah ke Belanda pada zaman pergantian kekuasaan diIndonesia, dari Orde Lama ke Orde Baru, pada akhir tahun 1965 -1966, kemudian mereka berdiam negeri Belanda. <span lang="NL" style="color: black;">Mereka ini menganggap diri selaku orang Belanda, walaupun orang Belanda sendiri menganggap mereka orang asing. </span><span style="font-size: x-small;">Sebaliknya, sebagian orang di Indonesia juga beranggapan bahwa orang Indo adalah orang asing. Hingga terjadi istilah <i><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;">bangsa kehilangan tanah air dan orang-orang yang asing di negeri leluhurny</span>a.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i> </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: #cc0000;">2. AMBON</span></b></div>
<span style="font-size: x-small;"><div style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: x-small;">Kelompok ini datang ke negeri Belanda melalui kebijaksanaan Pemerintah Belanda pada awal tahun 1950-an. </span><span lang="NL"><span style="font-size: x-small;">Pemerintah Belanda merasa bertanggung jawab atas keselamatan bekas serdadunya, yang bergabung dalam KNIL (<i><span class="Apple-style-span" style="color: #666666;">Koninklijk Nederlands Indische Leger</span></i>). </span></span></div>
</span><span lang="NL"><div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Bekas tentara KNIL
ini diangkut oleh pemerintah Belanda dari Indonesia setelah Tentara
Nasional Indonesia mengalihkan kekuasaan di bawah presiden Sukarno.
Bekas tentara KNIL ini, diangkut dengan kapal laut dari Indonesia ke
Belanda pada tahun 1951. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah dari kelompok Ambon asal
KNIL ini membentuk kelompok yang terbesar dari empat kelompok dimaksud.
Dari hasil kawin mawin mereka dengan berbagai ras di Belanda, sampai ke
generasi ketiga sekarang, mungkin jumlahnya sudah ratusan ribu jiwa.
Mereka ini tersebar ke berbagai penjuru negeri, mulai dari selatan di
Provinsi Maastricht sampai ke utara, di Provinsi Groningen dan
Frisland. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="NL"><div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: #cc0000;">3. JAWA SURINAME</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelompok
ini, berliku-liku jalannya sejarah yang dilalui. Leluhur mereka
berangkat dari pulau Jawa pada jaman kolonial menuju ke Suriname. Asal
mula kelompok ini, adalah tenaga pekerja dari Jawa pada tahun 1890
dibawa ke Suriname, selaku tenaga kerja kontrakan yang akan dipekerjakan
diperkebunan tebu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan menurut mereka, leluhurnya
dijanji oleh pemerintah kolonial, setelah selesai kontrak mereka, mereka
akan dikembalikan ke pulau jawa selaku negeri asalnya. Tetapi
perjalanan masa terus beralalu, janji tetap janji, apa yang dijanjikan
kepada leluhur mereka tidak pernah ditepati, sehingga menetaplah mereka
di Suriname dan membentuk satu kelompok yang menjadi bagian dari
penduduk negara Suriname. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="NL">Mereka menetap
di sana hingga Suriname merdeka dan membentuk satu komunistas Jawa -
Suriname, kemudian dengan suka rela, selaku bangsa merdeka datang ke
negeri Belanda. </span><span style="color: black;"><span style="font-size: x-small;">Jawa Suriname ini, tetap merasa orang Jawa, tetapi tidak merasa orang Indonesia. Karenanya, mereka fasih berbahasa Jawa tapi jarang yang bisa berbahasa Indonesia.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="font-size: x-small;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: #cc0000;">4. ORANG INDONESIA</span></b></div>
<span style="color: black; font-size: x-small;"><div style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: x-small;">Kelompok keempat adalah orang Indonesia merdeka. Yang saya maksud adalah orang Indonesia yang datang ke Belanda secara independen setelah Indonesia merdeka. </span><span lang="NL" style="color: black;"><span style="font-size: x-small;">Tidak
ada hubungannya dengan kebijakan pemerintah atau pertalian darah dengan
orang Belanda. Mereka berada di negeri Belanda dengan kemauan dan usaha
sendiri. </span></span></div>
</span><span lang="NL"><div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Kelompok keempat
ini, tidak pernah merasa ada kesamaan sejarah dengan tiga kelompok
lainnya. Demikianpun turunan mereka, tetap mengetahui, mereka berada di
Belanda dengan keinginan orang tuanya datang ke Belanda dengan berbagai
alasan.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><span lang="NL"><b style="color: black;"><div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><b style="color: black;">Perbedaan</b> #</span></div>
</b><div style="text-align: justify;">
Adakah perbedaan penampilan dari empat kelompok dimaksud diatas? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="NL">Pengalaman saya
yang sudah lebih seperempat abad bergaul dari dekat dari empat kelompok
disebutkan ini, tidak ada yang menonjol. </span><span style="font-size: x-small;"><span style="color: black;">Umumnya sama saja raut dan penampilan fisiknya dengan bangsa Indonesiayang
ada di tanah air. Mereka umumnya berkulit sawo matang, pada dasarnya.
Tetapi setelah perjalanan masa berada di negeri bermusim empat dan
bersuhu sejuk, hanya tiga atau empat bulan terkena mata hari panas,
kulit mereka sudah agak mengalami perubahan, sedikit, agak putih telur.
Kecuali yang berdarah campuran memang penampilan fisiknya agak berbeda
dari yang lainnya. </span></span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<span lang="NL" style="color: black;"><div style="text-align: justify;">
<span lang="NL" style="color: black;">Perbedaan lebih jauh dapat diketahui, kalau mencoba berbincang dengan mereka. </span><span style="color: black;"><span style="font-size: x-small;">Misalnya saat bertanya dalam bahasa Indonesia, 'Dari Indonesia?'.</span></span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
Tidak ada jawaban. Tetapi pertanyaan kemudian diubah dalam bahasa Belanda, <i>'<span class="Apple-style-span" style="color: #666666;">Waar komt U vandaan?</span>',</i>baru
didapatkan jawaban dalam bahasa Belanda, dan kadang terdengar pula
cerita lebih jauh tentang siapa mereka serta asal-usulnya. </div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
Misalnya,
'Kami orang Maluku, orang tua kami dari Ambon.' Dan selanjutnya mereka
bercerita bahwa mereka adalah keturunan bekas tentara KNIL. </div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
Atau jawaban ini, 'Kami orang Indo, kami turunan Belanda. Nenek kami menikah dengan orang Belanda.' Kadang mereka menyebut kota asal neneknya di Indonesia, tetapi lebih banyak yang tidak tahu lagi dari mana asal neneknya. </div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
Untuk orang Suriname jawabannya, 'Kami orang Jawa, datang dari Suriname. Nenek moyang kami dibawa ke Suriname oleh Belanda. Kami masih punya keluarga di Jawa, tetapi tidak tahu persisnya di mana.' </div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
Tetapi, bila
bertemu dengan kelompok ke empat, orang Indonesia merdeka, biasanya
langsung terjadi percakapan yang mengalir lancar tentang kondisi tanah
air dan topik hangat lainnya, tanpa perlu berlama-lama menjelaskan latar
belakang mereka. </div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
<br />
</div>
<b style="color: black; font-size: medium;"><div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><b style="color: black;">Bukan wirausaha yang menonjol</b> #</span></div>
</b><div style="font-size: medium; text-align: justify;">
Lantas, bagaimana keadaan hidup sehari-hari dari empat kelompok ini? </div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
Dari empat kelompok ini, tidak ada orang turunan Indonesia yang
disebutkan diatas tampil menonjol selaku pengusaha nasional di Belanda.
Dalam usaha-usaha kecil setingkat perusahaan pertokoan, sebagai mana
di Indonesia, tidak ada yang sangat mengemuka. Satu dua orang di kota besar menjadi pemilik restoran, tatapi tingkatannya begitu-begitu saja. </div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
Pada umumnya turunan Indonesia yang
ada di Belanda, hidup selaku pekerja di berbagai perusahaan swasta atau
pemerintah. Dasar penghidupan mereka selaku orang digaji, bukan
menggaji. </div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
Turunan
bangsa Indonesia di Belanda, bila dibandingkan dengan bangsa imigran
lain seperti dari Turki dan Maroko, misalnya, masih kalah jauh. Jiwa
wirausaha orang Indonesia boleh
dikata mati suri dan tidak kompak satu dengan lainnya. Dan tidak
mempunyai persatuan yang kokoh, apabila dibandingkan dengan komunitas
lain. </div>
</span> </div>
</span></span>Sumber : notnegativethink </span></span></div>
</span> </div>
</span></span> </i> </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8744391587591171336.post-24705903955893187282012-11-18T06:41:00.001-08:002012-11-18T06:41:19.524-08:00✿ Curahan Hati Seorang Wanita (Renungan Untuk Seorang Lelaki) ✿~<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZFRZHpfV01RDxbtMnQERal9VamNtS2B68I2ibdlZPucPFtUiuEtDErkpJ8YZFln8lUcba7PYBxzu_B8a_YQ0lGnH_kXlr4GTnzt6VryR52fLY9SXRXsg7GYu5sxxRLC_psq6ZfuI5gwXp/s1600/Muslimahh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="321" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZFRZHpfV01RDxbtMnQERal9VamNtS2B68I2ibdlZPucPFtUiuEtDErkpJ8YZFln8lUcba7PYBxzu_B8a_YQ0lGnH_kXlr4GTnzt6VryR52fLY9SXRXsg7GYu5sxxRLC_psq6ZfuI5gwXp/s400/Muslimahh.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:TargetScreenSize>800x600</o:TargetScreenSize>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bismillahirrahmanirrahim<br />
<br />
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Saudaraku seiman yang di rahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala...<br />
berikut adalah kata-kata sebuah wanita muslimah yang mendambakan sebuah
keluarga sakinah,,<br />
Silahkan dibaca dengan seksama,,<br />
Semoga Bermanfaat...<br />
<br />
“Akan ada hari dimana Allah menjadi saksi saat kau lingkarkan ikatan suci
Mitsaqan Ghalidza dijariku yang kau pilih, walau aku tak sesempurna istri sang
Nabi"<br />
<br />
"Akan ada hari dimana kulingkarkan pula sumpah setia dijarimu yang kupilih
sebagai imamku, yang surga-Nya tak bisa kumasuki tanpa ridho dari mu"<br />
<br />
"Akan ada hari dimana kugelar sajadahku dan sajadahmu, kita bersujud dalam
sepenggal waktu yang sama dan doa yang terucap dari mu ku Amini juga dalam hati
1 shaf dibelakangmu"<br />
<br />
"Akan ada hari dimana selalu kunanti alunan Tausyiahmu sebagai pengantar
tidurku dan rasa syukur karena-Nya telah memberikan cinta yang kutujukan
padamu"<br />
<br />
"Akan ada hari dimana kau dengungkan adzan dibalik daun telinga sosok
mungil yang kelak mewarisi sebagian parasku dan sebagian tingkahmu"<br />
<br />
"Akan ada hari dimana keteladananmu akan mengiringi tugasku sebagai
Madrasah bagi keturunan kita"<br />
<br />
"Akan ada hari dimana kita akan melihat nisan dan memesan sepetak lahan
berdampingan untuk nanti ketika esok tak ada lagi"<br />
<br />
"Akan ada hari dimana salah satu dari kita menghadap Ilahi, dengan
pendamping hidup sholehah yang setia menemani sampai di akhir perjalanan
nanti"<br />
<br />
"Dan aku akan sabar menanti"<br />
<br />
"Semoga Allah mengijinkan Sakinah bersamamu hadir suatu hari nanti hingga
kelak dikumpulkan kembali di Surga-Nya nanti"<br />
<br />
Aamiinn Allahuma Aamiinn..<br />
<br />
♥♥.•*´¨`*•.<br />
.•*´¨`*•.♥♥<br />
<br />
Salam santun ukhuwah penuh cinta..<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00619403762384739462noreply@blogger.com1